• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Rifa’ah Tahtawi: Tokoh Gerakan Perempuan Islam Pertama di Mesir

Di antara pembaruan Tahtawi adalah soal keprihatinan atas kondisi kaum perempuan dan keharusan memberikan hak-hak mereka sebagaimana yang syari'at Islam tetapkan

Redaksi Redaksi
09/11/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
1
Rifa'ah Tahtawi

Rifa'ah Tahtawi

372
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan Muhammad Anas Qasim Ja’far tentang tokoh gerakan perempuan dalam Islam pertama di Mesir adalah Rifa’ah Tahtawi (laki-laki).

Rifa’ah Tahtawi merupakan sosok yang cerdas yang diutus untuk belajar di Prancis. Sepulangnya dari Parancis ia menganggap perlunya Mesir berhubungan dengan negara-negara Barat untuk menyerap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain itu, Rifa’ah Tahtawi mempelopori suatu gerakan pembaruan Mesir dalam berbagai bidang kehidupan keagamaan, budaya, dan sosial.

Di antara pembaruan Tahtawi adalah soal keprihatinan atas kondisi kaum perempuan dan keharusan memberikan hak-hak mereka sebagaimana yang syari’at Islam tetapkan.

Rifa’ah Tahtawi merupakan pemikir Mesir modern yang pertama mencurahkan waktu, tenaganya, dan pemikirannya untuk kaum perempuan.

Baca Juga:

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

Pada tahun 1872, ia menulis buku yang berjudul al-Mursyid al-Amin li al-Banat wa al-Banin (Petunjuk yang Dapat Percaya untuk Anak Perempuan dan Anak Laki-laki).

Buku ini menjelaskan bahwa reformasi terhadap kondisi kaum perempuan dan memperbaiki nasibnya, merupakan kebutuhan yang sangat fundamental.

Dengan konsep pengajarannya terhadap kaum perempuan, Rifa’ah merupakan tokoh yang pertama kali menggelorakan Tahrirul mar’ah atau gerakan perempuan, khusunya di Mesir dan umumnya di dunia Islam.

Akan tetapi gerakan perempuan yang Rifa’ah Tahtawi kehendaki. Bukan sebagaimana gerakan pembebasan perempuan di Barat yang mengusung gagasan pembebasan, yang bahkan menurutnya sebagai isu radikal.

Gerakan pembebasan perempuan yang Rifa’ah kehendaki masih tetap dalam bingkai-bingkai Islam. Yaitu isu yang diusung dalam melakukan pembelaan dan pembebasan selalu dihubungkan dengan syari’at Islam atau ajaran agama Islam.

Misalnya perempuan tetap tidak boleh meninggalkan jilbab walaupun dia melakukan perjuangan dan pembebasan bagi kaumnya.*

*Sumber: tulisan karya M. Nuruzzaman dalam buku Kiai Husein Membela Perempuan.

Tags: gerakanislamKesetaraan GenderKH Husein MuhammadMesirperempuanpertamaRifa'ah Tahtawitokoh
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Raya dalam Puisi Ulama Sufi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID