• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Multikulturalisme sebagai Cara Pandang

Multikulturalisme tidak hanya sampai pada pengakuan atas adanya keragaman, melainkan pelibatan secara maksimal setiap unsur keragaman masyarakat demi kemajuan bersama.

Redaksi Redaksi
10/01/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Multikulturalisme

Multikulturalisme

732
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Multikulturalisme adalah sebuah kesadaran tentang pentingnya menerima keragaman bukan lagi sebagai ancaman perpecahan, melainkan sebagai kekayaan dan kekuatan sosial.

Dengan demikian, multikulturalisme tidak hanya sampai pada pengakuan atas adanya keragaman, melainkan pelibatan secara maksimal setiap unsur keragaman masyarakat demi kemajuan bersama.

Dalam titik ini, pencarian persamaan terletak pada upaya memenuhi kepentingan bersama sebagai kepentingan seluruh pihak tanpa kecuali.

Dalam cara pandang multikulturalisme, perbedaan mendapatkan perhatian yang seimbang dengan persamaan. Potensi-potensi kelompok minoritas mendapatkan ruang untuk berkontribusi dalam pemenuhan kepentingan publik.

Demikian pula kebutuhan khusus, mereka mendapatkan perhatian seimbang dengan kebutuhan umum kelompok mayoritas. Layanan publik dengan demikian meliputi kebutuhan khusus kelompok minoritas, seperti kebutuhan khusus sebagai penganut agama minoritas, kemampuan fisik berbeda (difabel), anak-anak, usia lanjut, dan perempuan. Terutama mereka yang sedang menjalani masa reproduksi, seperti menstruasi, hamil, menyusui, dan lain-lain.

Baca Juga:

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

Cara Mengatasi Rasa Jenuh dalam Kehidupan Rumah Tangga

Temu Keberagaman 2025: Harmoni dalam Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Cirebon Meningkat? Begini Cara untuk Meminimalisirnya

Dalam cara pandang multikultural, pemenuhan kepentingan kelompok minoritas akan membawa manfaat bagi kelompok mayoritas.

Multikulturalisme mengandung dua sayap nilai yang saling menguatkan dan mesti ada secara bersamaan.

Pertama, melihat titik persamaan sebagai cara untuk membangun persatuan. Titik ini bisa menjadi landasan perumusan common values sebagai pijakan sekaligus payung bersama. Unity within diversity cukup pas menggambarkan nilai ini.

Kedua, melihat titik perbedaan sebagai keragaman potensi untuk maju bersama, diversity within diversity, merefleksikan nilai ini. Karena keragaman menjadi bekal untuk maju, maka multikulturalisme tetap tidak menghendaki penggunaan budaya apa pun, termasuk tafsir agama untuk melakukan ketidakadilan.

Tags: CaramultikulturalismePandang
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID