Mubadalah.id – Mantan Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin memberikan apresiasi kepada para ulama perempuan yang akan mengadakan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II.
“Saya amat bersyukur dan mengapresiasi adanya kongres ulama perempuan Indonesia yang kedua kali ini,” kata Lukman, dalam video yang diunggah Instagram @indonesia_kupi, pada Sabtu, 20 November 2022.
Seperti diketahui, KUPI II akan dilaksanakan pada 23-26 November 2022 di Semarang dan Jepara Jawa Tengah.
Menurut Lukman, kongres kedua ini menjadi kongres lanjutan setelah KUPI pertama waktu di Cirebon pada 2017 lalu.
Dalam KUPI II, Lukman berharap, para ulama perempuan tetap konsisten untuk menegakkan keadilan gender.
“Kongres ini tidak hanya kelanjutan forum dari kongres yang pertama, yang menandakan adanya kesinambungan gerakan ulam perempuan Indonesia dalam penegakan keadilan gender,” paparnya.
Lebih lanjut, Lukman menyatakan, peran ulama perempuan dalam KUPI II memiliki kontribusi besar dalam merespon berbagai isu perempuan yang ada di dalam kehidupan masyarakat dengan berbasis kajian keislaman.
“Kongres kedua ini juga merupakan wujud perluasan perlibatan banyak pihak dan kalangan dalam ikut menyikapi isu-isu perempuan di tengah kehidupan kemasyarakatannya berbasis kajian keislaman,” tegasnya.
Lukman mengucapkan selamat berkongres dan mewujudkan peran ulama perempuan untuk kemasalahatan dan keadilan bagi bangsa dan negara.
“Selamat berkongres, selamat meneguhkan peran ulama perempuan untuk peradaban yang berkeadilan,” jelasnya.
Mari Hadir di KUPI II
Sementara itu, menjelang perhelatan KUPI II ini juga, salah satu Ketua Majelis Musyawarah (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA mengajak semua para ulama perempuan, akademisi, pengambilan kebijakan dan para aktivis untuk hadir dalam KUPI II.
Kehadiran para ulama perempuan di KUPI II ini, untuk meneguhkan eksistensi ulama dan keulamaan perempuan.
“Saya mengajak kepada para ulama perempuan, para akademisi yang bergerak di perguruan tinggi, di pesantren. Kemudian di majelis taklim, di ormas Islam, di media untuk hadir di KUPI II,” kata Nyai Badriyah.
“KUPI II untuk meneguhkan eksistensi ulama dan keulamaan perempuan,” jelasnya. (Rul)