Mubadalah.id – Ironisnya, saat ini kita justru terlalu sering menyaksikan para pemimpin dan pejabat publik yang dengan enteng menyalahgunakan kekuasaan. Alih-alih menjaga dan merawat alam Indonesia, mereka justru merusaknya. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?
Jawabannya sederhananya adalah karena mereka tidak memiliki karakter yang kuat. Mereka tidak mampu mengendalikan diri dari godaan kekuasaan dan kekayaan. Mereka tidak memiliki kesadaran akan tanggung jawab moral terhadap masyarakat dan lingkungan.
Bahkan, mereka lupa bahwa jabatan yang mereka emban hanyalah titipan, dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Tuhan dan sejarah.
Kita juga sering melihat bagaimana kerusakan alam terjadi di mana-mana, dari banjir, longsor, hutan yang gundul hingga sungai yang tercemar. Industri-industri tambang yang rakus mengeruk sumber daya alam tanpa memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem dan kehidupan masyarakat sekitar.
Para pejabat publik dan pengusaha membakar hutan demi membuka lahan perkebunan, tanpa peduli akan dampak bencana banjir yang mengintai. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Jawabannya sama, karena pejabat publik tidak mampu melihat alam sebagai bagian dari diri mereka sendiri. Mereka tidak memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Karena, yang mereka pikirkan adalah keuntungan pribadi, tanpa peduli akan kerugian yang ditimbulkan bagi orang lain dan alam semesta.
Padahal, ajaran Islam dan nilai-nilai luhur bangsa telah mengajarkan kita untuk selalu menjaga alam dengan sebaik-baiknya. Jangan merusak, apalagi menggunduli hutan-hutan tersebut. []











































