Selasa, 26 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi Indonesia Masih Jauh dari Harapan: Mari Belajar dari Finlandia hingga Jepang

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi: Jalan Panjang Menuju Sekolah Ramah Disabilitas

    Tunas Gusdurian 2025

    TUNAS GUSDURian 2025 Hadirkan Ruang Belajar Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren hingga Digital Security Training

    Konferensi Pemikiran Gus Dur

    Merawat Warisan Gus Dur: Konferensi Pemikiran Pertama Digelar Bersama TUNAS GUSDURian

    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Kesenjangan Gaji

    Kesenjangan Gaji antara DPR dan Rakyat, Amanah atau Kemewahan?

    Angka Pernikahan

    Derajat, Falsifikasi, dan Angka Pernikahan

    Laskar Pelangi

    Kesalingan dalam Laskar Pelangi; Pendidikan Bukan Beban, Tapi Investasi Peradaban

    Royalti Musik

    Pro-Kontra Royalti Musik, Dehumanisasi Industri Kreatif

    Ramah Disabilitas

    Jika Sekolah Masih Tak Ramah Disabilitas, Apa Pendidikan Kita Sudah Merdeka?

    Kesalingan Spiritual

    Tirakat; Kesalingan Spiritual yang Menghidupkan Keluarga

    Sekolah inklusif

    Relokasi Demi Sekolah Rakyat: Kenapa Bukan Sekolah Inklusi?

    Lomba Agustusan

    Lomba Agustusan Fahmina dan Refleksi Indonesia Merdeka

    Kemerdekaan Jiwa

    Dari Lembah Nestapa Menuju Puncak Kemerdekaan Jiwa

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Menjaga Jarak Kehamilan

    Perintah Menjaga Jarak Kehamilan dalam Al-Qur’an

    Bendera Bajak Laut

    Bendera Bajak Laut sebagai Kritik Simbolis: Relasi, Kontestasi, dan Inklusivitas

    KB yang

    Keluarga Berencana (KB) sebagai Ikhtiar Mewujudkan Anak yang Sehat dan Berkualitas

    Keluarga Berencana (KB)

    Merencanakan Keluarga dengan Program Keluarga Berencana (KB)

    Pola Hidup Sehat

    Menjaga Pola Hidup Sehat Bagi Ibu Hamil

    Kesehatan yang

    Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Ibu Hamil

    Masa Kehamilan Istri

    Dukungan Suami dan Keluarga dalam Masa Kehamilan Istri

    Keturunan

    Kerjasama Suami Istri dalam Mempersiapkan Keturunan

    Fire in The Rain

    Merayakan Talenta Individu melalui MV “Fire in The Rain”

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi Indonesia Masih Jauh dari Harapan: Mari Belajar dari Finlandia hingga Jepang

    Pendidikan Inklusi

    Pendidikan Inklusi: Jalan Panjang Menuju Sekolah Ramah Disabilitas

    Tunas Gusdurian 2025

    TUNAS GUSDURian 2025 Hadirkan Ruang Belajar Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren hingga Digital Security Training

    Konferensi Pemikiran Gus Dur

    Merawat Warisan Gus Dur: Konferensi Pemikiran Pertama Digelar Bersama TUNAS GUSDURian

    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Kesenjangan Gaji

    Kesenjangan Gaji antara DPR dan Rakyat, Amanah atau Kemewahan?

    Angka Pernikahan

    Derajat, Falsifikasi, dan Angka Pernikahan

    Laskar Pelangi

    Kesalingan dalam Laskar Pelangi; Pendidikan Bukan Beban, Tapi Investasi Peradaban

    Royalti Musik

    Pro-Kontra Royalti Musik, Dehumanisasi Industri Kreatif

    Ramah Disabilitas

    Jika Sekolah Masih Tak Ramah Disabilitas, Apa Pendidikan Kita Sudah Merdeka?

    Kesalingan Spiritual

    Tirakat; Kesalingan Spiritual yang Menghidupkan Keluarga

    Sekolah inklusif

    Relokasi Demi Sekolah Rakyat: Kenapa Bukan Sekolah Inklusi?

