• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Maqashid Syari’ah Mengenai Hak Anak

Pertama, prinsip hifzh al-nafs bisa menjadi kerangka bagi indikator-indikator dari Klaster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan. Kalster ini bisa menyusunya melalui Pemerintah Indonesia dalam perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak

Redaksi Redaksi
18/10/2022
in Hikmah
0
Maqashid Syari'ah

Maqashid Syari'ah

725
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk argumentasi fatwa Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) maka perlu merumuskan kembali uraian lima prinsip universal (al-kulliyyat al-khams) dari maqashid syari’ah yang relevan dengan hak anak.

Rumusan ini bisa menjadi kerangka pembahasan hukum Islam tentang hak-hak anak dalam kehidupan yang kongkrit di era kontemporer kita sekarang.

Dengan kerangka maqashid syari’ah, diharapkan substansi dari hak-hak anak yang telah dibicarakan para ulama klasik dapat dikenali kembali dan kemudian diformulasikan ulang dalam konteks kontemporer kita sekarang.

Di bawah ini tawaran tentang uraian dari al-kulliyyat al-khams yang khusus hak-hak anak, sebagai kerangka maqashid syari’ah untuk pembahasan lebih lanjut.

Tiga Prinsip Maqashid Syari’ah

Pertama, prinsip hifzh al-nafs bisa menjadi kerangka bagi indikator-indikator dari Klaster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan. Kalster ini bisa menyusunya melalui Pemerintah Indonesia dalam perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, melalui Permen PPPA No. 12/2011.

Baca Juga:

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

Kasus Inses di Kudus: Pentingnya Membangun Ruang Aman bagi Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

Sementara, prinsip hifzh al-‘irdh, dengan konsep yang Audah tawarkan, bisa menjadi kerangka bagi Klaster Perlindungan Khusus untuk anak-anak yang dalam kondisi sangat rentan.

Misalnya, untuk anak-anak mengalami bencana alam, berhadapan dengan hukum. Kemudian, mempekerjakan anak dalam pekerjaan yang buruk, menjadi korban kekerasan. Lalu, perdagangan orang, pornografi, prostitusi, dan yang lain.

Kedua, hifzh al-Nasl (Perlindungan Keturunan dan Keluarga). Secara bahasa prinsip ini berarti perlindungan keturunan atau keluarga.

Tafsir kontemporer, seperti di atas, telah memformulasikan sebagai pembangunan keluarga sebagai unit kecil sosial yang kuat, tangguh, dan kondusif.

Dalam isu anak ini, ia bisa mendefinisikannya sebagai prinsip untuk melindungi dan memfasilitasi tumbuh kembang anak. Misalnya dalam lingkungan keluarga yang sehat, saling mendukung, dan saling mencintai.

Karena yang utama dari keluarga di sini adalah keluarga si anak yang alami. Pasalnya, anak masih sangat tergantung terhadap orang dewasa, maka keberadaan keluarga ini menjadi niscaya.

Ia juga bisa berarti keluarga pengganti, jika keluarga biologis langsungnya tidak ada, atau bisa berarti lembaga-lembaga asuh yang kredibel dan berkomitmen untuk menyelenggarakan pengasuhan dengan spirit keluarga alami, yang saling mendukung dan saling mencintai. (Rul)

Tags: anakhakHak anakKupiMaqashid Syariah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

4 Juni 2025
Pesan Mubadalah

Pesan Mubadalah dari Keluarga Ibrahim As

4 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Raya dalam Puisi Ulama Sufi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID