Bulan peduli kanker payudara diperingati setiap bulan Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan perhatian dan dukungan akan kesadaran, deteksi dini dan pengobatan serta perawatan paliatif (tidak dapat disembuhkan secara medis, sudah mencapai stadium akhir) dari kanker payudara. Di bulan ini pula, kita disadarkan akan betapa bahayanya penyakit tersebut. Pita berwarna pink menjadi simbol kepedulian terhadap penderita kanker payudara.
Kanker payudara atau disebut dengan Carcinoma mammae adalah penyakit yang disebabkan oleh berkembangnya sel kanker di daerah sekitar payudara. Menurut WHO, penyakit kanker payudara memiliki angka kematian yang tinggi dan menjadi salah satu jenis kanker paling populer nomor dua sedunia dengan jumlah terbanyak. Bahkan di Amerika Serikat, setiap menit ada satu orang perempuan yang meninggal akibat kanker payudara.
Sementara di Indonesia, menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2015, kanker payudara merupakan salah satu prevalensi kanker tertinggi di Indonesia, yaitu 50 per 100.000 penduduk dan termasuk penyebab kematian terbanyak perempuan Indonesia dengan angka kematian 21. 5 per 100.000 penduduk.
Yayasan kanker payudara Indonesia (YKPI) menyebutkan, seseorang yang berisiko terkena kanker payudara, antara lain karena faktor tidak menikah, tidak pernah melahirkan, menopause terlambat selama kurang lebih 55 tahun, tidak menyusui, kelebihan berat badan terutama setelah masuk periode menopause dan tidak berolahraga, sering mengikuti terapi hormon, melahirkan anak di atas usia 30 tahun, menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun, dan semakin bertambahnya usia akan berisiko terkena serta perempuan yang memiliki riwayat kanker payudara (faktor genetik) akan berisiko terkena kanker payudara 2 kali lipat.
Adapun gejala kanker payudara menurut Unala Youth yang di posting dalam akun instagramnya antara lain, ditandai dengan adanya perubahan bentuk dan ukuran payudara, nyeri di sekitar payudara, adanya penebalan kulit yang ditandai dengan cekungan kulit seperti lesung pipi yang membuat mengkerutnya puting susu ke dalam dan luka pada payudara.
Selaras dengan hal di atas, menurut spesialis Onkologi, dr. Dr. Yadi Permana Sp.BOnk(K), tidak semua kelainan pada payudara adalah kanker. Perlu teliti dan jeli dalam melihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam payudara. Misalnya ketika mengecek terdapat benjolan kah, perubahan kulit kah, atau terjadi perubahan puting kah.
Ditambahkan dr. Yadi, ciri-ciri benjolan yang dapat dicurigai kanker payudara adalah munculnya permukaan di satu payudara yang tidak merata dan seringkali tidak terasa nyeri. Selanjutnya, terjadinya perubahan kulit berwarna kemerahan, terdapat cekungan seperti lesung pipi dan tampak mirip seperti kulit jeruk. Sedangkan pada bagian puting biasanya terdapat luka pada puting yang tidak sembuh lebih dari enam bulan, keluar cairan berwarna kemerahan atau kecokelatan, kulit puting agak menebal dan puting masuk ke dalam.
Meskipun demikian, kanker payudara bisa dicegah dengan sesering mungkin melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau disebut SADARI 7 sampai 10 hari setelah menstruasi. Adapun langkah SADARI menurut Kementerian Kesehatan RI antara lain sebagai berikut;
Pertama, berdiri tegak. Cek perubahan yang terjadi pada bentuk dan permukaan kulit payudara, apakah terjadi pembengkakan atau perubahan pada puting serta apakah payudara kanan dan kiri terlihat tidak teratur.
Kedua, mengangkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Lalu, dorong siku ke depan dan ke belakang serta cermati bentuk maupun ukuran payudaranya.
Ketiga, memposisikan kedua tangan pada pinggang dengan mencondongkan bahu ke depan sehingga payudara terlihat menggantung serta dorong kedua siku ke depan. Lalu, kencangkan (kontraksikan) pada otot dada.
Keempat, mengangkat lengan kiri ke atas dan menekuk siku dan pastikan tangan kiri memegang bagian atas punggung dengan menggunakan ujung jari tangan kanan. Lalu, raba dan tekan area sekitar payudara serta cermati seluruh payudara bagian kiri hingga ke area ketiak.
Selanjutnya, melakukan gerakan atas bawah dengan memutar membentuk lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke bagian puting, begitupun sebaliknya lakukan pengulangan gerakan yang sama pada payudara kanan.
Kelima, mencubit kedua puting. Apabila ada cairan yang keluar dari puting, maka segara menghubungi dokter untuk berkonsultasi.
Keenam, apabila dalam posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya, dengan menggunakan ujung jari-jari dan menekan-nekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.
Demikian, semoga inforamsi ini bermanfaat. []