• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Begini Cara Dakwah Nabi Saw Kepada Umat Beda Agama Saat di Makkah

Nabi Muhammad Saw melarang para sahabat untuk bersikap buruk. Apalagi melakukan permusuhan dengan orang-orang yang tidak beriman, sekalipun mereka menerima hinaan dan siksaan dari orang-orang Quraisy

Redaksi Redaksi
09/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
umat beda agama

umat beda agama

353
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhlak Nabi Saw dengan umat yang berbeda agama, pada fase Makkah, selalu berbuat baik dan sama sekali tidak menunjukkan sikap permusuhan.

Bahkan, Nabi Muhammad Saw melarang para sahabat untuk bersikap buruk. Apalagi melakukan permusuhan dengan orang-orang yang tidak beriman, sekalipun mereka menerima hinaan dan siksaan dari orang-orang Quraisy.

Beberapa di antara mereka harus meregang nyawa, seperti Sumayyah Ra dan suaminya, Yasir Ra.

Kisah Mus’ab bin Umar Ra yang beriman dan membuat ibunya marah besar. Allah Swt memintanya untuk tetap berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tuanya, terutama ibunya (QS. Luqman (31: 15).

Karena akhlak inilah, Nabi Muhammad Saw., selalu memperoleh dukungan pada masa-masa sulit. Seperti dukungan dan perlindungan dari Muth’im bin ‘Adi ketika semua tetua Quraisy sepakat untuk memboikot dan mengusir nabi dari Makkah.

Baca Juga:

Ketika Allah Membuka jalan: Muslimah pun Mampu Mencium Hajar Aswad

Ragam Bentuk Relasi Nabi Saw bersama Non-Muslim

Nyai Badriyah Fayumi: Nabi Saw Melarang Kekerasan dalam Rumah Tangga

Nabi Saw Mendengar Persoalan Haid, Nifas dan Istihadlah Para Perempuan

Saat Nabi Saw Dapat Dukungan

Nabi Saw juga memperoleh dukungan yang sangat besar dari sang paman, Abu Thalib, yang dalam riwayat sejarah Sunni masih tetap tidak beriman sampai akhir hayatnya.

Nabi Muhammad Saw menyesali karena tidak memiliki hubungan yang baik dengan paman lain, bernama Abu Lahab, bukan karena ia tidak beriman. Tetapi karena permusuhannya yang sangat keras, menghina, memfitnah, bahkan melakukan berbagai tindak kekerasan.

Sementara, dengan paman beliau yang lain, Abbas bin Abdul Muthalib Ra sekalipun belum beriman. Nabi Saw tetap memiliki relasi dan akhlak yang baik.

Abbas bin Abdul Muthalib Ra baru masuk Islam pada akhir kehidupan nabi, ketika Islam sudah besar dan berkuasa di Madinah dan Makkah.

Namun, selama ia belum beriman, nabi sama sekali tidak menunjukkan sikap permusuhan. Bahkan, ada riwayat nabi meminta para sahabat untuk tidak membunuhnya pada saat Perang Badar.

Sekalipun ia berada di pihak musuh (Quraisy) karena sikap baiknya terhadap nabi dan umat Islam, yaitu memberi dukungan informasi dan logistik secara diam-diam.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: Beda AgamaCaradakwahMakkahNabi Sawumat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kursi Lipat

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

8 Juni 2025
Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID