• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Lakpesdam Minta Dubes Saudi Dipulangkan

Winarno Winarno
04/10/2022
in Aktual
1
Lakpesdam Minta Dubes Saudi Dipulangkan

Foto: Marzuki Wahid (Facebook)

52
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalahnews.com,- Lakpesdam PBNU minta Dubes Saudi dipulangkan. Pasalnya, cuitan Duta Besar (Dubes) Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi berbuntut panjang. Sekretaris Lakpesdam PBNU Marzuki Wahid mengatakan cuitan tersebut menunjukkan Osama tidak kompeten menjadi seorang duta besar.

Marzuki pun sepakat dengan tuntutan PBNU agar Pemerintah Arab Saudi memulangkan Osama dan menggantinya dengan Dubes yang baru.

Baca juga: Tak Terima Disebut Sesat, GP Ansor Tuntut Maaf Dubes Saudi

“Pernyataan dia (Osama) memperkeruh Ukhuwah Islamiyah antara NU (Aswaja) dan Saudi yang cenderung ke Wahabi. Seharusnya ini tidak perlu terjadi,” kata Kang Jek, panggilan akrabnya saat ditemui Mubaadalahnews di kediamannya, 4 Desember 2018.

Alih-alih menjalin hubungan baik, Osama malah memperburuk hubungan bilateral antara Indonesia dengan Saudi. Hal itu, kata dia, gegara pengetahuan yang dangkal tentang Indonesia.

Baca Juga:

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

“Dia (Osama) sebagai diplomat harus jaga harmonisasi Saudi dan Indonesia, bukan terlibat dalam pertarungan politik,” tegasnya.

Pernyataan ‘ormas yang menyimpang’, kata dia, menunjukkan kuatnya paham wahabisme seorang Osama. Kalau cuitan itu dilakukan dengan sadar maka patut diduga ada skenario global untuk menggembosi NU di Indonesia. Kalau benar itu terjadi maka sangat disayangkan sekali.

Mungkin karena NU dianggap menghambat laju perkembangan Wahabi dan kelompok lainnya yang bertentangan dengan Aswaja.

“Ini tantangan bagi NU dan Aswaja untuk konsisten, tegar, istiqomah dan sabar menghadapinya. Ini bukan agama tapi politik yang dibalut dengan jargon keagamaan,” ucapnya.

Fitnah

Menurut Marzuki, cuitan Osama yang mengatakan bahwa yang dibakar adalah bendera tauhid jelas fitnah. Karena menurut penyelidikan polisi, bendera yang dibakar adalah bendera HTI.

Pelaku pembakaran yang dia sebut sebagai ormas yang sesat dan menyimpang juga jelas adalah fitnah. Bahkan menurutnya, tuduhan itu sangat keji karena tidak melihat fakta sejarah. Anehnya Osama justru mengapresiasi aksi Reuni 212.

“NU merupakan ormas berpaham Aswaja yang memiliki sanad dan amaliyah jelas. Bahkan NU organisasi resmi yang terlibat dalam perang kemerdekaan Indonesia baik secara individual ataupun organisatoris,” terangnya.

Itu semua menunjukkan bahwa Osama tidak memahami peta dan karakter kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan begitu, menurut Kang Jek, Osama tidak tepat jika ditempatkan sebagai Dubes di Indonesia.

“Dubes harus memahami negara tempat dia bertugas. Baik sejarah, karakter sosial dan potensinya,” katanya.

Harus diganti

Pernyataan Osama, menurut Kang Jek, telah membangkitkan singa Islam Nusantara. Kalau persoalan ini tidak segera diselesaikan, dia meyakini akan ada hubungan tidak baik ke depan dengan Saudi.

“Ingat, NU adalah ormas terbesar di Indonesia bahkan di dunia. NU pemasok pelajar, jemaah haji, dan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Saudi,” katanya.

Jika Osama tetap menjadi Dubes Saudi untuk Indonesia, kata dia, itu hak Pemerintah Saudi. Tetapi masyarakat Indonesia akan menganggap Saudi tidak mempunya iktikad baik untuk menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia.

“Artinya Saudi ingin melanggengkan relasi yang tidak baik ini. Artinya juga Saudi mengiyakan keruhnya Ukhuwah Islamiyah antara Indonesia dengan Saudi,” tuturnya.

Maka dari itu, Osama harus meminta maaf kepada NU karena telah sebarkan fitnah. Bukan hanya merevisi cuitannya.

“Kalau dia (Osama) minta maaf, kita akan memaafkan. Tetapi tetap dia harus diganti karena dia tidak kapabel sebagai Dubes supaya hubungan Indonesia dengan Saudi bisa harmonis,” tegas dia.

Sementara itu, Ketum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini menyatakan, apa yang dikatakan Osama di Twitter tidak hanya menyinggung warga NU tapi telah menyinggung Indonesia. Osama telah merusak hubungan baik Saudi dan Indonesia.

“Fatayat NU sangat kecewa dan tidak terima terhadap cuitan tersebut, dan Osama harus meminta maaf serta bertanggung jawab atas perbuatannya itu,” kata Anggia melalui statusnya di facebook, kemarin malam.

Sekian Lakpesdam minta Dubes Saudi dipulangkan. Semoga bermanfaat. (WIN)

Tags: arabAswajadiplomatikdubesIndonesiaLakpesdamMarzukiNUOsamasaudi
Winarno

Winarno

Winarno, Alumni Pondok An-Nasucha, dan ISIF Cirebon Fakultas Usuluddin

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Isu Iklim

    Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID