Mubadalah.id – Semasa hidup Nabi Muhammad Saw, Beliau telah memberikan jawaban tentang persoalan perempuan. Termasuk pertanyaan soal para perempuan yang kerap kali dianggap penghalang ibadah bagi laki-laki. Menurut Rasulullah sebut perempuan bukan penghalang ibadah bagi laki-laki
Persoalan tersebut dikisahkan dalam hadis shahih Bukhari. Isi hadis tersebut adalah, Anas bin Malik Ra berkata, Suatu saat, ada tiga orang datang mengunjungi keluarga Nabi Muhammad Saw.
Mereka bertanya mengenai ibadah beliau. Ketika diperoleh jawaban, mereka menganggap kecil ibadah mereka sendiri, “Bagaimana dengan kami, (Duh, Nabi Muhammad Saw. sangat rajin ibadah), padahal sudah dimaafkan segala dosanya”.
Salah satu dari mereka kemudian berjanji, “Aku akan selalu shalat sepanjang malam: Yang lain berikrar, Aku akan berpuasa sepanjang tahun: Dan yang lain menimpali”,
“Aku akan menjauh dari perempuan. Aku tidak akan menikah seumur hidup”.
Mendadak, Rasulullah Saw datang dan menyahut, “Kalian yang berkata ini dan itu? Demi Allah, akulah orang yang paling segan terhadap Allah dan paling dekat di antara kalian kepada-Nya. Tetapi, aku berpuasa di hari tertentu dan tidak berpuasa di hari yang lain. Aku shalat dan aku juga tidur. Begitu pun aku menikahi perempuan”.
“Barangsiapa yang menjauh dari kebiasaanku seperti ini, maka ia bukan dari bagianku.” (Shahih al-Bukhari).
Menurut Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku 60 Hadis Shahih, ini merupakan rekaman peristiwa pada masa Nabi Muhammad Saw mengenai banyak orang yang masih menganggap bahwa mendekati Allah Swt itu dengan cara menjauhi perempuan. Atau meninggalkan pernikahan dan keluarga.
Dan anggapan ini, kata Kang Faqih, sebagaimana sudah ditegaskan dan dikritik oleh Nabi Muhammad Saw baik dengan pernyataan tegas maupun dengan teladan nyata.
“Dalam berbagai teks hadits, Nabi Muhammad Saw menegaskan kemanusiaan perempuan yang tidak boleh dikaitkan oleh seseorang sebagai faktor yang menjauhkannya dari Allah Swt,” kata Kang Faqih.
Lebih lanjut, Kang Faqih menjelasan beberapa faktor bahwa sebetulnya perempuan adalah bukan penghalang ibadah. Faktor tersebut di antaranya:
Pertama, ada teks yang menyatakan bahwa meninggalkan pernikahan untuk ibadah adalah bukan teladan (sunnah) Nabi Muhammad Saw sama sekali.
Kedua, ada teks yang menceritakan bagaimana wahyu turun saat Nabi Muhammad Saw sedang bersamaan dengan Aisyah Ra
Ketiga, Nabi Muhammad Saw sendiri menunjukkan kedekatannya dengan sang cucu perempuan saat shalat, bahkan tidak mempermasalahkan perempuan (istri) berbaring di hadapannya ketika shalat. Luar biasa.
“Di dalam teks hadits di atas, Nabi Muhammad Saw menyatakan dengan tegas bahwa mendekati Allah Swt itu bukan dengan meninggalkan perempuan dan keluarga, sebagaimana dipraktikkan beberapa kelompok akhir-akhir ini,” ungkapnya.
“Justru, dalam Islam, menikah adalah bagian dari sunnah Nabi Muhammad Saw. Mengurus keluarga adalah bagian dari ajaran Islam,” tambahnya.
Bekerja untuk kepentingan keluarga, kata Kang Faqih adalah bagian dari ibadah kepada Allah Swt, bahkan bisa dianggap sebagai jihad fi sabilillah.
Demikian penjelasan Rasulullah sebut perempuan bukan penghalang ibadah laki-laki. Semoga bermanfaat. (Rul)