• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Orang Tua sebagai Guru Pertama dan Utama Bagi Anak-anak

Redaksi Redaksi
14/07/2022
in Hikmah, Keluarga
0
Orang Tua sebagai Guru Pertama dan Utama Bagi Anak-anak

Orang Tua sebagai Guru Pertama dan Utama Bagi Anak-anak

715
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Anak merupakan salah satu anugerah dan amanah yang Allah SWT berikan kepada setiap orang tua. Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya.

Orang tua (ayah dan ibu) mempunyai tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik dalam pendidikan, pengasuhan, perawatan, dan perlindungan.

Dalam mendidik anak, menurut Maria Ulfah Anshor, di dalam buku Parenting With Love, harus dimulai dari mendidik diri sendiri sebagai orang tua, untuk menjadi manusia yang penuh teladan secara pribadi maupun sosial.

Artinya, lanjut kata Maria Ulfah, ada tanggung jawab besar yang diemban orang tua dalam menjaga amanah yang diberikan Tuhan dalam menanamkan nilai-nilai luhur agar anak menjadi manusia saleh yang taat kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama.

Selain itu, Maria Ulfah juga menyampaikan, dalam pandangan Al-Ghazali, mendidik anak sejak dini seperti menanam benih suatu tanaman, jika diawali dengan perawatan yang baik sejak masa pertumbuhan, hasil yang diperoleh pun akan lebih baik. Begitu juga dalam mengarahkan kepribadian anak.

Baca Juga:

Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

“Menurut Al-Ghazali, orang tua harus menjadi guru yang benar bagi anak-anaknya. Sebab, fitrah manusia membutuhkan guru untuk menuntunnya ke arah yang benar sehingga orang tua harus mengambil peran dan tanggung jawab serta menjadi teladan bagi anak-anaknya,” tulisnya.

Lebih lanjut, Maria Ulfah menambahkan, keteladanan Nabi Muhammad Saw dalam mendidik putri-putri beliau perlu kita ketahui, bagaimana cara Nabi menyayangi dan mendidik putri-putri beliau sehingga menjadi manusia-manusia yang mulia dan utama.

Sementara itu, menurut Maria Ulfah, faktor lain yang juga amat penting dalam proses pematangan kedewasaan anak dalam berpikir dan berkomunikasi adalah faktor luar (eksternal), seperti lingkungan alam dan sosialnya.

“Lingkungan alam adalah tempat anak berinteraksi, baik secara visual ataupun nonvisual, padalingkungan alam yangada disekitarnya,” jelasnya.

“Pengenalan terhadap alam dan lingkungan akan memudahkan anak beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga si anak akan merasa menyatu dan memiliki ketergantungan pada alam,” tambahnya.

Maria Ulfah juga mengingatkan, ketidakseimbangan interaksi terhadap lingkungan alam dengan kehidupan anak dapat mengakibatkan keterasingan bagi diri anak dalam beradaptasi dengan alam.

“Di kemudian hari dapat menumbuhkan karakter serta sifat individualistik dan egois,” tukasnya.

Dengan demikian orang tua sebagai guru pertama dan utama bagi anak-anaknya. Untuk itu, dalam keluarga, hendaknya memberikan contoh yang baik pada anak-anaknya. (Rul)

Tags: anakgurumendidikorang tuapendidikanpertamautama
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Filosofi Santri

Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial

23 Mei 2025
KB perempuan

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
KB dan Politik

KB dan Politik Negara

22 Mei 2025
KB Modern

5 Jenis KB Modern

22 Mei 2025
Kontrasepsi

Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

22 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version