• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Benarkah Perempuan Sumber Fitnah?

Dalam kehidupan nyata, sebagaimana laki-laki terpesona oleh perempuan, juga perempuan oleh laki-laki. Realitas juga menyuguhkan pesona yang timbal balik antara laki-laki dan perempuan.

Redaksi Redaksi
07/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
fitnah perempuan

fitnah perempuan

593
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengekangan dan pelarangan perempuan, sejatinya, berawal dari asumsi kolektif bahwa perempuan adalah sumber pesona (fitnah) yang menggoda.

Dalam bahasa agama, ini biasa disebut fitnah, atau sesuatu yang menyebabkan seseorang tergiur dan terjerumus pada hal-hal salah, dosa, dan buruk.

Dalam beberapa buku agama, masyarakat selalu dianjurkan mewaspadai fitnah yang ditimbulkan oleh perempuan ini. Ia bisa menggiurkan, menggoda, menjatuhkan seseorang, dan melalaikan dari segala kewajiban agama.

Layaknya sebagai benda, perempuan disejajarkan dengan harta dan tahta. Kita sering mendengar ujaran: “harta, tahta, wanita” mengenai tiga hal yang menjadi potensi negatif dalam kehidupan seseorang.

Sebaliknya, kita tidak pernah mendengar anjuran keagamaan untuk mewaspadai fitnah yang laki-laki timbulkan.

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Tidak ada juga ujaran “harta, tahta, pria”. Padahal, mereka juga bisa melalaikan dan menggiurkan. Potensi fitnah ini secara inheren, hanya melekat pada perempuan, tidak pada laki-laki.

Kodrat pesona (fitnah) ini kemudian melahirkan berbagai asumsi, pandangan, dan norma-norma sosial yang menghalangi perempuan untuk bisa memainkan kiprah sosial yang lebih baik.

Dari asumsi kodrat ini, lahir larangan-larangan atau perintah- perintah keagamaan yang hanya bagi perempuan. Hanya karena identitas seksnya adalah perempuan.

Laki-laki juga Sumber Fitnah

Dalam kehidupan nyata, sebagaimana laki-laki terpesona oleh perempuan, juga perempuan oleh laki-laki. Realitas juga menyuguhkan pesona yang timbal balik antara laki-laki dan perempuan.

Dalam bahasa al-Qur’an, adalah kata yang juga memiliki makna timbal balik. Fitnah, secara umum, berarti ujian dan cobaan, yang dalam beberapa ungkapan al-Qur’an, hal itu bisa berada dalam relasi timbal balik antara dua pihak.

Beberapa ayat yang menegaskan hal ini adalah sebagai berikut:

“Setiap yang hidup akan mengalami kematian. Dan Kami akan menguji kamu sekalian dengan keburukan dan kebaikan Sebagai ujian (fitnah), dan kepada Kami-lah kamu sekalian akan
kembali.” (QS. al-Anbiyaa’ (21): 35).*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.

Tags: Benarkahfitnahperempuansumber
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID