• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

5 Tips Menjadi Jomblo Produktif

Nuril Qomariyah Nuril Qomariyah
15/06/2020
in Personal
0
(sumber foto genmuda.com)

(sumber foto genmuda.com)

151
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Memasuki usia 20 tahun, dapat dikatakan kita sudah melangkah menuju masa dewasa. Sungguh sangat luar biasa jika masa remaja yang telah terlewat kita manfaatkan dengan maksimal untuk memperbaiki dan mengupgrade kualitas diri kita masing-masing.

Sebagian besar beranggapan jika masa remaja dilewati tanpa pacaran kurang afdhol atau bahkan dianggap kampungan dan ketinggalan zaman. Namun, tidak jarang beberapa remaja justru memilih untuk tidak berpacaran atau lebih dikenal dengan istilah jomblo.

Jomblo, merupakan hal yang wajar dan tak perlu dianggap sebagai kondisi yang memalukan. Justru kita jauh lebih bebas mengekspresikan diri, tanpa adanya ikatan yang belum pasti. Mengaktualisasikan setiap kemampuan yang kita miliki, akan berdampak semakin membaiknya kualitas diri, untuk pasangan kita kelak. Ada banyak hal yang dapat dilakukan agar kita dapat menjadi pribadi yang produktif selama masa menjomblo. Berikut lima hal utama yang bisa dijadikan pedoman dalam mengarungi bahtera kejombloan.

Pertama, hindari beranggapan jomblo adalah hal yang hina. Cara pandang masyarakaat yang mayoritas menstigma jomblo dengan sesuatu yang kurang up date bahkan hina, harus kita kesampingkan. Dalam Islam sendiri tidak ada larangan untuk menjomblo. Justru pacaranlah yang sangat dilarang. Jadi jangan pernah kehilangan jati dirimu selama menyadang status jomblo. Itu tak akan lama hingga si dia datang di waktu yang tepat menurutNya.

Kedua, memperbanyak sahabat dan menjalin relasi. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk saling bersahabat, dan membangun relasi dengan sesama. Persahabatan, berbeda dengan pacaran yang cenderung menampakkkan sisi kepemilikan terhadap pasangan.

Baca Juga:

Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

Dalam hubungan persahabatan yang terlihat adalah rasa peduli, rasa saling menghargai, dan mensupport setiap yang dikerjakan oleh sahabatnya dengan tulus. Membangun persahabatan dan relasi yang baik akan sangat berdampak positif untuk masa depan kita kelak.

Ketiga, asah skill untuk tingkatkan prestasi. Masa remaja adalah masa emas yang hanya datang sekali dalam siklus kehidupan. Waktu yang paling pas untuk mengasah setiap bakat yang telah lama dipendam, agar menjadi sesuatu yang bisa kita banggakan kelak, kepada anak cucu kita.

Selain itu, meningkatkan prestasi dalam segala bidang, baik itu akademik, organisasi, ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yang berdampak positif. Hal ini juga untuk menunjang agar waktu jomblo kita tidak terbuang sia-sia dengan hanya meratapi nasib.

Justru disinilah poin plus kita menjomblo. Ketika semua sedang sibuk kencan bersama pasangannya. Membuang masa remaja dengan kebahagiaan sesaat. Kita justru sudah melewati banyak jalan terjal di kehidupan untuk kemudian sampai di puncak. Manfaatkan dengan maksimal jatah masa muda untuk mewujudkan semua impian, karena belum tentu ketika kita sudah berpasangan dan berkeluarga, itu semua masih sempat kita pikirkan.

Keempat, fokus memperbaiki kualitas diri. Kualitas diri disini berbeda dengan poin ketiga di atas. Disini kita benar-benar memperbaiki kualitas kita khususnya dari segi ibadah. Karena sangat disayangkan, jika kita terus memperbaiki kualitas keduniaan kita, dan menghiraukan ibadah kepadaNya.

Terus bertaqarrub kepada Allah SWT. Dan meningkatkan rasa cinta kita kepadaNya. Dengan harapan semoga kelak Allah datangkan jodoh yang juga memiliki kualitas hidup baik, dan mencintai kita karena besar pula cintanya kepadaNya.

Kelima, berdoa agar Tuhan mendatangkan jodoh terbaik tepat pada waktuNya. Kunci dari segala kebahagiaan di dunia adalah doa. Jangan berhenti melangitkan doa agar Tuhan menghadirkan jodoh yang terbaik bagi masa depan kita.

Karena Tuhan akan mendengar setiap harap dan doa baik yang kita mohonkan kepadanya. Dan berdoalah agar yang terbaik Ia hadirkan diwaktu yang tepat menurutNya, bukan waktu yang tepat versi kita. Berdoa adalah bagian dari ikhtiar kita bahwa Allah lah yang Maha Segalanya.

Jadi tetaplah berdikari, dan percaya diri. Karena jomblo bukan hanya perihal pilihan namun juga prinsip. Prinsip kita untuk tidak bermain-main dengan rasa, hingga yang ditakdirkan Tuhan datang untuk menjalin hubungan serius menuju pelaminan.

Prinsip kita untuk menjaga diri, hingga yang ditakdirkan datang menghampiri. Meminang dengan sepenuh hati. Teruslah mengaktualisasikan diri, dan yakinalah jodohmu yang masih LDRan waktu di masa depan sedang memperbaiki diri sepertimu pula. Wallahu ‘Alallam. []

Nuril Qomariyah

Nuril Qomariyah

Alumni WWC Mubadalah 2019. Saat ini beraktifitas di bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak di Kabupaten Bondowoso. Menulis untuk kebermanfaatan dan keabadian

Terkait Posts

Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Difabel di Dunia Kerja

Menjemput Rezeki Tanpa Diskriminasi: Cara Islam Memandang Difabel di Dunia Kerja

30 Mei 2025
Memahami AI

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

30 Mei 2025
Kehendak Ilahi

Kehendak Ilahi Terdengar Saat Jiwa Menjadi Hening: Merefleksikan Noble Silence dalam Perspektif Katolik

29 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID