Mubadalah.id – Komunitas yang peduli isu perempuan, yakni Averroes bekerjasama dengan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, mengadakan program Gender Equality Academy yang kemudian akrab disebut dengan GEA. Kegiatan ini berlangsung setiap akhir pekan selama satu bulan di bulan Februari kemarin.
Diawali dengan Technical Meeting (TM) 35 peserta yang lolos seleksi administrasi pada Jumat, 5 Februari 2021 yang dilaksanakan secara daring, untuk memberikan arahan teknis dan rules selama kegiatan yang akan dilaksanakan secara luring kepada peserta. Meskipun dilakukan secara luring, peserta tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
GEA kali ini mengangkat terkait tema “Strengthening Womens Active Participation in Democracy through Capacity Building, Training and Outreach in Malang.” Sehingga peserta yang mengikuti difokuskan untuk pegiat isu perempuan, kesetaran dan keadilan gender di Malang Raya. Dari 35 peserta yang mengikuti, empat orang diantaranya adalah laki-laki.
Dr Sutomo, selaku Ketua Komunitas Averrose, menerangkan bahwa diskursus pengarusutamaan gender di Indonesia harus terus dilakukan. Selama ini, representasi dan partisipasi perempuan di ruang publik masih jauh dari harapan.
Di Malang, masih ada masalah ketimpangan gender yang dihadapi perempuan. Mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, dan sosial-budaya. Sebab itu, peran serta perempuan di ruang publik tetap penting karena itu menjadi bagian demokrasi.
Kegiatan tersebut diadakan di Hotel Sahid Montana Dua Malang, pada tanggal 5-6 Februari 2021. Pada pertemuan pertama, materi yang dihadirkan adalah untuk penguatan dan pelurusan pemahaman dasar peserta terkait Gender Dasar dan beberapa isu publik yang berkaitan tentang Gender. Dihadiri oleh Prof. Mufidah Ch. yang mengisi materi terkait Brainstroaming Kesetaraan Gender dan juga Identifikasi Isu Perempuan dan Ketimpangan Gender yang diisi oleh Ibu Suti’ah, S.Pd.
Pertemuan dilanjut di minggu kedua, yakni Sabtu, 13 Februari 2021 bertempat di THE 1O1 Malang OJ. Di hari kedua ini materi lebih ringan dari sebelumnya, yakni terkait pelatihan publik speaking bersama fasilitator dari Komunitas Averrose dan juga sesi talkshow bersama Hanik Dwi Martya, MP (Kades Tunjungtirto);
Happy Budi Febriasih, MAP (Ibu Rumah Tangga) terkait Kiprah dan Kepemimpinan Perempuan di Ruang Publik. Di sesi ini terdapat penguatan peserta agar bisa aktif menyuarakan kesetaraan gender di media. Dengan diberikan penugasaan berupa pembuatan vidio pendek mengangkat isu-idu tertentu.
Kegiatan dilanjut di minggu ketiga, dengan spesifikasi materi terkait perempuan dan kebijakan publik. Kegiatan kali ini bertempat di Hotel Aria Gajayan Malang. Dengan menghadirkan Fadillah Putra, S.Sos., M.Si., MPAff., Ph.D (Dosen Pascasarjana Universitas Brawijaya, Dewan Pengawas Komunitas Averroes) dan Hikmah Bafaqih, M.Pd (Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur). Materi di pertemuan ketiga ini mampu membuat peserta benar-benar bisa tercerahkan terkait pengarusutamaan gender dalam pembangunan dan layanan publik.
Pertemuan terakhir dilakukan di Batu, bertempat di Royal Orchid Hotel, Batu pada 26-27 Februari akhir pekan kemarin. Di pertemuan terakhir ini materi yang disampaikan adalah terkait Advokasi dan Kampanye. Dengan menghadirkan pemateri yang sudah lama berkecimpung di dua hal tersebut, yakni Zuhro Rosyidah, Ketua Yayasan KOPPATARA (Komunitas Perlindungan Perempuan dan Anak Nusantara) serta Alimah Fauzan, Direktur Perempuan Berkisah.
Pertemuan terakhir ini diawali dengan sambutan dari Kedutaan Besar Kanada Colin Wetmore First Secretary (Political and Public Affairs) Embassy of Canada. Hal ini membuat peserta tetap bersemangat meskipun kegiatan telah memasuki minggu terakhir.
Project Manager Averroes, M Fahrul Ulum, menambahkan bahwa pertemuan ini tidak hanya menjadi gerakan seremonial semata, namun berkelanjutan. Penguatan agen-agen perubahan ini dilakukan selama 1 bulan nonstop dan masih akan berlanjut dalam tahapan pendampingan lainnya.
Adapun tindak lanjut dari GEA ini diharapkan akan lahir kampanye-kampanye baik tentang isu perempuan, melalui media sosial, podcast, hingga webinar masing-masing elemen lembaga masyarakat yang terlibat dalam GEA. Nantikan kegiatan-kegiatan kolaboratif yang akan diadakan oleh alumi GEA sebagai bentuk kampanye positif menyuarakan keadilan dan Kesetaraan Gender. []