Mubadalah.id – Pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai International Woman’s Day atau Hari Perempuan International. Pada tahun ini IWD mengusung tema Inspire Inclusion atau menginspirasi inklusi. Dilansir dari website international womans day menginspirasi inklusi berarti merayakan keberagaman dan pemberdayaan.
Perayaan ini tentunya tidak hanya berlaku bagi satu negara saja, sesuai dengan tema yang diusung, tentu perayaan ini berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia baik organisasi, komunitas maupun kelompok yang memiliki visi yang sama dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan.
Dalam proses mewujudkan kesetaraan dan keadilan tentunya kita perlu melihat latar belakang pengalaman, potensi, hingga kemampuan perempuan yang sangat beragam. Karena keberagaman inilah yang perlu kita manfaatkan untuk mendorong dan melibatkan perempuan baik dalam pengambilan keputusan, kebijakan, maupun dalam posisi kepemimpinan.
Rendahnya Suara Perempuan di Ranah Politik
Hal yang sangat disayangkan adalah ketika pada realitasnya, masih banyak masyarakat yang seringkali mengeneralisasi hingga menolak perbedaan. Seperti keterlibatan perempuan dalam politik yang mana Berdasarkan hasil Pemilu 2019, keterwakilan perempuan di Lembaga Legislatif Nasional (DPR-RI) berada pada angka 20,8% atau 120 anggota legislatif perempuan dari 575 anggota DPR RI. Sedangkan pemerintah kuota pencalonan perempuan yang diberikan oleh pemerintah adalah 30%.
Angka ini tentunya masih rendah kita membandingkannya dengan kuota pencalonan yang pemerintah berikan. Menurut Dr. Nuraida Fitri Habi, S.Ag, M.Ag ada banyak hambatan yang menyebabkan jumlah keterwakilan perempuan yang masih rendah. Di antaranya hambatan psikologis, budaya patriaki, daya saing, regulasi, kaderisasi, hingga upaya pemberdayaan, yang sangat sulit perempuan upayakan karena pengaruh budaya masyarakat yang masih percaya akan kepemimpinan laki-laki. Maka dari itu perempuan tidak hanya harus mendapatkan dukungan dari partai politik, tetapi juga dari seluruh elemen masyarakat.
Tema International Womans Day tentunya sangat relevan dengan realitas yang sedang kita hadapi saat ini. Selain untuk merayakan pencapaian dan keterlibatan perempuan dalam bidang sosial, ekonomi, budaya dan politik.
Inspire inclusion juga menekankan pentingnya peran inklusi dalam mencapai kesetaraan gender. Keterwakilan perempuan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mereka yang berasal dari kelompok termarginalkan. Keterwakilan ini untuk mengetahui perspektif dan sebagai kontribusi aktif dalam upaya pemberdayaan perempuan.
Hal ini tentunya memiliki tantangan tersendiri yaitu dengan melawan streotipe dan menciptakan lingkungan yang inklusif di mana semua perempuan harus kita hargai dan hormati.
Pentingnya Edukasi Kesetaraan dan Keadilan Gender
Edukasi mengenai Kesetaraan dan keadilan gender juga menjadi sangat penting dalam proses ini. Karena pengaruh budaya patriarki yang sangat mengakar dalam budaya masyarakat kita, membutuhkan sumber daya juga. Hal tersebut memang menjadi sebuah tantangan yang perlu kita hadapi bersama. Dengan mendorong dan memberikan akses bagi para perempuan-perempuan untuk terlibat aktif dalam perjuangan kesetaraan gender.
Lalu apakah kita bisa menjadi bagian dari perjuangan tersebut?
Memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan merupakan bagian dari perjuangan kemanusiaan. Karena perempuan seringkali mendapatkan berbagai perlakuan tidak manusiawi dan ketidakadilan seperti subordinasi, marginalisasi, beban ganda, stereotipe, dan kekerasan.
Maka dari itu siapapun bisa memperjuangkan dan menjadi bagian dari menegakkan keadilan dan kesetaraan bagi perempuan. Serta menjadi perempuan yang berdaya dengan menggali potensi dan memiliki growth mindset atau pola pikir yang berkembang. Sehingga dapat menginspirasi dan memiliki kebermanfaatan bagi perempuan lain.
Mari bersama-sama perjuangkan kesetaraan dan keadilan perempuan dan mengispirasi inklusif bagi perempuan lain. Selamat merayakan Internasional Woman Day 2024 #InspireInclusion. []