• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Manusia sebagai Makhluk Seksual

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
05/09/2019
in Publik
0
makhluk seksual

makhluk seksual

45
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Manusia di samping makhluk berpikir ia juga adalah makhluk seksual seperti juga binatang. Tuhan memberinya naluri-naluri dan hasrat-hasrat seksual untuk kesenangan diri dan memungkinkan dia mengembangbiakkan keturunan (bereproduksi). Untuk keperluan ini Tuhan menciptakan alat-alat reproduksi baik pada laki-laki maupun perempuan.

Naluri dan hasrat seksual merupakan sesuatu yang melekat (kodrati) baik pada laki-laki maupun perempuan. Tingkat kekuatan dan kelemahan hasrat libido ini juga relatif antara laki-laki dan perempuan. Ada laki-laki yang lebih kuat dan ada perempuan yang lebih kuat. Naluri dan hasrat seksual adalah anugerah Tuhan.

Imam Al Ghazali (w.1111 M) mengatakan: “Tuhan menciptakan rahim. Dia menciptakan organ untuk bersenggama. Dia menempatkan benih anak-anak di dalam tubuh laki-laki dan perempuan. Dia memberi nafsu seksual kepada laki-laki dan perempuan. Tidak ada orang yang berakal yang tidak dapat menangkap apa yang dimaksudkan Tuhan dengan semua ini.” (Baca : Sachiko Murata, The Tao of Islam, hlm. 233).

Meskipun hasrat seksual adalah inheren pada manusia, akan tetapi Tuhan menetapkan aturan-aturan yang membedakan manusia dari binatang dan yang menjadikannya terhormat. Menurut Islam penyaluran hasrat atau nafsu seksual hanya dapat dibenarkan melalui pernikahan (perkawinan). Islam tidak membenarkan penyaluran seksual tersebut dengan jalan promiskuitas (hubungan seks bebas).

Hubungan seks bebas hanya berlaku bagi binatang. Islam mengharamkannya dan keharaman seks bebas ini masuk dalam wilayah “ma’lum min al din bi al dharurah”. Yakni aturan yang mutlak dalam setiap agama. Pada sisi yang lain, Islam juga tidak menganjurkan, meskipun boleh, hidup membujang (tidak menikah) dan membuang benih-benih kehidupan manusia dengan sia-sia.

Baca Juga:

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

Dalam sebuah hadits Nabi saw. dinyatakan: “Wahai kaum muda/remaja, jika kamu telah berhasrat untuk menikah dan memiliki kesiapan untuk itu, maka hendaklah menikah, karena dengan begitu ia akan terjaga pikiran dan alat kelaminnya.”

Hukum pernikahan tergantung pada kondisi masing-masing orang. Bagi yang sudah “kebelet” dan takut terjerumus dalam pelacuran, menjadi wajib, bagi yang sudah kebelet dan punya bekalnya, nikah menjadi sunnah, jika tidak punya bekal, makruh, jika tidak begitu kebelet dan lebih memilih ibadah, nikah menjadi boleh saja (mubah) dan bagi yang “kepengen” tapi dia yakin akan menyakiti isterinya, nikah menjadi haram.[]

KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID