• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Puasa Dzulhijjah Tapi Tidak Berurutan, Bolehkah?

Maka boleh bagi seorang muslim untuk berpuasa di sebagian hari dan tidak berpuasa di sebagian hari yang lain sesuai dengan kemampuannya

Redaksi Redaksi
02/07/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah

325
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Memasuki bulan Dzulhijjah, terdapat banyak amalan sunah yang dapat dikerjakan bagi umat Islam. Salah satu amalan sunah yang dapat dilakukan adalah dengan puasa sunah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah.

Dengan dianjurkannya berpuasa Dzulhijjah, tapi terkadang akibat beberapa pekerjaan dan halangan membuat kita tidak bisa puasa penuh selama sembilan hari. Lantas, bolehkah puasa Dzulhijjah tapi tidak berurutan?

Lembaga Fatwa Mesir, seperti dikutip di website Bincangsyariah.com, memberikan jawaban soal puasa Dzulhijjah tapi tidak berurutan. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam Darul Ifta’ Al-Mishriyah berikut;

سؤال: هل يجب صيام أول تسعة أيام من ذي الحجة كاملة، أم يجوز الصيام والإفطار فيها؟

الجواب: لا يجب صيام التسع أيام كاملة؛ لإنه صيام نافلة وليس صيام فرض، مشيرة إلى أنه يجوز للمسلم أن يصوم بعض الأيام ويفطر البعض الآخر على قدر استطاعته. الأفضل صيام التسعة كاملة لكن إذا لم يستطع المسلم فيصح له صيام القدر المستطاع، وينبغى أن يحرص على صيام يوم عرفة؛ لأنه ورد فيه حديث مخصوص فقد قال -صلى الله عليه وسلم-: صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Baca Juga:

5 Keutamaan Puasa Syawal

Lailatul Qadar, sebagai Momentum Muhasabah Diri

Peluang Wanita Haid dalam Meraih Keutamaan Lailatul Qadar dalam Pandangan Islam

Lailatul Qadar dan Perempuan Haid dalam Kitab Hasyiyah al-Qalyubi

Pertanyaan; Apakah wajib berpuasa 9 hari secara sempurna di awal bulan Dzulhijjah atau apakah boleh berpuasa dan kemudian tidak berpuasa?

Jawaban; Tidak wajib berpuasa 9 hari secara sempurna. Karena puasa 9 hari bulan Dzulhijjah adalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.

Dengan demikian, maka boleh bagi seorang muslim untuk berpuasa di sebagian hari dan tidak berpuasa di sebagian hari yang lain sesuai dengan kemampuannya.

Namun yang lebih utama adalah berpuasa 9 hari secara sempurna. Jika seorang muslim tidak mampu secara sempurna, maka boleh baginya berpuasa sesuai dengan ukuran yang dia mampu melakukannya.

Dan hendaknya dia berpuasa di hari Arafah karena terdapat sebuah hadis khusus mengenai puasa Arafah ini.

Nabi Saw telah bersabda; Puasa Arafah, saya berharap pada Allah, dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan dosa setahun setelahnya.

Dengan demikian, berpuasa di bulan Dzulhijjah secara tidak berurutan hukumnya boleh. Seseorang boleh berpuasa di bulan Dzulhijjah sesuai dengan kemampuannya, meskipun tidak berurutan. (Rul)

Tags: bulan dzulhijjahbulan hajipuasapuasa dzulhijjahsunahtidak berurutan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID