• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perkembangan Maqashid Syari’ah dalam Pandangan Jasser Audah

Jasser menyampaikan bahwa kini konsep perlindungan harta (hifzh al-mal) mencakup pengembangan ekonomi secara adil, perwujudan kesejahteraan masyarakat, dan segala bentuk bantuan-bantuan sosial.

Redaksi Redaksi
18/10/2022
in Hikmah
0
Jasser

Jasser

459
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ulama kontemporer, Jasser Audah mentransformasikan konsep hifzh al-‘aql (perlindungan akal) yang awalnya dipopulerkan untuk kasus pelarangan minuman keras, sekarang sudah dikembangkan dengan memasukkan segala bentuk pendidikan, dan penelitian.

Kemudian, pengembangan metode berpikir ilmiah, mengikis mentalitas taklid, bahkan termasuk untuk menghalangi keluarnya tenaga ahli nasional ke luar negeri.

Selain hifzh al-‘aql, Jasser Audah juga mentransformasikan perlindungan jiwa dan kehormatan (hifzh al-nafs dan hifzh al-rdh). Kedua konsep yang awalnya hanya untuk kasus pelarangan pembunuhan dan tuduhan berzina kepada orang lain (gadzaf).

Namun sekarang telah mencakup sebagai perlindungan harkat dan martabat manusia, bahkan perlindungan hak-hak asasi manusia.

Begitupun perlindungan agama (hifzh al-din) yang mencakup perlindungan kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Baca Juga:

Ayat-ayat Al-Qur’an yang Menjelaskan Proses Perkembangan Janin dan Awal Kehidupan Manusia

Aborsi dalam Pandangan Islam

Aborsi dalam Pandangan Katolik

Aborsi dalam Pandangan Agama Yahudi

Lalu, Jasser menyampaikan bahwa kini konsep perlindungan harta (hifzh al-mal) mencakup pengembangan ekonomi secara adil, perwujudan kesejahteraan masyarakat, dan segala bentuk bantuan-bantuan sosial.

Lebih lanjut, Audah juga mengusulkan pengembangan sumber daya manusia, yang bentuk konkretnya ada pada Indeks Pengembangan Manusia (IPM) yang diadopsi PBB. Ini menjadi komponen dalam perumusan kerangka maqashid al-syari’ah dalam hukum Islam kontemporer.

Di antaranya tentang kecukupan gizi, harapan hidup, akses pada air bersih, peluang kerja, standar hidup. Kemudian, kemampuan baca tulis, dan keikut sertaan dalam pendidikan.

Kemudian, tata kelola ketenagakerjaan, partisipasi politik warga, dan kesetaraan gender.

Poin-poin ini seharusnya masuk dalam rumusan kerangka maqashid al-syari’ah dalam hukum Islam yang berlaku dalam kehidupan kita saat sekarang ini.

Sebagaimana Jasser Audah tawarkan dengan menelusuri berbagai tawaran ulama klasik dan kontemporer. Selain hifzh al-nasl seperti di atas, empat dari kelima prinsip universal (al-kulliyyat al-khams) juga mengalami perkembangan. (Rul)

Tags: Jasser AudahMaqashid SyariahpandanganPerkembangan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version