• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Mengenal Cyber Bullying Melalui Film Budi Pekerti

Film ini merupakan salah satu film yang menggambarkan kejamnya cyber bullying di era media sosial, kompleks dengan kehidupan keluarga bu Prani sebagai korban

Aisyah Aisyah
10/11/2023
in Film
0
Film Budi Pekerti

Film Budi Pekerti

1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Film Budi Pekerti menjadi film yang sarat akan makna dan telah masuk dalam tujuh belas nominasi Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2023. Film ini merupakan salah satu film yang menggambarkan kejamnya cyber bullying di era media sosial saat ini kompleks dengan kehidupan keluarga bu Prani sebagai korban.

Di awal film, penonton akan mendapat suguhan bagaimana kehidupan keluarga bu Prani yang terdampak covid. Bu Prani sebagai guru yang sudah mempunyai pengalaman mengajar selama dua puluh tahun menjadikan ia mengetahui betul bagaimana memperlakuan muridnya bahkan saat pembelajaran harus terlaksana secara daring.

Begitupun dengan kehidupan pandemi kedua anak bu Prani yakni Muklis sebagai influencer yang memberikan stimulus healing dengan meneladani berbagai animal dan Tita yang memiliki bisnis trift shop online pasca beralih dari dunia musik. Sementara pak Didit, suami bu Prani terindikasi memiliki gangguan psikologis bipolar yang salah satu penyebabnya karena depresi atas berbagai usahanya yang sering gagal.

Efek Cyberbullying yang Dahsyat

Masalahpun datang saat tersebarnya video bu Prani yang nampak marah-marah dan mengumpat saat membeli putu di pasar. Bu Prani yang sebenarnya hanya mengingatkan kepada pembeli lain untuk antri agar tertib menjadi bahan bulan-bulanan netizen gegara video dua puluh detik tersebar. Tak terduga kejadian tersebut menjadi awal bergulirnya cobaan keluarga bu Prani.

Berbagai remix, meme, dan parodi bahkan komentar-komentar negatif menghiasi pergulatan keviralan tersebut yang menjadikan kasus bu Prani trending. Hal ini tentunya terproduksi dari kekuataan netizen sehingga mampu menggiring opini yang menyudutkan bu Prani. Media sosial yang mudah terakses oleh semua kalangan tanpa terkecuali memuluskan cyberbullying yang tak berkesudahan.

Baca Juga:

Mengakhiri Diskriminasi bagi Anak-anak Down Syndrome

Tips Menghadapi Cyberbullying dan Cyberstalking di Media Sosial

Perundungan Pada Gita Savitri dan Potret Memudarnya Empati

Testimonial Mafhum Mubadalah dalam Kehidupan Pasutri Baru

Film Budi Pekerti menggambarkan cyberbullying tersebut dengan metode posted and public attack. Metode ini bertujuan untuk mempermalukan bu Prani dengan memposting atau menyebarkan informasi yang memalukan ke publik. Bahkan dalam kehidupan nyata sekalipun banyak orang yang kemudian meminta bu Prani melakukan klarifikasi dari hal yang ia yakini tak salah.

Efeknya tentu besar, viralnya kasus tersebut pada akhirnya juga berdampak pada bu Prani sebagai seorang guru. Keterpihakan dunia nyata kepada hoax dalam media sosial akhirnya juga terlihat dari bagaimana pihak sekolah yang tidak mau nama baiknya tercemar. Pihak sekolah melakukan upaya dan desakan kepada bu Prani yang puncaknya adalah memberhentikannya sebagai pengajar.

Ketulusan Pendidik dalam Dunia Pendidikan

Padahal sepak terjang bu Prani sebagai guru dengan metode yang kreatif dan inovatifnya sangat dipuji oleh pihak yayasan. Ketulusan bu Pranipun tergambarkan jelas dari bagaimana kedekatan emosional ia dengan murid-muridnya. Sebagai guru, bu Prani mengajarkan bagaimana seorang murid seharusnya memiliki budi pekerti yang baik kepada semua orang, tidak hanya kepada guru melainkan juga kepada sesama teman.

Film Budi Pekerti menampilkan sisi menarik bagaimana bu Prani memberikan pengajaran pentingnya budi pekerti murid. Dalam beberapa contoh, ia tidak segan untuk memberikan sebuah refleksi kepada murid yang melakukan hal-hal yang tidak semestinya meraka lakukan. Bu Prani tidak pernah menyebut itu sebagai hukuman melainkan refleksi.

Lalu apa itu refleksi ?

Refleksi merupakan proses penilaian diri dan pemahaman terhadap tindakan. Dalam proses refleksi menjadikan pelakunya melakukan intropeksi yang mendalam atas konsekuensi dari perilaku tertentu. Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan pelaku atas kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari apa yang mereka lakukan.

Bu Prani dalam menegur siswanya yang berbuat hal tak patut tidak secara gamblang mengatakan bahwa perbuatan mereka salah. Justru Bu Prani melatih siswanya untuk berpikir terlebih merasakan secara emosional konsekuensi perilaku mereka. Hal ini ternyata lebih ampuh memberikan efek jera sehingga tidak terulang kesalahan berikutnya.

Apa yang dapat Kita Pelajari dari Film Budi Pekerti?

Film ini ditutup dengan adegan Tita yang membeli bakso di tengah perjalanan boyong keluarganya. Meskipun ia hanya membeli satu porsi bakso. Namun kehangatan pasca hujan yang mereka rasakan seolah terwakilkan dengan suapan Tita kepada Muklis, pak Didit, dan bu Prani yang nampak bersiap untuk memulai kehidupan baru.

Dalam film ini tergambarkan dengan baik konsep kesalingan yang bu Prani dan keluarga terapkan saat terkena masalah. Muklis dan Tita yang sedari awal melakukan berbagai upaya dan jalan keluar agar kasus ibunya selesai. Hal ini sejalan dengan pak Didit yang dengan keadaannya ternyata juga terdorong dan langsung bertindak pasca mengetahui permasalahan sang istri.

Kesalingan yang mereka bangun membenarkan adanya kegunaan keluarga sebagai tempat berlindung. Itulah keluarga, tempat yang memang seharusnya memberikan rasa aman, tenang, dan nyaman bagi anggota keluarganya.

Selain konsep kesalingan keluarga. Pelajaran penting dalam film Budi Pekerti ialah bagaimana kita semua (tak terkecuali pada satu profesi) memiliki budi pekerti atau moral yang baik dalam real life maupun reel life.[]

Tags: Bu PranicyberbullyingFilm Budi Pekertikesalingan keluargaKetulusan PendidikPentingnya Moral Murid
Aisyah

Aisyah

Aisyah Mahasiswa PascaSarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Terkait Posts

Film Pendek Memanusiakan Difabel

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

7 Mei 2025
Film Aku Jati Aku Asperger

Komunikasi Empati dalam Film Aku Jati Aku Asperger

5 Mei 2025
Film Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri: Bagaimana Sistem Pendidikan Kita?

3 Mei 2025
Otoritas Agama

Penyalahgunaan Otoritas Agama dalam Film dan Drama

25 April 2025
Film Indonesia

Film Indonesia Menjadi Potret Wajah Bangsa dalam Menjaga Tradisi Lokal

17 April 2025
Film Bida'ah

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

14 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version