Mubadalah.id – Salah satu dewan penasehat ulama perempuan (KUPI), KH. Husein Muhammad menceritakan kisah menarik tentang Rabiah Adawiyah.
Rabiah Adawiyah, kata Buya Husein, merupakan sosok perempuan ulama. Banyak orang menyebutnya Waliyullah, perempuan kekasih Allah.
Namanya, menurut Buya Husein sering disebutkan sebagai Rabiah al-Qaisiyyah dari Basrah. Nama ini begitu populer dan melegenda. Ia diingat orang, terutama dalam dunia sufisme falsafi, sebagai perempuan Ikon cinta Tuhan (al-Hubb al-Ilahi).
Hampir semua sufi besar menyebut nama Rabiah Adawiyah ini, dalam karya sastra prosa maupun puisi, syair mereka. Perempuan ini mungkin menjadi tokoh perempuan yang sejarah hidupnya paling banyak ditulis orang. Puisi-puisinya didendangkan di mana-mana sepanjang zaman.
Para sastrawan terkenal dan para sufi besar menjadikan Rabiah Adawiyah sebagai idola. Beberapa tokoh yang menulis tentang Rabiah antara lain Abu Amr al-Jahizh, seorang sastrawan besar, dalam “Al-Bayan wa al-Tabyin”, Abu Thalib al-Makki, sufi besar, dalam “Qut al-Qulub” sebuah buku yang menginspirasi Imam Abu Hamid al-Ghazali.
Kemudian Abu al-Qasim al-Qusyairi, sufi besar, dalam “al-Risalah al-Qusyairiyah”, yang masyhur itu. Abd al-Rahman al-Sullami, sufi masyhur, dalam “Dzikr al-Niswah al-Mut’abbidat al-Shufiyyat”, Ibn al-Jauzi, muhaddits besar, Farid al-Din al-Atthar, filsuf penyair dalam “Tadzkirah al-Awliya”, dan lain-lain.
Belakangan filsuf Arab asal Mesir yang terkenal; Abd al-Rahman Badawi menulis buku berjudul : “Rabi’ah al-‘Adawiyah Syahidah al-‘Isyq al-Ilahy” (Rabiah Adawiyah sang Perempuan Mabuk Rindu Tuhan).
Kisah hidup Rabi’ah bukan hanya didokumentasikan dalam narasi prosais, dan novel, tetapi juga difilmkan seorang sutradara Mesir.
Rabiah dalam film ini diperankan dengan sangat mengesankan oleh Ummi Kultsum, penyanyi bersuara emas yang legendaries dan disebut sebagai “Kaukab al-Syarq” (bintang dari Timur).
Dua puisi Rabiah “Araftul Hawa” dan “Uhibbuka Hubbain”, dinyanyikannya dengan nada-nada melankoli yang mendayu-dayu dan sangat indah. Saat mendengar nyanyian ini saya selalu tenggelam dalam arus pilu dan gairah ekstatis. (Rul)