• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Kopi Buatan Yozin; Kisah Pembagian Kerja Domestik yang Luwes

Siti Mahmudah Siti Mahmudah
11/10/2018
in Kolom
0
pembagian kerja domestik

Pembagian Kerja Domestik dari pelajaran kopi yang dibuat suami seorang teman saat berkunjung.

215
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Kerja domestik atau kerja di dalam rumah kerap kita saksikan hanya sebagai tugas perempuan atau istri. Padahal, semua pengelolaan rumah tangga, termasuk penyelesaian pekerjaan domestik adalah tugas bersama, suami dan istri. Kisah ini awal kali saya melihat betapa pembagian kerja domestik di rumah yang luwes ternyata begitu mengasyikkan.

Begini ceritanya. Saya pernah diundang lunch (makan siang) di rumah Ibu Dina Matusi asal Bandung, Jawa Barat yang bertempat tinggal di Wilton Australia. Dia berada di negeri Kanguru karena menikah dengan seorang yang bernama Yozin, laki-laki asal Australia.

Ketika saya sampai di rumahnya, hidangan sudah tersusun rapi di atas meja makan. Meja itu persis berada di samping dapur, gaya apartemen di Australia.

Bca juga: Laki-laki Juga Bisa Kerja Domestik

Acara lunch pun dimulai dengan menyantap hidangan pembuka yang disebut dengan istilah “ontre”. Dilanjutkan dengan hidangan inti dan ditambah dengan hidangan penutup yang disebut “dessert”. Kami makan semacam kue bolu atau bronis yang rasanya sangat manis.

Baca Juga:

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Acara makan bersama berlangsung ramah sambil mendengarkan cerita di antara undangan dan tuan rumah. Suasana terasa bahagia dan penuh canda tawa. Suatu hal yang baru pertama saya saksikan seumur hidup saya.

Lanjut cerita, dalam suasana yang sedang renyah sedemikiap rupa, Yozin, laki-laki itu secara tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya. Dia berdiri dan mengambil semua piring-piring yang kotor di atas meja. Dia membawanya ke dapur untuk dibersihkan dan memasukkan piring tesebut ke dalam mesin cuci piring.

Baca juga: Pekerjaan Rumah Tangga, Tanggung Jawab Siapa?

Entah kenapa saya tertegun cukup lama menyaksikan pemandangan tersebut. Istri Yozin, Dina saya lihat tetap duduk di tempatnya dan terus berbincang dengan kami.  Tidak lama kemudian Yozin datang dengan secangkir kopi dan menyajikan kopi tersebut untuk Dina.

Saya pun merasa tidak enak dan kasihan melihat Yozin melakukan hal itu seorang diri. Saya coba bangkit dari tempat duduk dan berniat ingin membantu Yozin membersihkan piring-piring kotor tersebut. Tapi niatku urung terlaksana. Dina melarangku.

“Jangan, Bu Mahmudah. Itu memang sudah menjadi tugas rutin Yozin di rumah ini.”

Saya pun diam dan kembali ke tempat duduk dan tetap membiarkan Yozin kerja keras membereskan semuanya sendiri.

Dina pun kemudian menjelaskan, mereka berdua selalu berbagi tugas untuk pekerjaan rumah tangganya. Dina memasak dan menyiapkan makanan, sedangkan Yozin membuat kopi dan membereskan dapur setelah selesai makan bersama keluarga.

Baca juga: Istri Bekerja, Suami Mengurus Rumah; Kenapa Tidak?

Setelah Dina menjelaskan, barulah saya paham bahwa tugas membuat secangkir kopi itu bukan semata-mata tugas istri dan anak-anak perempuan. Suami pun bisa menghidangkan secangkir kopi untuk istri tercinta di rumah.

Alangkah bahagianya hati seorang istri bila diperlakukan demikian, dan sebaliknya betapa sayang dan cintanya istri pada suaminya.

Ternyata hidup bahagia dan harmonis itu sangat sepele bagi yang mengerti dan mau mengerti. Kerja sama yang baik akan menjadi dasar keutuhan, kelanggengan, kebahagiaan dalam menjalani bahtera hidup rumah tangga.[]

Tags: AustraliaBandungdinaistrikerja domestikKopilaki-lakimakanmasakmencuciperempuansaling mengertiSiti MahmudahsuamiYozin
Siti Mahmudah

Siti Mahmudah

Dosen UIN Raden Intan Lampung

Terkait Posts

Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID