Selasa, 23 Desember 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

    sikap ambivalen

    Julia Suryakusuma Soroti Ancaman Kekerasan Seksual dan Sikap Ambivalen terhadap Feminisme

    Feminisme

    Julia Suryakusuma: Feminisme Masih Dibutuhkan di Tengah Krisis Multidimensi Indonesia

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Sawit

    Dampak Ekspansi Tambang dan Sawit terhadap Lingkungan

    Bahasa Masih Membatasi Disabilitas

    Ketika Bahasa Masih Membatasi Disabilitas

    Perempuan Mollo

    Perempuan Adat Mollo Pimpin Perlawanan terhadap Tambang Marmer

    Mitokondria

    Mitokondria: Kerja Sunyi Perempuan yang Menghidupkan

    Masyarakat Mollo

    Kosmologi Masyarakat Adat Mollo dalam Melawan Tambang

    Akal Sehat

    Seni Merawat Alam Dengan Akal Sehat

    Masyarakat Adat Mollo

    Perjuangan Masyarakat Adat Mollo Menjaga Gunung Batu dari Tambang Marmer

    Mother Wound

    Dear Perempuan, Belajar Tidak Mewariskan Luka Mother Wound, Yuk!

    Stigma Penyandang Disabilitas

    Mengapa Stigma Negatif terhadap Penyandang Disabilitas Masih Banyak Terjadi?

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

    sikap ambivalen

    Julia Suryakusuma Soroti Ancaman Kekerasan Seksual dan Sikap Ambivalen terhadap Feminisme

    Feminisme

    Julia Suryakusuma: Feminisme Masih Dibutuhkan di Tengah Krisis Multidimensi Indonesia

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Sawit

    Dampak Ekspansi Tambang dan Sawit terhadap Lingkungan

    Bahasa Masih Membatasi Disabilitas

    Ketika Bahasa Masih Membatasi Disabilitas

    Perempuan Mollo

    Perempuan Adat Mollo Pimpin Perlawanan terhadap Tambang Marmer

    Mitokondria

    Mitokondria: Kerja Sunyi Perempuan yang Menghidupkan

    Masyarakat Mollo

    Kosmologi Masyarakat Adat Mollo dalam Melawan Tambang

    Akal Sehat

    Seni Merawat Alam Dengan Akal Sehat

    Masyarakat Adat Mollo

    Perjuangan Masyarakat Adat Mollo Menjaga Gunung Batu dari Tambang Marmer

    Mother Wound

    Dear Perempuan, Belajar Tidak Mewariskan Luka Mother Wound, Yuk!

    Stigma Penyandang Disabilitas

    Mengapa Stigma Negatif terhadap Penyandang Disabilitas Masih Banyak Terjadi?

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Curhat di Media Sosial : Menjadi Ruang Aman yang Beradab Tanpa Judgement

Manusia membutuhkan interaksi sosial karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. 

Halimatus Sa'dyah Halimatus Sa'dyah
1 Februari 2025
in Personal
0
Curhat di Media Sosial

Curhat di Media Sosial

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tren tentang berani terbuka di media sosial atau di ranah publik, adalah bentuk bahwa sesuatu yang terpendam perlu untuk kita keluarkan. Hal ini mendorong individu untuk berani bercerita curhat di media sosial. Mengeluarkan apa yang tersembunyi dalam diri. Entah pengalaman konyol, pengalaman buruk, bahkan suatu yang membuat orang bisa sampai tahap depresi dan trauma.

Kita sebagai manusia, yaitu makhluk sosial, memiliki kebutuhan dalam bersosialisasi. Nah bersosialisasi ini berisikan interaksi pada sesama manusia. Pada teman, pada keluarga, pada pasangan. Kebutuhan dalam berinteraksi ini berisikan obrolan kadang penting kadang juga tidak penting.

Manusia membutuhkan interaksi sosial karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Interaksi sosial perlu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tujuan bersama Manfaat interaksi sosial adalah untuk membangun hubungan dengan sesama manusia, saling membantu saat kesulitan, saling membangun kepercayaan, menumbuhkan rasa kepedulian, menyatukan perbedaan interaksi sosial.

Interaksi sosial juga dapat membantu manusia untuk menangani stres dan kecemasan. Kontak tatap muka dengan orang lain dapat memicu bagian dari sistem saraf kita yang melepaskan “Cocktail of Neurotransmitters” yang bertugas untuk mengatur respons kita terhadap stres dan kecemasan.

Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan orang lain.

Hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerja sama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Interaksi sosial individu merupakan pertemuan antara seseorang dengan individu lain yang bertujuan untuk memberikan aksi atau respons untuk menjadi teman dan mengarah ke arah bekerja sama jika reaksinya positif, namun jika reaksinya negatif kemungkinan akan muncul konflik atau pertentangan.

Interaksi Sosial terbagi menjadi dua yaitu  asosiatif dan disasosiatif. Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah interaksi sosial yang positif, untuk mengarah kebaikan akan kerja sama dan menciptakan sesuatu antara seseorang dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang positif. Namun, interaksi sosial asosiatif ini terbagi lagi menjadi empat, yaitu:

Kontravensi, Mengungkap Aib Teman di Belakangnya

Kontravensi adalah upaya seseorang untuk membuka aib atau kekurangan teman yang sebelumnya mencurahkan hati padanya. Suatu waktu terjalin pertemanan yang akrab, sehingga menjadi ruang aman satu sama lain. Menjadi teman bercerita, menjadi orang kepercayaan yang kita mintai pertimbangan dalam menghadapi problematik hidup. Karena awalnya saling percaya, maka saru sama lain berani mengungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi.

Menyebarkan aib teman alias bocor halus, adalah bentuk menentang suatu perkara secara tersembunyi supaya tidak terjadi perselisihan secara terbuka. Adapun biasanya seseorang akan bersikap ragu, tidak pasti, penyangkalan bahkan penolakan dengan tidak mengungkap secara terbuka. Ini disebabkan karena beralihnya pendirian, dengan membocorkan rahasia teman pada orang lain.

Perbuatan dalam bentuk kontravensi taktis, contohnya: membuat tuduhan tanpa alasan, menipu seseorang dengan berbagai alasan, membuka aib teman di khalayak umum, seseorang membocorkan rahasia pribadi temannya sendiri, karyawan mengkhianati perusahaan dengan membocorkan rahasia dagang, provokasi yang dilakukan sekelompok orang, mahasiswa tidak setuju dengan kebijakan pemerintah dan berdemo, dan lain sebagainya.

Konflik adalah sebuah pertentangan atau bisa menjadi tahap lanjutan dari kontravensi yang sifatnya terbuka yang biasanya akan menyebabkan pertikaian.

Penyebabnya adanya perbedaan argumentasi yang membuat rasa marah hingga benci dan dapat menimbulkan untuk saling menyerang bahkan melukai seseorang bahkan kelompok. Nah kontravensi ini, adalah membuat konflik secara diam-diam, yaitu membangun narasi negatif pada lawan di belakangnya, tidak secara terbuka.

Jangan Curhat Pada Orang yang Bermental Kepiting

Mental kepiting atau crab mentality adalah istilah yang menggambarkan perilaku seseorang yang iri dan egois terhadap kesuksesan orang lain. Istilah ini kita analogikan dengan perilaku kepiting yang mencapit dan menarik kepiting lain agar tidak keluar dari ember untuk bebas dan bahagia.

Tidak menyukai kerja sama, persatuan, dan kerja tim. Pemilik mental kepiting, biasanya memperlakukan semua orang sebagai kompetitor, tidak merayakan kesuksesan orang lain, karena menganggap sebagai saingan, hanya dirinyalah yang berhak untuk maju dan berprestasi.

Dampak mental kepiting bagi diri sendiri dan orang lain, antara lain: tidak bisa berkembang dan selalu terjebak di permasalahan yang sama, selalu dipenuhi perasaan negatif, hubungan yang dijalani bisa berdampak buruk, hati dan fisik tidak tenang terus-menerus.

Untuk mengatasi mental kepiting dalam diri sendiri, yaitu dengan memperdalam kesadaran diri sendiri, tetap gigih dan berjuang, mengembangkan nilai diri sendiri, menyadari bahwa tidak harus menjadi yang nomor satu, berdamailah jika diri menjadi nomor sekian, sehingga tidak kelelahan dalam mengatasi ego dalam diri sendiri, menghindari untuk menjadi perfeksionis dan haus validasi dan haus pujian.

Menjadi Ruang Aman, Sebagai Basic Manner dalam Interaksi Sosial

Firman Allah ada dalam surat AlHujarat ayat 12, di mana Allah mewajibkan manusia untuk merahasiakan aib temannya, tidak menggunjing satu sama lain.

اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ۝١

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”

Manusia memang menyukai aktivitas bercerita curhat di media sosial. Aktivitas ini terkadang memunculkan hal-hal yang harusnya kita rahasiakan, namun butuh untuk didengarkan karena dianggap sangat membebani pikirannya. Sayangnya, kesadaran untuk menjadi ruang aman bagi orang lain ini tidak dimiliki oleh semua orang.

Saat menjadi teman curhat, seolah menjadi manusia yang dapat kita percaya. Namun selang beberapa waktu, apa yang kita minta untuk menjadi rahasia, malah tersebarkan pada orang lain dengan dalih sebagai cerita. Padahal bisa jadi hal itu memang suatu hal yang sangat ingin kita sembunyikan.

We Listen, We don’t Judge, Menjaga Rahasia sebagai Makhluk Sosial yang  Beradab

Kembali pada kalimat yang sedang viral, bahwa sebagai manusia menyadari akan kebutuhan berinteraksi sosial. Menyadari bahwa manusia tidak akan luput dari kesalahan dan dosa. Menyadari bahwa manusia membutuhkan untuk saling tolong-menolong.

Maka saat mengetahui aib atau kekurangan orang lain memang sebaiknya tidak membeberkannya. Menjadi ruang aman terhadap sesama, siap menjadi tempat sandaran bagi teman yang membutuhkan tanpa membocorkannya.

Manusia boleh menyampaikan pendapat, tanpa menempatkan bahwa perempuan sebagai orang yang harus submissive. Justru perempuan harus bisa nge-state kebutuhan, maka perempuan tersebut jangan kita labeli sebagai perempuan yang keras kepala, juga bukan perempuan agresif. Perempuan harus terbiasa untuk mendeskripsikan, menyampaikan apa yang dia inginkan, dan dia butuhkan secara asertif.

Apabila teman curhat sampai membocorkan kekurangan temannya, maka berpikirlah berulang untuk bertindak pada tahap harus kita tegur. Maka menegur dengan cara yang baik, mengobrol secara langsung tidak di depan umum, menegur secara privat tanpa memberikan judgement. Tidak menjadikan aib teman sebagai senjata untuk menjatuhkan orang tersebut di lain waktu.

Menjadi dewasa secara mental dengan menyelesaikan konflik secara dewasa bahwa pertemanan tetap terjalin meski berkurang interaksi. Tetap menjaga silaturahmi, karena suatu waktu pasti akan datang masa saling membutuhkan. Jangan sampai merasa senang akan penderitaan orang lain, dan sedih atas kebahagiaan orang lain, atau yang kita sebut crab mentality. Susah melihat orang senang, dan senang melihat orang susah. []

 

 

Tags: Crab MentalityCurhat di Media Sosialinteraksi sosialkontenLiterasi Media Sosialviral
Halimatus Sa'dyah

Halimatus Sa'dyah

Penulis bisa dihubungi melalui IG : Halimatus_konsultanhukum 2123038506

Terkait Posts

Ruang Digital
Publik

Menjaga Jari di Ruang Digital: Etika Qur’ani di Tengah Krisis Privasi

16 Desember 2025
Korban Bencana Alam
Publik

ROI: Mengenal Istilah Penyebab Pejabat Datangi Korban Bencana Alam

11 Desember 2025
Media Sosial Anak
Keluarga

Perlukah Indonesia Batasi Usia Media Sosial Anak?

10 Desember 2025
META Indonesia
Aktual

Pelatihan Digital Literasi bersama META Indonesia agar Aman Berekspresi di Media Sosial

4 Desember 2025
Bahasa Isyarat
Publik

Bahasa Isyarat sebagai Jembatan Kesetaraan Komunikasi

21 November 2025
10 Ribu Di Tangan Istri yang Tepat
Keluarga

Degradasi Nilai Perempuan dalam Tren “10 Ribu Di Tangan Istri yang Tepat”

16 November 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mitokondria

    Mitokondria: Kerja Sunyi Perempuan yang Menghidupkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Adat Mollo Pimpin Perlawanan terhadap Tambang Marmer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Bahasa Masih Membatasi Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Ekspansi Tambang dan Sawit terhadap Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Masyarakat Adat Mollo Menjaga Gunung Batu dari Tambang Marmer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dampak Ekspansi Tambang dan Sawit terhadap Lingkungan
  • Ketika Bahasa Masih Membatasi Disabilitas
  • Perempuan Adat Mollo Pimpin Perlawanan terhadap Tambang Marmer
  • Mitokondria: Kerja Sunyi Perempuan yang Menghidupkan
  • Kosmologi Masyarakat Adat Mollo dalam Melawan Tambang

Komentar Terbaru

  • fishing trip tamarindo pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • LK21 Rebahin pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • bokep terbaru pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • билеты и отели pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • Crypto News pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID