• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Pentingnya Keterlibatan Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak

Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak sangat ia butuhkan terutama pada saat mereka masih berada di bawah usia lima tahun

kartini kartini
20/07/2024
in Keluarga
0
Keterlibatan Orang Tua

Keterlibatan Orang Tua

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mendengar kata keluarga yang meliputi orang tua dan anak pasti bayangan kita mengarah pada perlakuan harmonis, rumah nyaman, sandaran terbaik, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Tapi juga tidak sedikit yang ketika nama keluarga disebutkan seseorang tersebut merasa begidik, ketakutan, gambaran-gambaran buruk bermunculan.

Bahkan banyak yang beranggapan bahwa rumah bukan tempat pulang ternyaman, banyak anak yang lahir dari hidup dengan trauma masa kecil, kehidupan mereka yang tidak seindah perspektif keluarga harmonis. Mengapa? Bagaimana keluarga yang meliputi orang tua menjadi menakutkan di mata anak-anak? Mari kita kenalkan:

Siapakah keluarga sebenarnya? Dan bagaimana perannya?

Merujuk pada artikel Peran Perempuan dalam Keluarga di website iptek.its.ac.id menjelaskan bahwa keluarga merupakan arena utama dan pertama untuk melakukan interaksi sosial dan mengenal perilaku-perilaku yang dilakukan oleh orang lain. Di mana melalui keluarga anak akan belajar menanggapi orang lain, mengenal dirinya bahkan belajar mengelola emosinya.

Keluarga juga menjadi tonggak awal dalam pengenalan budaya-budaya masyarakat  di mana anggota keluarga belajar tentang pribadi dan sifat orang lain di luar dirinya, kerap keluarga merupakan suatu Lembaga pembentukan karakter anak sebelum benar-benar mengenal luar ranah keluarga.

Karena itu keluarga merupakan wadah yang memiliki arti penting dalam pembentukan karakter, hubungan kekerabatan, sosial dan kreativitas para anggotanya. Keluarga memiliki peranan penting dalam menanamkan pola tingkah laku, pengambilan keputusan yang dilakukan anak juga berpengaruh terhadap pola Pendidikan dalam keluarga bahkan dalam hidup bermasyarakat.

Baca Juga:

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Hal ini bisa dengan keterlibatan orang tua dengan menanamkan nilai-nilai yang baik dalam diri anak, menanamkan nilai dan norma sesuai dengan tingkah laku, usia, dan mewariskan nilai-nilai budaya keluarga. Di samping itu, dalam keluarga akan diberikan rasa cinta dan kasih sayang, rasa aman, serta diberikan perhatian diantara anggota keluarga. Keluarga dapat memunculkan suasana aman, nyaman, adil, dan terlindungi.

Peran aktif orang tua

Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak sangat ia butuhkan terutama pada saat mereka masih berada di bawah usia lima tahun. Rentang anak di bawah umur lima tahun memiliki daya ingat yang tinggi serta daya rekam yang kuat, sehingga keluargalah yang memiliki peran yang begitu kuat terhadap kematangan berpikir anak.

Keluarga juga merupakan Pendidikan pertama dalam keluarga, yaitu tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan atau melaksanakan pendidikan bagi seluruh anggotanya, khususnya bagi anak-anak pada rentang usia lima tahun ke bawah.

Di rumah atau di dalam keluargalah pertama kali menjadi ruang belajar tentang pentingnya beriman kepada Tuhan, kejujuran. Terutama keinginan untuk menjadi yang terbaik, bersosialisasi, memimpin, berpolitik dan kemampuan-kemampuan dasar lainnya. Di dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak.

Jika ayah kepala madrasah, maka Ibu adalah madrasahnya

Keluarga, terdapat beberapa komponen-komponen di dalamnya, berupa ayah, ibu dan anak. Jika di ibaratkan dengan sekolah, ibu adalah madrasahnya, ayah adalah kepala madrasahnya dan anak-anak adalah muridnya. Sebagai ibu, menjadi madrasah bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, harus ada kesiapan mental yang kuat. Sosok ibu bahkan tidak bisa hilang dari komponen keluarga sebab perannya juga sangat luar biasa.

Ibu memiliki pengaruh besar terhadap bagian bagian yang terdapat dalam rumah. Salah satunya anak dan perkembangannya. Istilah Al-ummu al madrasatul ula dapat memberikan dasar-dasar Pendidikan, sikap, keterampilan-keterampilan dasar, sopan santun dan budi pekerti

Bahkan kasih sayang, rasa aman, rasa nyaman berada dalam naungan ibu. Karena secara fisik ibu memiliki kedekatan yang sangat erat mulai dari mengandung, meyusui serta melahirkan.

Maka tidak keliru jika sosok ibu kita kenal dengan sosok super women. Sehingga besar kemungkinan bahwa kematangan berpikir anak terbentuk oleh peran ibu yang multitasking.

Dalam keluarga, keterlibatan orang tua mempunyai peran penting dalam mendidik anaknya. Maka tidak heran jika ternyata kematangan berpikir anak juga dapat terpengaruh oleh peran keduanya.

Namun, ada hal yang menarik, peran Ibu dalam mendidik anak akan memiliki pengaruh yang cukup besar. Misalnya, dalam pandangan Wijanarko dalam website perpustakannasional.go.id, ibu dapat memberikan kecerdasan spiritual atau religius, yang mengandung tiga unsur pokok yaitu nilai-nilai hidup, kepribadian, dan integritas kepada anak-anak.

Terbentuknya karakter anak

Karakter merupakan gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar salah, baik buruk, baik secara eksplisit maupun implisit. Dengan terbentuknya karakter yang ibu berikan, akan menjadikan anak lebih mudah berpikir lebih realistis terhadap keputusan-keputusan.

Perkembangan tidak hanya pada segi materil, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat kita artikan sebagai perubahan kualitatif dari pada fungsi-fungsi. Perubahan suatu fungsi karena adanya proses pertumbuhan materil yang memungkinkan adanya itu. Di samping itu, penyebabnya karena perubahan tingkah laku hasil belajar.

Dengan demikian, perlu kita lakukan beberapa pendekatan untuk mengenalkan bagaimana pentingnya keterlibatan ibu dan perannya role model keluarga yang tidak lain adalah sosok ayah. []

 

 

 

Tags: Hak anakKeterlibatanKleuargaorang tuaparentingpengasuhan
kartini

kartini

Kartini adalah seorang penulis buku self improvement dan salah satu founder layanan kesehatan mental berbasis online.

Terkait Posts

Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID