Mubadalah.id – Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) GUSDURian Jay Akhmad menegaskan bahwa mulai saat ini, Gus Dur dan Ibu Sinta Nuriyah merupakan bapak dan ibu ideologisnya teman-teman GUSDURian.
Penegesan itu merupakan pengingat bagi teman-teman GUSDURian karena selama ini, kerapkali mereka masih menganggap guru ideologis mereka adalah Gus Dur.
Oleh sebab itu, dalam Tunas GUSDURian 2022 ini kami tegaskan kembali bahwa Ibu Sinta Nuriyah juga merupakan ibu ideologisnya teman-teman GUSDURian.
“Kalau selama ini teman-teman GUSDURian menjadikan Gus Dur sebagai bapak ideologis. Maka mulai saat ini izinkan kami menjadikan Ibu Sinta Nuriyah sebagai Ibu ideologis teman-teman GUSDURian,” kata Jay Akhmad, saat memberikan sambutan Tunas GUSDURian di Asrama Haji Surabaya, pada Jumat, 14 Oktober 2022.
Dengan menjadi bapak dan ibu ideologis para teman-teman GUSDURian, Jay Akhmad menyampaikan ini menjadi fondasi yang kokoh untuk teman-teman GUSDURian dalam mendiseminasi pemikiran dan perjuangan mendiang Gus Dur.
Jay Akhmad memberikan contoh bahwa hingga saat ini teman-teman GUSDURian telah menjadi motor penggerak untuk mendistribusikan pemikiran Gus Dur.
Misalnya, banyak teman-teman jaringan GUSDURian yang melakukan pendampingan kepada masyarakat yang belum memiliki rumah ibadah.
Selain itu, jaringan GUDURian juga kerap mengadakan banyak workshop dan kontra narasi terhadap isu ekstremisme, utamanya di media sosial.
“Teman-teman GUSDURian memberikan pendampingan kepada masyarakat yang susah mengakses fasilitas ibadah karena kesulitan mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Lalu mereka juga ikut membantu memindahkan makam orang yang berbeda agama yang terjadi di Mojokerto beberapa waktu silam.” ucapnya.
Menurut Jay, kerja-kerja teman-teman GUSDURian insya Allah akan dicatat dan diakui Gus Dur sebagai kerja kemanusian.
“Kerja-kerja GUSDURian adalah kerja dunia dan akhirat, ngurusin orang yang hidup dan yang sudah meninggal,” tukasnya. (Rul)