• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Gus Dur dan Ibu Sinta Nuriyah Adalah Bapak dan Ibu Ideologis GUSDURian

"Kalau selama ini teman-teman GUSDURian menjadikan Gus Dur sebagai bapak ideologis. Maka mulai saat ini izinkan kami menjadikan Ibu Sinta Nuriyah sebagai Ibu ideologis teman-teman GUSDURian," kata Jay Akhmad

Redaksi Redaksi
15/10/2022
in Aktual
0
Ibu Ideologis GUSDURian

Ibu Ideologis GUSDURian

561
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) GUSDURian Jay Akhmad menegaskan bahwa mulai saat ini, Gus Dur dan Ibu Sinta Nuriyah merupakan bapak dan ibu ideologisnya teman-teman GUSDURian.

Penegesan itu merupakan pengingat bagi teman-teman GUSDURian karena selama ini, kerapkali mereka masih menganggap guru ideologis mereka adalah Gus Dur.

Oleh sebab itu, dalam Tunas GUSDURian 2022 ini kami tegaskan kembali bahwa Ibu Sinta Nuriyah juga merupakan ibu ideologisnya teman-teman GUSDURian.

“Kalau selama ini teman-teman GUSDURian menjadikan Gus Dur sebagai bapak ideologis. Maka mulai saat ini izinkan kami menjadikan Ibu Sinta Nuriyah sebagai Ibu ideologis teman-teman GUSDURian,” kata Jay Akhmad, saat memberikan sambutan Tunas GUSDURian di Asrama Haji Surabaya, pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Dengan menjadi bapak dan ibu ideologis para teman-teman GUSDURian, Jay Akhmad menyampaikan ini menjadi fondasi yang kokoh untuk teman-teman GUSDURian dalam mendiseminasi pemikiran dan perjuangan mendiang Gus Dur.

Baca Juga:

Kasih Sayang Seorang Ibu

Surat yang Kukirim pada Malam

Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

Jay Akhmad memberikan contoh bahwa hingga saat ini teman-teman GUSDURian telah menjadi motor penggerak untuk mendistribusikan pemikiran Gus Dur.

Misalnya, banyak teman-teman jaringan GUSDURian yang melakukan pendampingan kepada masyarakat yang belum memiliki rumah ibadah.

Selain itu, jaringan GUDURian juga kerap mengadakan banyak workshop dan kontra narasi terhadap isu ekstremisme, utamanya di media sosial.

“Teman-teman GUSDURian memberikan pendampingan kepada masyarakat yang susah mengakses fasilitas ibadah karena kesulitan mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Lalu mereka juga ikut membantu memindahkan makam orang yang berbeda agama yang terjadi di Mojokerto beberapa waktu silam.” ucapnya.

Menurut Jay, kerja-kerja teman-teman GUSDURian insya Allah akan dicatat dan diakui Gus Dur sebagai kerja kemanusian.

“Kerja-kerja GUSDURian adalah kerja dunia dan akhirat, ngurusin orang yang hidup dan yang sudah meninggal,” tukasnya. (Rul)

Tags: Bapakgus durgusdurianIbuIbu Sinta NuriyahIdeologisTunas GUSDURian 2022
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berhaji

    Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam dan Persoalan Gender
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID