Mubadalah.id – Islam sebagai agama yang menjadi rahmat bagi setiap makhluk sangat memperhatikan perlindungan hak anak.
Al-Qur’an menggariskan nilai-nilai dalam pemenuhan terhadap perlindungan bagi setiap hak anak, baik laki-laki maupun perempuan dari perlakuan kekerasan. Ajaran Islam memandang bahwa anak adalah amanah Allah Swt. yang harus dijaga dan dipelihara oleh orang tuanya.
Allah Swt dalam al-Qur’an menekankan tentang pentingnya merefleksi dan memikirkan tentang keajaiban penciptaan alam semesta. Alam dengan segala isi dan kandungannya merupakan sumber makrifat kepada Zat-Nya.
Di antara keajaiban alam dan makhluk yang berada di alam semesta ini adalah anak dipandang sebagai hal yang sangat unik, karena keajaiban proses penciptaannya terdapat dalam diri manusia itu sendiri.
Allah Swt memberitakan tentang asal-usul kejadian manusia tersebut melalui firman-Nya, “Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah. Kemudian kamu lahir menjadi sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua.”
“Tetapi, di antara kamu ada yang Allah matikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang telah Tuhan tentukan, agar kamu mengerti.” (QS. Gafir ayat 67).
Perlu kita kemukakan di sini bahwa perhatian Islam terhadap nasib dan kesejahteraan anak telah ada sejak datangnya Islam itu sendiri.
Islam mengagungkan dan selalu memelihara kepentingan anak bukan hanya setelah lahir. Bahkan semenjak ia belum menjadi anak, ketika masih berada dalam kandungan, saat kelahiran, hingga ia dewasa.
Perhiasan Kehidupan
Masa kanak-kanak dalam Islam digambarkan sebagai suatu keindahan dunia yang diliputi kebahagiaan, keelokan, cita, dan cinta. Anak digambarkan oleh al-Qur’an sebagai perhiasan dunia. Allah Swt berfirman, Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia (QS. al-Kahfi (18): 46).
Nabi Saw menggambarkan kepada kita bahwa dunia anakanak seperti kehidupan surga, yang sangat menyenangkan bagi orang tuanya, sebagaimana sabdanya, “Anak-anak itu bagaikan kupu-kupu surga.”
Nabi Saw hendak mengingatkan kita bahwa anak seperti juga kupu-kupu adalah makhluk Allah Swt yang sangat fragile, mudah patah, yang harus kita jaga dan rawat secara hati-hati agar ia selamat di dunia hingga akhirat.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Allah itu Maha Lembut, mencintai kelemahlembutan, diberikan kepada kelembutan apa yang tidak diberikan kepada kekerasan dan kepada selainnya.”
Dalam hadis lain beliau menyebutkan, “Tidaklah kelemahlembutan itu terdapat pada sesuatu. Melainkan akan membuatnya indah, dan ketiadaannya dari sesuatu akan menyebabkannya menjadi buruk.” []