Mubadalah.id – Dalam Buku Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama, Dr. Faqihuddin Abdul Kodir menjelaskan bahwa semangat Islam adalah membangun relasi yang adil dan penuh kasih sayang. Bukan hanya kepada sesama Muslim, tetapi juga kepada umat beda agama.
Menurut Kiai Faqih, penghormatan kepada orang tua beda agama, seperti yang dicontohkan dalam hadits Asma’, menunjukkan bahwa kasih sayang dan akhlak mulia yang beliau ajarkan adalah untuk semua manusia.
Ia menulis bahwa Islam justru meneguhkan prinsip “rahmatan lil-‘alamin” dengan mengajarkan umatnya agar tetap menyambung silaturahmi, berbagi hadiah. Serta memperlakukan orang lain dengan kebaikan, tanpa diskriminasi keyakinan.
Dalam konteks ini, penghormatan kepada ibu siapa pun dia, apa pun agamanya adalah bentuk nyata dari akhlak universal Islam. Lebih dari itu, ini menjadi bukti bahwa ajaran Islam tidak bertujuan memutuskan hubungan kemanusiaan. Melainkan merajutnya dengan kasih.
Oleh sebab itu, ajaran Islam melalui hadis Nabi di atas menegaskan bahwa berbuat baik kepada ibu, meski non-Muslim, adalah kewajiban seorang anak. Inilah nilai yang mubadalah rawat yaitu saling menghormati, saling mengasihi, dan saling melindungi tanpa sekat agama.
Sebagaimana beliau tegaskan bahwa prinsip mubadalah inilah yang bisa menjadi jalan terang bagi umat Islam untuk terus membangun peradaban damai. Karena pada akhirnya, berbuat baik kepada manusia adalah bagian tak terpisahkan dari beribadah kepada Allah. []