Mubadalah.id – Jika kita menengok teladan Nabi Muhammad Saw., kita akan menemukan potret pengasuhan dan pendidikan anak ala Nabi dengan penuh cinta.
Dalam berbagai kitab hadis dan sirah, diceritakan bagaimana Nabi begitu dekat dengan anak-anak. Beliau tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keislaman melalui kata-kata, tetapi juga menghadirkan kasih sayang melalui tindakan nyata.
Bahkan menurut Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya Qiraah Mubadalah, Nabi memangku cucu-cucunya Hasan dan Husain, menggendong mereka bahkan ketika sedang salat. Terlebih Nabi tidak segan bermain bersama anak-anak di sekitarnya.
Praktik-praktik kecil ini sesungguhnya menegaskan bahwa pengasuhan bukan sekadar urusan domestik, melainkan bagian dari ibadah.
Pendidikan sebagai Kehangatan, Bukan Sekadar Perintah
Kasih sayang Nabi kepada anak-anak menjadi model penting bagi orang tua Muslim masa kini. Dari Nabi, kita belajar bahwa mendidik anak tidak cukup hanya dengan memberi perintah atau nasihat moral. Namun pendidikan harus disertai kehangatan, kebersamaan, dan cinta.
Dengan cara inilah karakter anak dapat terbentuk secara utuh—bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional.
Di era modern, tantangan pendidikan anak semakin kompleks. Arus digitalisasi, perubahan pola pergaulan, hingga tekanan hidup membuat anak-anak lebih rentan secara psikologis.
Bahkan, banyak penelitian menunjukkan, anak yang hanya mendapatkan dukungan dari salah satu orang tua cenderung lebih rapuh dalam menghadapi tekanan hidup. Sebaliknya, anak yang tumbuh dengan cinta dan perhatian dari kedua orang tuanya biasanya lebih percaya diri, matang, dan mampu berdaya saing.
Pada akhirnya, keluarga yang menjalankan prinsip kesalingan dalam pendidikan anak akan melahirkan generasi yang lebih kuat. Baik secara intelektual maupun emosional.
Prinsip inilah yang Kiai Faqih tawarkan melalui tafsir mubadalah yaitu menolak pembagian peran yang timpang, dan menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dalam mengasuh dan mendidik. Jika keluarga bisa menjadi madrasah utama dengan landasan kasih sayang dan kerja sama, maka masyarakat pun akan tumbuh lebih kokoh. []