• Login
  • Register
Senin, 23 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Berwawasan Luas adalah Ciri Wanita Berkelas

Menjadi elegan dan berkelas tidaklah mudah, tidak pula bawaan dari lahir. Melainkan butuh latihan yang panjang dan berkesinambungan

Siti Nisrofah Siti Nisrofah
08/06/2023
in Personal
0
Wanita Berkelas

Wanita Berkelas

1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id –  Wanita berkelas tidak hanya kita nilai dengan gaya penampilannya ataupun merk dari pakaian dan barang-barang yang ia gunakan. Bukan juga seberapa banyak hasil cekout-an mu dalam online shop. Bukan, bukan itu semua. Melainkan lebih dari itu. Tidak salah jika penampilan luar selalu kita perhatikan. Namun, kebaikan yang ada di dalam diri juga perlu kita munculkan. Jadilah berkelas secara lahir maupun batin.

Di sisi lain, elegan juga sering kita nilai dengan kaku dan jaim. Padahal sangat berbeda makna. Berkelas juga bukan berarti sombong dan angkuh. Berkelas adalah ketika kamu mampu menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri dalam setiap situasi dan kondisi apapun.

Ada beberapa langkah dan kesadaran sikap yang perlu kita usahakan untuk menjadi wania yang berkelas dan elegan. Ciri paling utama wanita berkelas adalah memiliki wawasan yang luas. Tidak hanya tampilan luar saja yang senantiasa di perbaiki. Namun, kedalaman intelektual juga perlu diasah. Layaknya pisau, yang tidak pernah kita gunakan dan diasah ia akan tumpul tak berfungssi. Begitupula akal, ia perlu nutrisi untuk meningkatkan kualitas diri.

Wanita yang berwawasan luas ia akan mampu menentukan sikap dalam menghadapi segala problematika yang ia hadapi. Dengan segala situasi dan kondisi yang ia alami, wanita berkelas mampu percaya diri dan bertanggung jawab serta tenang dalam bertindak. Ia juga akan menata bicaranya agar tidak menyakiti orang lain sekaligus mengurangi perkataan yang ia rasa tidak bermanfaat alias unfaedah.

Wanita Berkelas Memiliki Hati yang Lembut

Selain berwawasan luas, wanita yang berkelas memiliki hati yang lembut dan mampu menjaga martabat serta marwahnya. Ketika marah, seseorang yang berkelas mampu mengolah emosinya dengan baik. Bahkan ia dapat menjawab argumen lawan dengan cerdas dan tepat bukan dengan teriak-teriak dan sumpah serapah.

Bukannya menunjukkan kekuatan, justru hal tersebut membuktikan bahwa dirinya lemah dalam pengendalian diri. Dengan ilmu, seseorang akan bijak dalam bersikap dan tidak langsung reaktif dalam setiap emosi yang muncul tiba-tiba.

Baca Juga:

Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan

Relasi Hubungan Seksual yang Adil bagi Suami Istri

Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

Sekali lagi, semua ini tidak mudah apalagi instan. Akan tetapi jika seseorang mau belajar dan mengusahakannya maka siapapun layak untuk menjadi berkelas. Tanpa mencari penghormatan, wanita berkelas dengan sendirinya akan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Sehingga marwahnya akan tetap terjaga.

Ada istilah jawa yang mengartikan kata “wanita” adalah wani tapa atau berani dan bersedia bertapa. Orang yang tekstual akan mengartikan filosofi tersebut dengan memarginalkan perempuan hanya layak berdiam diri saja di rumah dan mengasingkan diri dalam ranah sosial.

Padahal jika kita lihat dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bertapa adalah sebuah usaha untuk mengasingkan diri dari keramaian dunia dengan menahan hawa nafsu untuk mencari ketenangan batin.

Mengenal Wanita “Wani Tapa”

Saya kira, ini tingkatan manusia yang paling tinggi. Karena dalam kehidupannya, seorang petapa tidak memiliki ketertarikan apapun dengan dunia. Bukan berarti tidak butuh dunia, melainkan tidak mencintai dunia dan hanya memanfaatkan dunia sebagai kendaraannya untuk memperbanyak amal sebagai bekal ke akhirat kelak.

Kata mengasingkan di sini adalah dimensi hati bukan sekadar jasmani. Artinya, bersosialisasi dengan masyarakat tidak bisa kita tinggalkan karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Jika wanita adalah “wani tapa”, maka wanita kita nilai memiliki potensi yang kuat untuk mencapai derajat mulia sebagai manusia.

Ketenangan menjadi salah satu tujuan dari sebuah per-tapa-an. Namun, mengapa masih ada perempuan yang memiliki banyak kekhawatiran dalam berbagai kemungkinan-kemungkinan yang belum pasti terjadi?

Jika kita kaitkan, wanita berkelas adalah wanita yang mampu memusatkan pikiran, perhatian  dan perasaannya terhadap kebaikan-kebaikan yang mampu ia lakukan secara maksimal. Refleksikan secara tepat, bahwa sikap dan perilaku kita murni untuk berbuat baik dan tidak tercampur dengan unsur negatif apapun. Untuk bisa melakukannya, seseorang memerlukan ilmu dan wawasan yang sangat luas untuk menyelami dalamnya samudra nurani yang ia miliki.

Saya pernah mendengar, bahwa cinta yang berkelas dimiliki oleh orang yang berkelas. Jadi, berhentilah menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Pahami potensi diri, lakukan kebaikan dengan percaya diri, aktualisasikan diri dengan sepenuh hati, dan yakinlah bahwa dirimu sangat berarti.  []

Tags: CintaperempuanRelasiWani TapaWanita Berkelas
Siti Nisrofah

Siti Nisrofah

Hanya orang biasa :')

Terkait Posts

Spiritual Awakening

Spiritual Awakening : Kisah Maia dan Maya untuk Bangkit dari Keterpurukan

23 Juni 2025
Teman Disabilitas

Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

21 Juni 2025
Jangan Bermindset Korban

Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

21 Juni 2025
Lelaki Patriarki

Lelaki Patriarki : Bukan Tidak Bisa tapi Engga Mau!

19 Juni 2025
Kesalehan Perempuan

Kesalehan Perempuan di Mata Filsuf Pythagoras

16 Juni 2025
Pesantren Disabilitas

Sebuah Refleksi atas Kekerasan Seksual di Pesantren Disabilitas

16 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Film Animasi

    Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Kisah Yusuf Dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Transisi Energi Berkeadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Awanillah Amva: Jika Ingin Istri Seperti Khadijah, Muhammad-kan Dulu Dirimu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Seksualitas Perempuan dalam Fikih: Antara Penghormatan dan Subordinasi
  • Kisah Salim dan Debat Agama
  • Membongkar Konstruksi Seksualitas Perempuan dalam Pemikiran Keagamaan
  • Spiritual Awakening : Kisah Maia dan Maya untuk Bangkit dari Keterpurukan
  • Nyai Awanillah Amva: Jika Ingin Istri Seperti Khadijah, Muhammad-kan Dulu Dirimu

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID