Mubadalah.id – Memiliki buah hati memang menjadi tantangan sendiri bagi istri dan suami. Mereka yang sebelumnya hanya mengurus diri masing-masing, kemudian Tuhan memberi amanah yaitu anak untuk mendapatkan pengasuhan yang layak hingga tumbuh dewasa. Namun, bagaimana jika hanya istri yang mengasuh anak dan sang ayah tidak mau membantu sama sekali?
Begitulah yang terjadi dalam film Baby Blues karya dari Andi Bachiar Yusuf yang tayang pada 24 Maret 2022. Vino G Bastian berperan sebagai suami yang bernama Dika. Sedangkan, istri dari Dika bernama Dinda yang dibintangi oleh Aurelie Moeremans.
Film Baby Blues bercerita tentang Dika sebagai suami yang bekerja menjadi pelayan restoran di sebuah cafe. Sedangkan, Dinda bekerja sebagai ibu rumah tangga. Mereka merupakan sebuah keluarga yang baru melahirkan anak pertama.
Dalam keseharian rumah tangga mereka Dika hanya disibukan dengan pekerjaanya sebagai pelayan café dan ketika pulang ke rumah suaminya hanya bermain dan nongkrong dengan temannya. Hal tersebut membuat geram sang istri, di mana selama ini suaminya tidak pernah ikut membersamai dalam mengasuh anak.
Setelah saya menonton film Baby Blues tersebut, terdapat tiga poin yang menjadi konsen dari setiap adegan film tersebut:
Fenomena Baby Blues
Dinda yang baru beberapa hari melahirkan anak pertama terkena perubahan suasana hati dengan cepat dari senang menjadi sedih. Hal tersebut terjadi karena Dika sebagai suami tidak mau ikut membantu mengurus anak.
Maka dari itu, Dinda sampai berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atas permasalahan yang terjadi selama ini. Menurut Dokter hal tersebut memang biasa terjadi kepada ibu yang baru melahirkan dan biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga dua minggu
Pentingnya Kesalingan Dalam Keluarga
Setelah hari demi hari terlewati, pada suatu pagi Dinda dengan Dika tiba-tiba jiwanya tertukar. Dari sinilah masalah mulai muncul, Dika yang sekarang berubah menjadi Dinda.
Begitu juga sebaliknya, mereka harus menurunkan ego masing-masing agar tindakan yang mereka lakukan tidak membahayakan bagi keberlangsungan rumah tangga mereka. Dari apa yang terjadi pada mereka mungkin bagian dari karma Dika yang selama ini tidak ikut membantu Dinda dalam pengasuhan anaknya.
Mertua yang ikut campur
Hari esok pun tiba, situasi menjadi terbalik. Dika yang berjiwa Dinda harus berangkat bekerja layaknya menjadi suami. Namun, di hari pertama kerja, ia cekcok dengan bosnya di cafe. Adu mulut pun tak terelakkan hingga bosnya mengeluarkan SP2.
Lain halnya dengan Dinda yang berjiwa Dika, ia hanya bermain PS dengan teman-temannya. Masalah mengurus anak, semua ia serahkan pada babysitter panggilan. Pada malam harinya ia kedatangan ibu dari Dinda dan mengabarkan telah bercerai dengan suaminya. Dinda yang berjiwa Dika seakan dibuat bingung harus bersikap apa atas peristiwa yang telah terjadi.
Pada keesokan harinya, barulah konflik memuncak. Tiba-tiba orang tua dari Dika tahu kabar perceraian orang tua Dinda. Hal tersebut membuat air mata dari kesedihan mengalir tak terelakkan. Dika pun langsung mengadu lalu marah kepada Dinda kenapa orang tua dari Dika mengetahui masalah rumah tangga orang tua dari Dinda.
Lalu Dika sambil menggendong anaknya segera pergi meninggalkan rumahnya untuk menemui ibunya Dinda dan pada saat itu juga langsung memberi tahu kepada Dinda bahwa ia telah dipecat dari pekerjaannya.
Bijak Menjadi Orang Tua
Setibanya di rumah orang tua Dinda, Dika dibuat bingung oleh anaknya yang menangis terus karena belum diberi asi oleh Dinda. Mau tidak mau atas saran dari orang tua Dinda pada hari itu Dika terpaksa memberi susu formula pada buah hatinya. Namun, hal tak terduga terjadi, anaknya malah jatuh sakit hingga harus dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Kejadian tersebut memberikan masalah pada Dika dan Dinda. Namun, mereka tetap bersikap tenang agar masalah yang terjadi tidak semakin besar. Hingga, dari mereka tertidur lelap karena lelah menunggu anaknya yang sedang terawat. Pada keeseokan harinya, Dika dan Dinda kembali normal, jiwanya sudah tidak tertukar. Suster pun memberitahu bahwa anak dari Dika dan Dinda sudah sehat dan boleh pulang.
Dari poin di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, permasalahan yang terjadi pada keluarga merupakan ujian rumah tangga yang umum terjadi. Maka dari itu, kita sebagai calon orang tua harus menyikapinya dengan bijak atas ujian yang terjadi. Sehingga dapat memberikan kepada kita kekuatan dan menjadi lebih baik dalam membangun sebuah keluarga. []