Mubadalah.id – Pola asuh yang ramah bagi anak perlu diciptakan oleh orang tua, dan didukung dengan lingkungan yang juga ramah terhadap mereka.
Termasuk jangan lagi ada sikap dan perilaku serta ungkapan-ungkapan maupun pemandangan di sekitar kita yang dapat mengantarkan pada berbagai bentuk tindakan dan diskriminasi terhadap anak.
Tidak ada satu pun cara yang baku dan ideal untuk dapat mengasuh dan mendidik anak menjadi seperti yang dicita-citakan oleh orang tuanya. Karena masing-masing anak memiliki karakter yang berbeda.
Begitu juga setiap orang tua yang memiliki anak, secara pribadi mempunyai keunikan masing-masing dalam mengasuh anak-anaknya. Akan tetapi, secara umum dapat diciptakan suasana yang kondusif, antara lain sebagai berikut:
Ciptakan Nilai-nilai Religi
Pertama, ciptakan suasana yang sarat akan nilai-nilai religi di dalam rumah tangga kita, agar suasana kehidupan rumah tangga terasa sejuk. Bahkan mampu mengantarkan keluarga pada kehidupan yang penuh kedamaian, tenteram, dan bahagia.
Dengan demikian, karakter anak akan terbentuk sesuai dengan tradisi dan keadaan di dalam rumah. Jika kita menginginkan anak yang bertakwa. Maka biasakan lebih dahulu memberikan contoh kepada anak-anak kita mengamalkan nilai-nilai ketakwaan sesuai dengan ajaran agama.
Setelah itu, mereka belajar bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan dan bagaimana pula cara yang baik dalam berhubungan dengan sesama manusia.
Ajarkan kepada anak-anak bahwa kesalehan seseorang itu tidak hanya ia lihat dari shalat dan puasanya yang rajin. Tetapi bergantung pada perbuatannya dalam berhubungan dengan sesama manusia dan makhluk Tuhan yang lain.
Bagaimana menjalin kasih sayang dengan sesama tanpa harus membedakan golongan dan agama, dan menjaga lingkungannya tanpa membedakan yang bernyawa maupun tidak.
Karena, semua yang ada di lingkungan kita adalah ciptaan Tuhan yang harus dijaga, dihormati, dan dikasihi, karena satu sama lain itu saling membutuhkan dan saling memberi manfaat.
Kedua, jika terjadi perselisihan di antara kedua orang tua (suami istri) hendaknya tidak mereka selesaikan dengan cara kekerasan. Misalnya bertengkar atau saling memaki.
Dan jangan sekali-kali melakukan hal-hal tersebut di depan anak-anak, karena dampaknya sangat buruk bagi pertumbuhan emosi mereka.
Solusi terbaik adalah mencari penyelesaian secara damai dengan saling memaafkan, saling memaklumi, dan tidak saling menyakiti. Sehingga anak tidak menjadi korban pertikaian orang tuanya.
Kewajiban orang tua ketika anak-anak kita berada di rumah adalah memberikan contoh yang baik. Termasuk memberikan bimbingan sesuai dengan norma agama, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. []