Mubadalah.id – Beberapa orang memuji Iran atas sikapnya yang berani melawan Israel. Beberapa justru mengatakan hanya gimmick. Tentu bagi saya pendapat kedua ini sangat memalukan. Bagaimana mungkin ia hanya berpura-pura menyerang Israel sedangkan yang paling keras menyuarakan kemerdekaan Palestina selama ini adalah Iran?
Setiap hari Jum’at terakhir bulan Ramadan, masyarakat RII (Republik Islam Iran) memeringati Yaumul Quds, hari pembebasan Al Quds di Iran. Seluruh negeri melakukan demo besar-besaran untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina. Hal ini mereka lakukan setiap tahun, tak peduli bagaimana pun kondisi di Palestina, apakah sedang perang atau gencatan senjata. Demo Yaumul Quds ini kemudian diadopsi di beberapa kota di Indonesia.
RII memiliki pasukan militer IRGC (Islamic Revolutionary Guards Corp) yang mana Pasukan Al Quds termasuk di dalamnya. Pasukan Al Quds adalah unit yang melakukan operasi khusus di luar wilayah RII. Pasukan ini lah yang berjuang bersama dengan Hamas, Hezbullah Lebanon, dan Ansharullah Yaman melawan penjajahan Israel. Selama ini, RII menjadi garda terdepan dalam mendukung Palestina.
Pada 1 April 2024 lalu, konsulat Iran di Damaskus, Suriah diserang oleh Israel. Serangan ini menewaskan 11 orang. Di mana salah satunya merupakan pimpinan tertinggi dalam militer RII yaitu Brigjen Mohammad Reza Zahedi. Setelah tewasnya Jenderal Qasim Suleimani, beliau adalah komandan tertinggi pasukan Al Quds. Lagi-lagi jenderal RII dibunuh oleh AS dan sekutunya.
Selain Brigjen Mohammad Reza Zahedi, tewas juga Brigjen Mohammad Hadi Haji Rahimi yang merupakan wakil Zahedi. Lima anggota Pengawal Revolusi Iran juga turut tewas dalam serangan tersebut. Dan kemarin pada 13 April 2024, RII membalas serangan Israel atas serangannya yang menewaskan para jenderal RII.
Berikut adalah sikap RII yang berlandaskan keimanan kepada Tuhan, bukan sikap barbar seperti Zionis:
Iran tidak menyerang terlebih dahulu
Seberapa pun geramnya Iran terhadap Israel, Iran tidak pernah melakukan penyerangan terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana Nabi saw telah meneladankan zaman dahulu. Nabi sangat membenci perang, namun jika ada yang menyerang maka umat Islam harus melindungi diri.
Membela diri
Sikap Iran dalam mengirimkan rudal dan ribuan drone pada Isreal adalah bentuk pembelaan diri. Iran tidak pernah memiliki keinginan untuk menyerang dan menyebabkan peperangan. Bahkan Iran sudah memperingatkan AS terlebih dahulu sebelum menyerang Israel.
Hal ini membuktikan bahwa Iran tidak ingin memperluas konflik. Iran hanya membalas serangan Israel terhadap gedung konsulat di Damaskus yang menewaskan dua jenderalnya.
Tidak membunuh
Iran menyerang pangkalan militer di Negev yang digunakan untuk menyerang gedung konsulat di Damaskus. Sasaran Iran hanyalah pangkalan militer. Tidak ada satu pun masyarakat sipil yang menjadi korban dari serangan balasan. Hal ini menunjukkan bahwa Iran melakukan balasan dengan terukur dan berakhlak Islami.
Israel yang merasa diri sebagai manusia pilihan justru menyerang secara membabi buta terhadap Palestina. Israel yang katanya berlandaskan pada ajaran Yahudi justru membunuh tanpa henti, mengebom rumah sakit, dan menyandera para dokter.
Dan kini Israel juga mulai melancarkan serangan terhadap Iran, Irak, dan Suriah. Mari kita doakan saudara-saudara kita di Palestina, juga Hamas, Hezbullah, Brigade Al Quds, dan Ansharullah memiliki kekuatan untuk menghancurkan Israel secepatnya. Tentu kita tidak menghendaki perang besar-besaran, namun kita hanya bisa berdoa agar genosida yang terjadi di Palestina segera berakhir. []