Mubadalah.id – Lagu “Fire in The Rain” memvisualisasikan difabel sangat mampu berkontribusi dalam ranah budaya. Mereka menyanyi, menari, dan memainkan instrumen musik.
Pada 12 Februari 2019, National Council of Social Service merilis Music Video (MV) ini di platform youtube mereka. Sebanyak 203.851 telah menontonnya dan 3.1k menyukainya.
Penulis asli syair ini adalah Don Richmond, Royston Ten sebagai sutradara video klip. ShiGGa Shay mengisi lirik rap. Pelatih paduan suara Irene Jansen.
Sayangnya, lagu inspiratif ini hanya tersedia di kanal YouTube. Seharusnya single tersebut tersedia di playlist Spotify, WhatsApp, Instagram, serta TikTok.
National Council of Social Services (NCSS)
Adapun NCSS merupakan dewan pelayanan sosial di bawah naungan Kementerian Pembangunan Sosial Keluarga di Singapura. Tahun 1992, Singapura Council of Social Service bertransformasi menjadi National Council of Social Services.
Badan resmi ini bergerak untuk mengajak komunitas atau perusahaan terlibat dalam berbagai isu penting di bidang pelayanan sosial-termasuk isu disabilitas, pengembangan kemampuan, serta mengidentifikasi area-area yang membutuhkan dukungan supaya ada perbaikan di dalamnya.
Harapannya upaya-upayanya menciptakan ekosistem yang sustainable dan saling terkoneksi demi mewujudkan masyarakat yang peduli dan inklusi.
Pesan Lagu Fire in The Rain
Like the sea meets every shore
Not an if but it’s a when
From beginning to the end
I am fire in the rain
I’ve been through it again
Feel me burning from within
Cause i am fire in the rain
Penggalan chorus di atas ialah metafora memotivasi seseorang yang mempunyai tujuan hidup. Kekuatan batin berperan besar ketika proses berlangsung. Bertahan, bangkit, dan siap menghadapi resiko.
Keseluruhan lagu ini bercerita tentang perjalanan hidup difabel dan non-difabel yang sedang berusaha menggapai mimpinya. Ya, setiap diri seseorang mempunyai hak yang sama menggapai cita-citanya, seperti sepotong kalimat undivided we are one.
Meraih mimpi pun tidak semulus jalan tol. Prosesnya akan merasakan rasa sakit, jatuh-bangun, kegagalan, dan orang lain meremehkan.
Tantangan bisa dihadapi jika mempunyai percaya diri (keyakinan) bahwa itu bukan halangan. Tantangan adalah kesempatan untuk berkembang.
Belajar dari kegagalan, melatih mental untuk lebih tangguh, dan menemukan potensi baru. Mari masukkan energi fire in the rain dalam diri supaya siap menghadapi badai!
Undivided We are One
Pada menit ke 2:34 memotret persatuan. Kamera menshoot tirai merah terbuka pelan-pelan, lalu puluhan orang berpaduan suara di panggung utama. Ceritanya merepresentasikan wajah baru di dunia inklusi.
Bersamaan itu ShiGGa Shay bersenandung rap “undivided we are one, when it’s said and one, just tryna become, a better man and better son, no shadows when you face the sun….. never the same people gonna change, even in pain remember to dance like no body’s over really watching you”.
Kita adalah satu yang mempunyai hak untuk meraih mimpi tanpa diskriminatif. Memiliki hak hanya untuk terlihat talentanya bukan kondisi fisiknya. Kita berada di langit yang sama tanpa memandang ras, suku, agama, latar belakang pendidikan, strata sosial, difabel, atau non-difabel.
Merayakan Talenta Individu
Waow… What a superstar they are!
Ucapan kagum penulis saat melihat MV Fire in The Rain. Penampilan difabel dan non-difabel sangat mempesona. Mereka sangat bertalenta. Kolaborasi fantastis.
Pemeran utama ShiGGa Shay dan Danial Bawthan a.k.a Wheelsmith (distrofi otot)- rapper, Adelyn Koh (visual impairment)-lead vocal, Joshua A. German (autis)- pianist, Charlene Wong (Teman Tuli); Isabelle Lim (Teman Tuli) Jacqui Lim- pemain bahasa isyarat, serta dancers from local deaf hip-hop dance group Redeafination.
Denting piano mengantar pembuka panggung layar. Nada demi nada bersenandung. Tarian tipis-tipis bahasa isyarat. Gerakan tarian empat orang menari seirama. Harmoni vokal dalam paduan suara.
Itulah warna talenta mereka tanpa melihat kondisi fisik. Kita rayakan dengan inklusi tanpa melihat disabilitas. Lihat saja cahaya yang bersinar dalam diri mereka.
Yuk, suarakan “Look beyond my disability, see the true me!” []