Mubadalah.id – Jaringan ulama KUPI, Dr. Nyai Fatmawati menyampaikan perempuan merdeka adalah perempuan yang tidak didzalimi oleh siapapun dan atas nama apapun.
Perempuan merdeka, lanjut kata dia, adalah perempuan yang menentukan jalan hidupnya sendiri dan perempuan yang berhak memilih sesuatu sesuai nuraninya.
“Kemerdekaan menjadi hak semua anak bangsa, termasuk kaum perempuan.
Kemerdekaan yang hakiki, bukan kemerdekaan yang semu,” kata Fatmawati, saat Mubadalah.id hubungi, pada Senin, 15 Agustus 2022.
Penulis buku Fikih Siyasah itu juga menegaskan perempuan sebagai makhluk yang merdeka maka tidak ada seorangpun, dengan nama dan posisi apapun yang merdeka mengambil dan menjajah hak perempuan.
Sementara itu, Fatmawati bersama jaringan KUPI atas nama perempuan dan kemanusiaan saat ini terus melakukan penguatan komunitas perempuan.
Serta untuk mengokohkan kekuatan perempuan agar tak lagi mendapatkan intimidasi dan pelecehan atas dalih apapun.
Fatmawati juga mengajak bahwa negara tidak boleh diam. Negara harus hadir di setiap ruang yang menjadikan perempuan sebagai makhluk second, ruang yang menjadikan perempuan termarginalkan, terintimidasi dan sebagainya.
“Aturan-aturan yang ada harus memihak kepada perempuan dan laki-laki,” tegasnya. (Baca juga: Bagikan Bendera Merah Putih : Tim Mubadalah Ajak Merdeka dari Kekerasan Seksual)
Fatwamati juga mengingatkan bahwa perjuangan para perempuan dalam mempertahankan NKRI dengan berbagai profesi dan aktifitasnya, tentu menjadi bukti nyata kredibilitas perempuan dalam memperjuangkan NKRI. (Rul)