    Lomba Agustusan

    Lomba Agustusan Fahmina dan Refleksi Indonesia Merdeka

    Kemerdekaan Jiwa

    Dari Lembah Nestapa Menuju Puncak Kemerdekaan Jiwa

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Menjaga Jarak Kehamilan

    Perintah Menjaga Jarak Kehamilan dalam Al-Qur’an

    Bendera Bajak Laut

    Bendera Bajak Laut sebagai Kritik Simbolis: Relasi, Kontestasi, dan Inklusivitas

    KB yang

    Keluarga Berencana (KB) sebagai Ikhtiar Mewujudkan Anak yang Sehat dan Berkualitas

    Keluarga Berencana (KB)

    Merencanakan Keluarga dengan Program Keluarga Berencana (KB)

    Pola Hidup Sehat

    Menjaga Pola Hidup Sehat Bagi Ibu Hamil

    Kesehatan yang

    Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Ibu Hamil

    Masa Kehamilan Istri

    Dukungan Suami dan Keluarga dalam Masa Kehamilan Istri

    Keturunan

    Kerjasama Suami Istri dalam Mempersiapkan Keturunan

    Fire in The Rain

    Merayakan Talenta Individu melalui MV “Fire in The Rain”

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Membaca Hadis Tanda Akhir Zaman dengan Sudut Pandang Ekologi

Cara yang bisa ditempuh dalam membaca fenomena yang menjadi ciri dekatnya kiamat adalah dengan menjaga hubungan baik antara manusia, lingkungan dan alam sekitar

Ahmad Asrof Fitri Ahmad Asrof Fitri
17 Januari 2023
in Hikmah, Rekomendasi
0
Hadis Tanda Akhir Zaman

Hadis Tanda Akhir Zaman

879
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhir zaman, yang biasa kita sebut dengan masa mendekati hari kiamat, telah RasuluLlah SAW jelaskan ciri-cirinya semenjak lama. Dalam beberapa hadis tanda akhir zaman, Nabi mengungkapkan berbagai tanda dekatnya hari akhir (asyrathus saa’ah) tersebut. Yakni dengan beragam redaksi dan pola. Secara umum, jika kita cermati secara seksama, terdapat dua ciri khas dari peringatan Nabi mengenai makin dekatnya hari kiamat.

Tanda pertama kiamat berupa kondisi manusia

Pertama, Nabi membicarakan tanda kiamat yang berkenaan dengan ihwal perbuatan manusia. Perubahan kondisi, sikap, dan perilaku manusia tersebut amat berbeda jauh dengan apa yang terjadi pada masa Rasulullah. Pertanda tersebut, misalnya, dapat kita lihat dari hadis yang mengisahkan tentang kedatangan Jibril yang “menyamar” sebagai manusia berbaju putih bersih di hadapan Rasul dan para sahabat. Lalu ia bertanya mengenai iman, Islam, ihsan, dan hari kiamat.

Dalam hadis yang ditakhrij Imam Muslim itu, setelah selesai berdiskusi soal iman, Islam, dan ihsan, Jibril lalu bertanya kapan terjadinya kiamat. Oleh RasuluLlah dijawab, bahwa orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya. Lantas, Jibril menanyakan apa saja pertandanya. Nabi menjawab, “Jika seorang budak wanita melahirkan tuannya dan jika engkau mendapati penggembala kambing yang tidak beralas kaki dan tidak berpakaian saling berlomba dalam meninggikan bangunan,” sebagaimana hadis berikut:

أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ (رواه مسلم)

Kultur zaman sekarang yang menyebabkan orangtua seolah “diperbudak” oleh anak-anaknya. Di mana hal ini menjadi gambaran yang nyata dari hadis yang memprediksi tanda kiamat tersebut. Situasi sosial dan ekonomi di negeri Jazirah Arab juga mewakili statement kedua yang terkait tanda akhir zaman. Di mana banyak sekali terbangun gedung-gedung pencakar langit. Padahal, jauh sebelum menemukan minyak dan sumber daya alam lain, negara-negara Timur Tengah termasuk negara miskin.

Harta serba melimpah

Dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari menyatakan, tidak akan tiba hari kiamat sampai sangat banyak jumlah uang yang manusia miliki. Hingga kita umpamakan, orang kaya sampai kebingungan akan menyedekahkan uangnya ke siapa. Hal ini sebagaimana dapat kita lihat dalam hadis berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ الْمَالِ مَنْ يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ وَحَتَّى يَعْرِضَهُ فَيَقُولَ الَّذِي يَعْرِضُهُ عَلَيْهِ لَا أَرَبَ لِي (رواه البخاري)

Turunnya moralitas

Masih dalam hadis kitab Al-Jami’ Ash-Shahih yang Imam Al-Bukhari susun. Di antara tanda kiamat lainnya adalah terangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan, tertenggaknya miras, maraknya perzinahan, serta semakin sedikitnya jumlah lelaki daripada perempuan. Hingga perbandingannya mencapai 1 laki-laki banding 50 wanita. Gambaran demikian dapat kita lihat dalam hadis berikut:

أَخْبَرَنَا دَاوُدُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ أَخْبَرَنَا أَنَسٌ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمُوهُ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُهُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ وَإِمَّا قَالَ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِلْخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ (رواه البخاري)

Pengaruh tradisi di luar Islam

Dalam hadis dari Imam Al-Bukhari dijelaskan pula, salah satu tanda kiamat adalah munculnya fenomena sosial. Di mana umat Islam mengikuti tren dan tradisi kelompok lainnya di luar Islam.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِي بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ فَقَالَ وَمَنْ النَّاسُ إِلَّا أُولَئِكَ (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, “Tidaklah terjadi hari kiamat sampai umatku meniru generasi-generasi sebelumnya, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Nabi ditanya oleh sahabat, “Wahai RasuluLlah, seperti orang Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Siapa lagi orang yang dimaksud selain mereka itu?” (HR. Al-Bukhari)

Dalam hadis itu, terdapat dua kelompok besar yang Rasul sebutkan sebagai pihak yang memberikan pengaruh terhadap gaya hidup umat Islam. Dari tinjauan sejarah, Persia dan Romawi merupakan dua kerajaan besar yang menguasai dunia pada masa itu. Sedangkan pada konteks zaman sekarang, boleh jadi umat Islam juga akan mengekor pada tren dan kebiasaan yang masyarakat negara adikuasa lakukan. Kondisi saat ini, kita bisa menyaksikan bagaimana perubahan perilaku umat Islam yang sebagian di antaranya mengikuti adat-istiadat di luar tuntunan ajaran Islam.

Tanda kedua kiamat berupa situasi alam

Kedua, selain perilaku dan kondisi sosial umat manusia, RasuluLlah juga menyebutkan tanda-tanda akhir zaman dalam bentuk gambaran situasi alam. Salah satu contohnya adalah hadis berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا (رواه أحمد)

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: RasuluLlah SAW bersabda, “Hari kiamat tidak terjadi sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.” (HR. Ahmad)

Hadis tersebut mengisyaratkan adanya perubahan yang signifikan atas kondisi geografis di daerah Arab. Yang semula panas, kering, dan terdiri atas gurun-gurun, lalu berubah menjadi wilayah yang tropis, dipenuhi rerumputan dan tanaman hijau serta sungai-sungai yang mengalirkan air.

Meningkatnya bencana gempa bumi

Bencana alam gempa bumi termasuk salah satu pengingat akan dekatnya hari kiamat. Semakin sering terjadi gempa, umat manusia patut waspada terhadap masa akhir zaman yang tidak kita ketahui siapa pun kapan waktunya. Meskipun secara ilmiah gempa ternyatakan terjadi akibat pelepasan energi dari dalam yang terjadi secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik. Atau sebab adanya pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi, intensitasnya yang semakin meningkat mestinya tidak boleh kita abaikan begitu saja.

Dalam hadis lain riwayat Imam Al-Bukhari menyatakan, tidak akan terjadi hari kiamat sampai ilmu tercabut. Terjadi banyak gempa, waktu terasa begitu cepat, muncul banyak fitnah, pembunuhan merajalela, dan orang-orang bergelimang harta.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Nabi SAW bersabda, “Tidaklah terjadi kiamat hingga ilmu dicabut, banyak terjadi gempa, waktu terasa semakin dekat, banyak fitnah yang bermunculan, semakin sering terjadi kekacauan (yang menyebabkan) pembunuhan dan pembunuhan, sampai harta di antara kalian bergelimangan dan berlimpah ruah.” (HR. Al-Bukhari)

Tanda alam terakhir, terbitnya matahari dari barat

Dalam hadis lainnya, fenomena alam yang menjadi puncak penanda terjadinya kiamat ialah terbitnya matahari dari Barat. Sebagaimana tersebutkan di dalam hadis berikut:

حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا رَآهَا النَّاسُ آمَنَ مَنْ عَلَيْهَا فَذَاكَ حِينَ {لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ} (رواه البخاري)

Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami. Ia berkata: RasuluLlah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai matahari terbit dari tempat terbenamnya. Maka, ketika manusia melihat kejadian itu, lalu seseorang beriman karenanya, pada saat itulah berlaku (ketentuan Allah dalam ayat) ‘Laa yanfa’u nafsan iymaanuha lam takun aamanat min qablu’ (tidaklah keimanan seseorang itu dapat memberi manfaat bagi dirinya jika sebelum terjadinya kiamat itu ia belum beriman).” (HR. Al-Bukhari)

Pemaknaan dengan sudut pandang ekologi

Berbagai hadis akhir zaman di atas menyiratkan sekurang-kurangnya dua hal penting untuk kita jadikan ibrah. Pertama, perilaku masyarakat berkaitan erat dengan sebab terjadinya kiamat. Mengubah sikap dan tabiat bisa menjadi salah satu jalan untuk sekurang-kurangnya “menunda” datangnya akhir zaman tersebut. Senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam. Tidak mudah mengekor pada pengaruh negatif dari bangsa lain termasuk strategi “mencegah” kiamat dari segi sosial dan kultural.

Kedua, karena kiamat juga tertandai oleh adanya perubahan kondisi geografis suatu wilayah tertent. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa huru-hara itu boleh jadi penyebabnya juga oleh adanya perubahan iklim. Climate change, tidak bisa kita pungkiri, merupakan hasil dari perubahan secara gradual yang terakumulasi terus-menerus. Akibat dari lelaku dan tindak tanduk manusia terhadap alam.

Oleh karenanya, cara yang bisa manusia tempuh dalam membaca fenomena yang menjadi ciri dekatnya kiamat adalah menjaga hubungan baik dengan lingkungan dan alam sekitar. Menjaga area sekitar di mana kita hidup tetap bersih, mengurangi pencemaran lingkungan, dan memastikan tidak adanya kerusakan pada habitat makhluk hidup. Hal ini merupakan langkah kecil untuk memperlambat kemunculan pertanda kiamat. (bebarengan)

Tags: Akhir ZamanBencana Alamgempa bumiHadisHari KiamatKrisis Iklim
Ahmad Asrof Fitri

Ahmad Asrof Fitri

Alumni Pesantren Mahasiswa Al-Muayyad Windan Sukoharjo. Saat ini, selain mengajar, juga aktif melakukan penelitian dan menulis buku. Aktivitasnya dapat diikuti di Instagram: @a.asrof.fitri

Terkait Posts

Krisis Iklim
Aktual

Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

29 Juli 2025
Fitnah Perempuan
Hikmah

Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

27 Juli 2025
Isu Iklim
Publik

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
Wahabi Lingkungan
Publik

Pentingkah Melabeli Wahabi Lingkungan?

24 Juni 2025
Ekoteologi Kemenag
Publik

Menakar Ekoteologi Kemenag Sebagai Kritik Antroposentrisme

20 Juni 2025
Hak Perempuan Menikah
Hikmah

Dalil al-Qur’an dan Hadis tentang Hak Perempuan Untuk Menikah

20 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pola Hidup Sehat

    Menjaga Pola Hidup Sehat Bagi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kesenjangan Gaji antara DPR dan Rakyat, Amanah atau Kemewahan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kesalingan dalam Laskar Pelangi; Pendidikan Bukan Beban, Tapi Investasi Peradaban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Derajat, Falsifikasi, dan Angka Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bendera Bajak Laut sebagai Kritik Simbolis: Relasi, Kontestasi, dan Inklusivitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perintah Menjaga Jarak Kehamilan dalam Al-Qur’an
  • Bendera Bajak Laut sebagai Kritik Simbolis: Relasi, Kontestasi, dan Inklusivitas
  • Keluarga Berencana (KB) sebagai Ikhtiar Mewujudkan Anak yang Sehat dan Berkualitas
  • Kesenjangan Gaji antara DPR dan Rakyat, Amanah atau Kemewahan?
  • Merencanakan Keluarga dengan Program Keluarga Berencana (KB)

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID