• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Kirab Budaya dan Doa Bersama Tunas GUSDURian untuk Tragedi Kanjuruhan

"Saya ingin mengajak teman semua mengheningkan cipta dan mengirimkan doa kepada mereka yang terluka atas sistem yang korup," kata Alissa

Redaksi Redaksi
16/10/2022
in Aktual
0
Kirab Budaya Tunas Gusdurian

Kirab Budaya Tunas Gusdurian

500
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ribuan peserta temu nasional (Tunas) GUSDURian dengan mengenakan pakaian adat dari masing-masing daerah mewarnai kirab budaya.

Sebelum kirab budaya dimulai, ribuan peserta Tunas GUSDURian terlebih dahulu berkumpul di depan Graha Bir-Ali Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

Seluruh peserta penuh dengan bahagia dan gembira menyanyikan lagu kekhasan daerahnya masing-masing. Di antaranya, ada dari Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura.

Kemudian di luar pulau jawa pun tampak banyak hadir seperti dari Kalimantan, NTB, NTT, Sulawesi, Sumatera, Papua, hingga Malaysia.

Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian Alissa Wahid mengatakan pada malam ini, kita berada bersama-sama dari seluruh penjuru nusantara membawa kekhasan masing-masing setiap daerah.

Baca Juga:

Tragedi Perkosaan Massal Mei 1998 itu Nyata !!!

Pentingnya Menanamkan Moderasi Beragama Sejak Dini Ala Gus Dur

Humor Kritis di Layar Televisi: Menjaga Ruang Demokrasi

Hifdh An-Nafs, Al-‘Aql dan An-Nasl dalam Interpretasi Gus Dur

Alissa mengajak, mari bersama-sama kita tunjukan kepada Indonesia bahwa jaringan GUSDURian adalah rumah bersama.

“Kita tunjukan bahwa perbedaan bukan menjadi alat perpecahan. Kita patut mensyukuri, sampai saat ini kita tetap menjaga keberagaman kita dalam semangat kebersamaan,” kata Alissa saat memberikan sambutan, sebelum memulai kirab budaya, pada Sabtu, 15 Oktober 2022, malam.

Sementara itu, Alissa juga mengungkapkan bahwa tragadi Kanjuruhan adalah tragedi kemanusian. Tragedi Kanjuruhan juga merupakan korban sistem yang korup yang tidak berpihak pada rakyat.

“Saudara kita korban Kanjuruhan adalah martil perjuangan kita untuk tetap memihak kepada rakyat. Jangan biarkan nyawa hilang atas apapun,” tegasnya.

Alissa mengajak kepada seluruh peserta tunas GUSDURian untuk mendoakan para korban Kanjuruhan.

“Saya ingin mengajak teman semua mengheningkan cipta dan mengirimkan doa kepada mereka yang terluka atas sistem yang korup,” pungkasnya. (Rul)

Tags: Alissa WahidDoa Bersamagus durgusdurianKanjuruhanKirab BudayaTragediTunas GUSDURian
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID