• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Majelis Mubadalah ke-6 Digelar di Pesantren Assalafiyah Bodelor-Cirebon

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
04/02/2019
in Aktual
0
Majelis Mubadalah

Majelis Mubadalah ke-6

127
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalahnews.com,- Majelis Mubadalah ke-6 digelar di Pondok Pesantren Assalafiyah Bodelor, Plumbon, Kab. Cirebon, Jumat (1 Februari 2019) malam. Acara digelar dengan pembacaan kitab As-Sittin Al-‘Adliyah oleh penulisnya, KH Faqihuddin Abdul Kodir, yang dihadiri para santri dan mahasiswi dari Cirebon dan Purwokerto.

Terkait dengan pelaksanaan majelis Mubadalah ke-6 yang disajikan dalam format pengajian tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Bodelor, Plumbon, Kab. Cirebon, Nyai Hj. Thoyibah mengatakan, pengajian itu bertujuan agar para santri bisa mengetahui hadis-hadis Nabi yang berbicara keadilan atau kesalingan (mubadalah) antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat maupun keluarga.

“Pengajian ini menjelaskan pentingnya pengetahuan tentang pemahaman bagi para santri untuk bermubadalah antara satu dengan yang lain,” katanya kepada Mubadalahnews.

Ang Nok, sapaan akrab Nyai Hj. Thoyibah berharap kitab kumpulan 60 hadits Nabi itu bisa memberikan penyadaran kepada perempuan-perempuan bahwa mereka harus mandiri, serba bisa, dan kuat.

“Lewat kitab 60 hadits ini semoga memberi penyadaran bahwa perempuan punya hak yang sama sebagaimana laki-laki. Oleh karena itu siapapun perempuan harus mandiri, serba bisa dan kuat,” kata Ang Nok.

Baca Juga:

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Doa, Mubadalah, dan Spirit Penguatan Perempuan: Catatan Reflektif dari Kuala Lumpur

Semua Adalah Buruh dan Hamba: Refleksi Hari Buruh dalam Perspektif Mubadalah

Sementara itu, penulis kitab as-Sittin al-‘Adliyah, KH. DR. Faqihuddin Abdul Kodir mengatakan kitab tersebut berbicara di antaranya bahwa setiap manusia harus mengetahui kewajibannya masing-masing berserta haknya.

“Kenapa bicara hak? Supaya orang lain tidak melakukan sesuatu terhadap kita dengan seenaknya. Agama Islam mengajarkan itu, seperti dalam hadist ke dua di dalam kitab ini,” katanya.(RUL/FIT)

Tags: Bodekang faqihkitabmajelis mubadalahMubadalahpengajianpesantrenSantri
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

14 Mei 2025
Media

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

26 April 2025
Perempuan bukan Tamu di Ruang Publik

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

1 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version