• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Ukuran Wajah Cantik Tidak Tunggal

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
06/10/2022
in Kolom
0
Ukuran Wajah Cantik Tidak Tunggal

Ilustrasi: pixabay[dot]com

364
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Berikut penjelasan ukuran wajah cantik tidak tunggal. Pasalnya, ada yang menganggap ukuran kecantikan itu tunggal. Misalnya, kulit putih, rambut semampai, atau tinggi 167 CM. Namun faktanya ukuran wajah cantik itu tidak tunggal.

“Karena dengan keragaman Indonesia kecantikan tidak bisa diwakili oleh satu wajah, beragam kecantikan, satu Indonesia”

—–

Begitulah bunyi kampanye salah satu iklan untuk menyemarakan keanekaragaman kecantikan wanita Indonesia. Bagian dari langkah terbaru sebuah produk kosmetik untuk meningkatkan rasa percaya diri dengan segala keunikan yang dimiliki.

Selama ini produk kosmetik dan kecantikan hanya menampilkan model dengan perawakan putih, tinggi, langsing, dan berambut lurus. Stereotip ini menggambarkan ‘cantik itu putih’ sehingga yang tidak berkulit putih dianggap tidak cantik.

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

Penggambaran cantik yang dijual para pengusaha kosmetik merupakan salah satu strategi pasar dan bisnis. Fakta masyarakat Indonesia yang mayoritas berkulit sawo matang menjadi cara ampuh menjual barang agar laku dan diminati para wanita.

Dalam buku ‘Sepotong Hati Yang Baru’ Tere Liye mengatakan bahwa jika banyak orang yang meyakini hal tersebut, itu lebih karena marketing perusahaan kosmetik sukses besar.

Di negara-negara Asia yang kebanyakan berkulit cokelat, tentu saja perusahaan kosmetik tidak akan mengiklankan ‘cantik itu cokelat’ lantas mau dijual kemana produk tersebut jika semua sudah berkulit cokelat.

Begitupun sebaliknya, di negara Eropa dengan mayoritas berkulit putih, perusahaan kosmetik berlomba-lomba mengatakan ‘cantik itu cokelat.’ Hal ini membuat mereka beramai-ramai membeli produk penggelap kulit.

Baca juga: Mitos Kecantikan dan Kebanggaan Perempuan

Manajemen pemasaran yang berorientasi laba inilah yang menjadikan perempuan sebagai objek konsumen yang memiliki naluri suka berbelanja. Seperti yang dipaparkan pula oleh Naomi wolf, seorang feminis gelombang ketiga di Amerika yang terkenal lewat bukunya The Beauty Myth: How Images of Beauty Are Used Against Women (1991).

Ia menilai adanya usaha dari industri kecantikan yang menjadi induk semang dari sistem patriarki untuk mengontrol kebebasan perempuan. Mitos kecantikan merupakan alat feminisasi perempuan yang membuat mereka terpenjara dalam ketidakpuasan terhadap tubuhnya, rasa tidak bisa memuaskan laki-laki, bahkan membenci dirinya sendiri.

Dari konstruksi mitos yang dikuatkan dengan iklan untuk mempengaruhi penilaian masyarakat, membuat para wanita di Indonesia berbondong-bondong untuk mempercantik diri dengan berbagai cara. Tak jarang usaha tersebut merogoh kocek yang banyak, bahkan menggunakan produk yang bisa membahayakan kulitnya.

Baca juga: Istri Tidak Cantik Lagi

Tak sedikit para perempuan yang meminta jatah lebih kepada suaminya untuk melakukan perawatan kecantikan. Hal ini wajar saja terjadi karena suaminya pun sangat tergoda untuk memandang perempuan cantik. Usaha perempuan untuk mempercantik diri bertujuan agar pasangannya tidak melirik ke arah wanita lain tidak bisa disalahkan.

Namun perlu disadari bahwa Tuhan tidak pernah memberikan definisi kecantikan itu secara pasti. Merujuk pada hadist nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang menjelaskan bahwa:

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.”

Hadist ini menjadi salah satu modal untuk menyadarkan bahwa Tuhan hanya melihat ketakwaan manusia saja.

Baca juga: Ketika Perempuan Selalu Salah

Tidak mempedulikan keindahan badan dan rupa bukan berarti mengabaikannya. Bukankah Allah itu indah dan mencintai keindahan? Amalan-amalan sebelum beribadah pun mengharuskan agar mensucikan diri dan membersihkan pakaian dari kotoran dan najis. Juga menganjurkan untuk memakai wewangian agar tidak mengganggu interaksi dengan lainnya hanya karena bau tak sedap.

Maka dengan tulisan ini, penulis hanya ingin meluruskan pandangan yang telah terkontruksi mitos di tengah-tengah masyarakat, cantik tidak bisa diasumsikan hanya dengan kulit putih saja, juga tidak bisa digambarkan dengan satu tipe saja.

Sebagai sebuah konstruksi kecantikan, idealisasi itu tidak abadi. Ia akan berubah-ubah sesuai perkembangan zaman dan kepentingan.

Konstruksi dan penilaian ini tidak perlu diresahkan para wanita selama ia memiliki pengetahuan dan mengenali dirinya sendiri, karena kebahagian tetap berawal dari diri sendiri. Sepanjang dia bahagia, maka tidak penting memikirkan penilaian orang lain.

Pupuk keanekaragaman tersebut dengan semangat Bhineka Tunggal Ika! berbeda tetapi tetap satu. Keanekaragaman jenis warna kulit inipun perlu disyukuri oleh wanita Indonesia dengan  tetap menjaga kebersihan dan keindahannya. Dan yang terpenting adalah berusaha keras agar bisa menampilkan kecantikan dari dalam inner beuty dengan mengasah kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual.[]

Tags: 5 Kerjasama Laki-laki dan Perempuan dalam IslamamerikaCantikeropaFeminisHaditsIndonesiamitosNaomi Wolfperempuanproduk
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version