• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Diberi Anak Tanda Tuhan Percaya?

Cahaya Hidayah Cahaya Hidayah
10/10/2019
in Keluarga
0
diberi anak tanda tuhan percaya

diberi anak tanda tuhan percaya

19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Seorang kawan yang sudah 11 tahun menikah curhat pada saya. Dia mengeluhkan belum juga dianugerahi anak. Rumah tangganya terasa hambar meskipun suaminya tidak menunjukkan gelagat akan nikah lagi seperti yang dilakukan banyak laki-laki. Lantas apa ketika diberi anak tanda Tuhan percaya kepada kita?

Di lain sisi mertuanya pun kerap menyindir soal cucu dari mereka. Meskipun sudah ada cucu dari anak lainnya tapi sang mertua tidak tega melihat anak laki-lakinya tidak memiliki keturunan. Pikiran kolot soal marga hanya membanggakan bila diteruskan anak laki-laki.

Kawanku itu merasa sangat tertekan. Dia sampai berkata “apa Tuhan tidak percaya padaku ya?”

Saya hanya tersenyum.

Persoalan infertilitas adalah persoalan klinis dan bisa dijelaskan secara klinis. Pasangan suami istri harus rutin memeriksakan diri mencari tahu apa persoalannya. Apakah pada sel telur, pada rahim, atau pada sperma. Akan ada banyak solusi program kehamilan pula yang ditawarkan. Hingga melakukan proses bayi tabung.

Baca Juga:

Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Mengaitkan kehamilan dengan kepercayaan Tuhan buat saya tidak relevan.

Ada banyak sekali kasus di mana orang tua berlaku dzholim terhadap anak-anaknya.

Di luar sana, banyak yg hamil di luar nikah atau di dalam pernikahan tapi tidak menginginkan bayinya karena alasan tertentu lalu melakukan aborsi. Apakah Tuhan sengaja memberikan bayi pada orang tua yang seperti itu?

Ada orang tua yang sebenarnya mampu secara ekonomi tapi cuek dengan pendidikan anak lalu membiarkan anak-anaknya tumbuh liar tanpa pendidikan.

Ada orang tua yang bahkan menjadikan anaknya sebagai samsak emosinya. Setiap persoalan hidupnya dilampiaskan pada anak.

Masih ada banyak sekali kasus lainnya.

Yang menelantarkan anak, menjual anak, yang mempekerjakan anak, bahkan yang menzinahi anaknya sendiri.

Apakah Tuhan sengaja mempercayakan anak pada orang tua seperti itu?

Ada sebuah quotes yang pernah saya baca:

“Family is not about blood.

It’s about who willing to hold your hand when you need it the most.”

“Bila semua program sudah ditempuh, biasanya program terakhir adalah bayi tabung, dan itu butuh biaya yg cukup mahal. Bila kau tidak sanggup, tapi kau benar-benar menginginkan seorang anak, maka adopsilah.

Berapa banyak anak yang lahir dari rahim seorang ibu tapi tidak merasa nyaman dengan ibunya sendiri. Dan berapa banyak anak adopsi yang justru sangat mencintai ibunya.”

Karena ikatan yang paling kuat di dunia ini bukanlah darah, tapi ikatan cinta.”

Kataku menutup percakapan kami.[]

Cahaya Hidayah

Cahaya Hidayah

Terkait Posts

Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID