Mubadalah.id – Sakinah, mawaddah wa rahmah atau biasa disingkat samara bukanlah konsep yang statis. Samua harus terus menerus direaktualisasikan sesuai dinamika zaman dan konteks yang melingkupi. Realitas kehidupan saat ini adalah batu pijak reaktualisasi samara.
Realitas Kehidupan Kini
Keluarga muslim Indonesia masa kini mengalami realitas kehidupan yang berbeda dengan masa lalu. Kompetisi hidup yang kian ketat, kemajuan perempuan di bidang-bidang yang dulu biasanya hanya kaum laki-laki yang menguasainya.
Bahkan teknologi informasi yang demikian cepat berkembang, merupakan realitas kehidupan yang melahirkan sangat banyak perubahan sosial dan gaya hidup.
Televisi dan teknologi informasi menjadikan anak-anak dan remaja Indonesia dengan cepat menjadi fans penyanyi mancanegara, mulai Barat hingga Korea.
Anak seusia TK sudah terampil menggunakan berbagai gadget dengan beragam fitur yang ada. Orang tua yang merupakan produk masa lalu sering terkaget-kaget olehnya. (Baca juga: Tidak Boleh Menjadikan Rumah Tangga sebagai Tempat Kerja)
Relasi samara suami istri masa kini, sebagaimana relasi yang lain, berada di dua dunia. Dunia nyata dan maya. Pasutri yang berjauhan bisa terhubung setiap saat melalui dunia maya.
Sebaliknya, pasutri yang sedang bersama di kamar bisa jadi hidup di dunianya masing-masing dan berhubungan dengan koleganya masing-masing. Berita, tayangan berbagai acara dan dagangan yang menjajakan melalui iklan juga masuk setiap saat hingga ke kamar yang paling privat. []