• Login
  • Register
Sabtu, 26 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Menolak RUU P-KS Sama dengan Menyetujui Kekerasan Seksual

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
01/12/2022
in Aktual
1
Apa Itu Feminisme dalam Islam? Ini Penjelasan KH Husein Muhammad

Apa Itu Feminisme dalam Islam? Ini Penjelasan KH Husein Muhammad

60
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalahnews.Com– Prinsip dasar ajaran agama Islam telah mengajarkan untuk memberikan penghormatan kepada semua makhluk, termasuk perempuan dan laki-laki. Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS) sangat sejalan dengan prinsip dasar ajaran Islam. Simak penjelasan Menolak RUU P-KS dalam kajian Islam.

Menurut KH Husein Muhammad, penghormatan kepada manusia menjadi prinsip dasar seluruh ajaran Islam.

Dalam memberikan penghormatan kepada manusia, Buya Husein menyampaikan, teks agama (al-Qur’an) menyampaikan bukan hanya manusia yang diminta menghormati manusia sebagai manusia tetapi Tuhan juga menghormati manusia (walaqod karramna bani adam).

Maka lanjut Buya Husein, tidak boleh ada pelecehan, tidak boleh ada perendahan, tidak boleh ada apalagi kekerasan dalam segala bentuknya. Karena pada dasarnya manusia adalah ciptaan Tuhan.

“Merendahkan, melecehkan apalagi melakukan kekerasan dalam segala bentuk, yang paling parah adalah perkosaan. Itu sama dengan melawan Tuhan,” jelas Buya Husein.

Baca Juga:

Islam Mengharamkan Kekerasan terhadap PRT

Tubuh, Cinta, dan Kebebasan: Membaca Simone de Beauvoir Bersama Rumi dan al-Hallaj

Mazmur dan Suara Alam: Ketika Bumi Menjadi Mitra dalam Memuji Tuhan

Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?

Memberikan penghormatan kepada manusia juga sejalan dengan misi kenabian. Nabi telah mengajarkan bagaimana cara menghormati kemanusian dengan tidak melakukan kekerasan, pelecehan, penghinaan, dan merendahkan.

“Paling utama adalah bagaimana kita menghormati kemanusiaan, manusia itu. Itulah sesungguhnya misi kenabian,” tutur Buya.

Oleh karena itu Buya Husein berharap, RUU P-KS perlu segera disahkan sebagai UU untuk melindungi perempuan dari kekerasan seksual. Apalagi isi RUU itu tidak bertentangan dengan Islam dan konstitusi. Jika menolak RUU, menurut Buya Husein, sama dengan menyetujui kekerasan seksual.

“Menolak RUU P-KS sama dengan membenarkan, membolehkan, memberi peluang bagi orang untuk melakukan kekerasan. Menolak RUU berarti menyutujui kekerasan seksual. Menyetujui perkosaan menyetujui segala pelecehan seksual,” jelas Buya.

Demikian penjelasan terkait menolak RUU P-KS sama dengan menyetujui kekerasan seksual terhadap perempuan.  (RUL)

Tags: ajaranBuya HuseinislamKekerasan seksualkemanusiaanmanusiaRUU P-KS
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Pengelolaan Sampah

Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

25 Juli 2025
PIT Internasional

ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

23 Juli 2025
PIT SUPI

Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

23 Juli 2025
Ma'had Aly Kebon Jambu

S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

21 Juli 2025
Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

21 Juli 2025
Fiqh al-Usrah

Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

20 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ikrar Kesetiaan KUPI

    Ketika Wisudawan Ma’had Aly Kebon Jambu Membaca Ikrar Kesetiaan KUPI, Bikin Merinding!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Menikmati Proses, Karena yang Instan Sering Mengecewakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line
  • Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik
  • PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID