• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Hari Demokrasi Internasional: Jangan Ada Cowing dalam Pemilu

Tepat 15 September diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional. Peringatan tersebut cukup relate untuk membahas bagaimana iklim politik Indonesia saat ini

Aisyah Aisyah
17/09/2023
in Publik
0
Hari Demokrasi Internasional

Hari Demokrasi Internasional

853
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tepat 15 September diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional. Sepertinya peringatan tersebut cukup relate untuk membahas bagaimana iklim politik Indonesia saat ini. Pasalnya, meskipun pemilu baru akan terlaksana pada tahun 2024 mendatang, tapi euforia-nya sudah dapat kita rasakan bahkan sejak awal tahun 2023.

Belakangan sudah mulai kita lihat narasi-narasi dari berbagai capres dan cawapres. Mulai dari tawaran, solusi, dan janji yang kian merebak mewarnai kampanye masing-masing capres. Makanya tak heran jika masa-masa menjelang pemilu ini, banyak orang yang menjulukinya dengan masa obral janji.

Bahkan tidak jarang banyak yang saling adu domba satu sama lain. Adu domba tersebut banyak dilakukan oleh pendukung mereka dan diperkeruh dengan hate speech netizen.

Apa itu Hari Demokrasi Internasional?

Hari Demokrasi Internasional atau International Day of Democracy adalah sebuah peringatan yang diresmikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2007 sebagai salah suatu langkah untuk meninjau kembali keadaan demokrasi di dunia.

Peringatan ini juga sebagai even untuk mempromosikan dan menjunjung tinggi prinsip dari demokrasi itu sendiri. Meskipun tentunya, setiap negara demokrasi memiliki cara pandang dan kebijakan yang berbeda.

Baca Juga:

SK DPRD Sebagai Jaminan Utang: Kehidupan Rakyat Ikut Tergadai

Dampak Buruk Pacaran, Kenapa Perempuan Selalu Menjadi Korban?

4 Langkah agar Terhindar Hate Speech di Media Sosial

Generasi Muda dan Karier Buatan Sendiri

Pada tahun 2023 ini, Hari Demokrasi Internasional bertema “Empowering the Next Generation atau Memberdayakan Generasi Mendatang”. Tema ini tentu memiliki harapan pada kaum muda untuk ikut berpartisipasi dalam demokrasi dengan berbagai cara yang tidak bertentangan dengan Konstitusi.

Mengutip dari berita United Nation, PBB mengakui akan pentingnya pemberdayaan generasi muda dalam mengambil peran kepemimpinan dalam isu-isu Internasional. Hal ini mereka buktikan lewat pengumpulan pemimpin muda dengan tujuan berkelanjutan atau Young Leaders for the Sustainable Development Goals oleh Kantor Utusan Pemuda Sekjen PBB.

Relevansi Hari Demokrasi Internasional dengan Pemilu

Hari demokrasi Internasional yang mengusung nilai-nilai demokrasi sangat erat kaitannya dengan Pemilu. Demokrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pemerintahan rakyat yang mana sistem tersebut melibatkan seluruh rakyatnya untuk turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya yang terpilih.

Sementara Pemilu adalah Pemilihan Umum yakni pemilihan yang dilakukan serentak oleh seluruh rakyat suatu negara dalam memilih wakil rakyat dan sebagainya. Ada ketersinambungan antara demokrasi dan pemilu yang sama-sama melibatkan rakyat sehingga banyak yang menyebutnya sebagai “Pesta Rakyat”.

Berangkat dari tema “Pemberdayaan Generasi Muda” agaknya tema tersebut juga cocok kita kaitkan dengan Pemilu tahun 2024 nanti. Pasalnya, melalui Rekapitulasi DPT, generasi Z dan milenial mendominasi sebagai pemilih Pemilu 2024.. Oleh karenanya, rasanya tidak berlebihan jika mengatakan kaum muda berpotensi menjadi penentu kemenangan nanti.

Tentu data tersebut belum menjadi hal paten karena sering kali banyak generasi muda yang golput. Hal ini terjadi karena banyak faktor seperti minimnya informasi mengenai calon yang akan mereka pilih, berita hoax yang mendekati Pemilu, malas urusan administratif, sikap apatis terhadap dunia politik dan lainnya.

Apa itu Cowing Pemilu?

Selain daripada permasalahan Golput, banyak problem pelanggaran yang beriringan dengan mendekatnya Pemilu. Salah satunya yakni permasalahan Cowing atau intimidasi. Cowing sendiri merupakan sebuah tindakan yang membahayakan dan menekan seseorang dari kebebasan.

yang biasa melakukan tindakan ini ialah kaum yang yang lebih berkuasa kepada pihak tak berdaya. Adanya cowing menjadikan masyarakat tidak dapat memilih sesuai pilihan hatinya. Contohnya yakni melansir CNN Indonesia pada Pilkada DKI tahun 2017. (Komisi Pemilihan Umum) DKI Jakarta menemukan kasus cowing melalui spanduk yang melakatkan pemilihan calon tertentu dengan isu agama.

Semakin majunya zaman, proses cowing ini semakin meluas dan merebak ke dunia maya. Bahkan orang-orang yang tidak berada di partai politik alias pendukung fanatik bakal calon sering melakukannya. Mereka menggiring narasi kampanye dengan menggunakan ilmu cocoklogi dan mengaitkannya dengan isu agama, ormas, lembaga, dan yang lainnya.

Jangan Lupakan Asas Luber Jurdil

Dengan merebaknya kasus pelanggaran yang kita sadari ataupun tidak kita sadari tersebut, Rasanya penting kita untuk terus membudayakan asas Luber Jurdil dalam Pemilu yang termaktub dalam pasal 2 UU 7/2017. Asas ini merupakan akronim dari kata Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil.

Asas Langsung berarti memastikan pemilih memberikan suaranya secara langsung tanpa perantara.

Lalu, Asas Umum yakni memberikan kesempatan kepada seluruh penduduk negara yang memenuhi persyatan sesuai undang-undang tanpa ada diskriminasi.

Asas Bebas memiliki arti bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan dalam menentukan pilihan tanpa adanya tekanan dan paksaan dari pihak lain.

Selanjutnya, Asas Rahasia berarti memberikan jaminan kepada masyarakat untuk memberikan suara mereka secara aman dan rahasia dari pihak apa pun dan dengan cara apa pun.

Asas Jujur adalah asas yang melibatkan semua yang terlibat dalam Pemilu bersikap jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Berikutnya, Asas Adil yakni asas yang menjamin keadilan antara peserta dan pemilih Pemilu.

Asas Luber Jurdil tersebut dapat kita praktikkan di dunia nyata maupun dunia maya untuk mencegah praktik cowing dan penyelewengan Pemilu lainnya. []

Tags: CowingGenerasi ZHari Demokrasi InternasionalHate SpeechLuber JurdilmilenialPemilu
Aisyah

Aisyah

Aisyah Mahasiswa PascaSarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version