• Login
  • Register
Senin, 2 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Mengangkat Martabat Perempuan dalam Lensa Media dan Syariat Islam

Media yang menampilkan perempuan sebagai individu yang berdaya dan berkontribusi, itu dapat mempengaruhi pandangan masyarakat secara positif

Thoha Abil Qasim Thoha Abil Qasim
15/08/2024
in Publik
0
Martabat Perempuan

Martabat Perempuan

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di zaman sekarang, media massa memiliki pengaruh besar dalam membentuk cara kita berpikir dan melihat dunia. Dengan teknologi yang terus berkembang dan akses yang semakin mudah ke berbagai platform media, bagaimana perempuan digambarkan dalam media menjadi isu yang sangat penting.

Nah bagaimana stereotip gender yang sering muncul di media bertentangan dengan ajaran Islam, dan bagaimana kita bisa memperbaiki representasi perempuan agar sesuai dengan nilai-nilai syariat.

Islam memandang perempuan sebagai entitas yang setara dengan laki-laki dalam hal martabat dan hak. Al-Quran menegaskan

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ

“Dan laki-laki yang beriman, serta perempuan yang beriman, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain…” (QS. At-Tawbah [9]: 71).

Baca Juga:

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

Beda Qiyas dari Metode Mubadalah: Menjembatani Nalar Hukum dan Kesalingan Kemanusiaan

Ngaji Fiqh Shiyam (1): Mengenal Lebih Jauh Tentang Puasa dalam Fikih

Fiqh Disabilitas: Sebuah Pemahaman Bersama Yang Sangat Perlu Diupayakan

Ayat ini menjelaskan bahwa perempuan bukan hanya pelengkap dalam masyarakat, tapi sebenarnya mereka memiliki peran yang sangat penting dan aktif. Mereka adalah mitra yang berkontribusi besar dalam memajukan kebaikan bersama. Ketika media menggambarkan perempuan hanya dalam peran yang sempit atau bahkan sebagai objek, itu jelas merendahkan martabat perempuan dan hak-hak yang sebenarnya diberikan oleh Islam.

Sebaliknya, representasi yang adil seharusnya menunjukkan betapa aktif dan beragamnya peran perempuan dalam setiap aspek kehidupan, mencerminkan mereka sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kemajuan masyarakat.

Penghormatan pada Perempuan

Rasulullah Muhammad Saw juga memberikan penekanan pada perlunya penghormatan dan tidak membeda-bedakan terhadap perempuan.

لنساء شقائق الرجال

“Sesungguhnya perempuan adalah saudara kandung laki-laki.” (HR. Abu Dawud). Hadits ini memperjelas bahwa perempuan memiliki hak dan martabat yang setara dengan laki-laki.

Media yang memperlakukan perempuan secara tidak adil atau menampilkan mereka dalam stereotip negative, telah melanggar prinsip ini dan mengabaikan ajaran Islam yang menekankan persaudaraan dan kesetaraan.
Stereotip gender sering kali menggambarkan perempuan sebagai objek atau dalam peran yang tidak mencerminkan kontribusi nyata mereka dalam masyarakat.

Media sering kali memperlihatkan perempuan dalam peran tradisional atau seksual yang membatasi. Alquran menekankan perlunya menjaga kehormatan perempuan.

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, agar mereka menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya…” (QS. An-Nur [24]: 31).

Makna ayat ini menggarisbawahi bahwa perempuan harus menjaga kehormatan dan martabatnya. Media yang mengeksploitasi atau merendahkan perempuan bertentangan dengan prinsip ini, karena dapat merusak persepsi masyarakat terhadap kehormatan perempuan. Penyajian yang seksualisasi atau penekanan pada peran tradisional dapat memperkuat pandangan yang salah dan merugikan perempuan.

Tanggung Jawab Media

Media memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk opini publik dan mendidik masyarakat. Islam mengajarkan pentingnya verifikasi informasi dan penyampaian kebenaran.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik dengan suatu berita, maka periksalah dengan teliti…” (QS. Al-Hujurat [49]: 6).

Prinsip ini menekankan bahwa informasi yang disebarluaskan harus diperiksa kebenarannya. Media yang tidak akurat atau menyesatkan tentang perempuan dapat memperburuk stereotip dan menyebarkan informasi yang salah. Oleh karena itu, media harus bertanggung jawab untuk memastikan representasi yang akurat dan adil, yang mencerminkan hak dan kontribusi perempuan dalam masyarakat.

Reformasi dalam representasi media harus memperhatikan prinsip-prinsip syariat Islam. Rasulullah Saw bersabda مَن لا يُبَالِي بِأَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ “Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan umat Muslim, maka dia bukan bagian dari umatku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Begitulah hadits ini sedikit mengancam dengan menekankan pentingnya kepedulian terhadap kesejahteraan semua anggota masyarakat. Media harus menghindari konten yang merendahkan atau mempromosikan stereotip negatif tentang perempuan. Reformasi media harus berfokus pada penyajian perempuan dalam peran yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan menghormati martabat mereka.

Representasi Perempuan dalam Media

Dengan demikian ada beberapa langkah konkret yang dapat kita ambil untuk memastikan media berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Pertama, pendidikan dan kesadaran, dengan meningkatkan kesadaran di kalangan pembuat media tentang pentingnya representasi yang adil dan akurat. 

Selain itu juga program pelatihan tentang etika media dan memasukkan prinsip-prinsip Islam supaya membantu mengurangi stereotip gender. Kedua pengawasan dan akuntabilitas, dengan mengembangkan mekanisme pengawasan untuk menilai konten media, dan memastikan bahwa representasi perempuan tidak merugikan atau melanggar prinsip syariat.

Kemudian mengevaluasi yang ketat terhadap media yang memperkuat stereotip gender negatif sangat penting. Ketiga, promosi representasi yang positif, dengan Mendukung dan mempromosikan media yang menampilkan perempuan dalam peran yang kuat, positif, dan sesuai dengan prinsip Islam.

Media yang menampilkan perempuan sebagai individu yang berdaya dan berkontribusi, itu dapat mempengaruhi pandangan masyarakat secara positif.

Jadi representasi perempuan dalam media, memainkan peran penting dalam membentuk norma sosial dan persepsi gender. Dari perspektif syariat Islam, media harus mencerminkan prinsip-prinsip kesetaraan, kehormatan, dan kemanusiaan.

Menghindari stereotip negatif dan memperbaiki representasi perempuan sesuai dengan nilai-nilai Islam adalah langkah penting dalam memastikan media berfungsi sebagai alat yang bermanfaat dan sesuai dengan ajaran agama. Melalui pendidikan, pengawasan, dan promosi representasi positif, media dapat berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan menghargai martabat perempuan. []

Tags: Hak Asasi Perempuanmartabat perempuanmediaSyariat Islam
Thoha Abil Qasim

Thoha Abil Qasim

Thoha Abil Qasim terbit di pulau Kangean, Sumenep yang kondisinya sedang ngaji Fikih Ushul Fikih di Ma'had Aly Situbondo

Terkait Posts

Ketuhanan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

1 Juni 2025
Perempuan Penguasa

Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

31 Mei 2025
Ruang Aman bagi Anak

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

30 Mei 2025
Kasus Argo

Kasus Argo UGM dan Sampai Kapan Nunggu Viral Dulu Baru Diusut?

30 Mei 2025
Gus Dur

Pentingnya Menanamkan Moderasi Beragama Sejak Dini Ala Gus Dur

30 Mei 2025
Ibadah Haji

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

29 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID