Mubadalah.id – Dalam rangka memperingati serangkaian Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) 2025 termasuk kekerasan berbasis gender daring, Komnas Perempuan bersama META Indonesia mengadakan pelatihan digital literasi secara hybrid baik online maupun offline.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Persahabatan Komnas Perempuan pada 18 November 2025. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat menciptakan ekosistem digital yang aman khususnya bagi perempuan.
Adapun peserta kegiatan diikuti oleh lebih dari 60 organisasi/lembaga/komunitas. Komisioner Komnas Perempuan Ketua Partisipasi Masyarakat Daden Sukendar dalam sambutannya berharap dari pelatihan ini peserta yang mengikuti pelatihan dapat memahami prinsip dasar keamanan digital dan privasi.
Selain itu tersusunnya rencana kecil advokasi digital aman dalam konteks 16 HAKTP. Meningkatnya partisipasi jejaring dalam penyebaran pesan kampanye secara aman dan etis. Lalu terbentuknya jaringan dukungan teknis untuk isu keamanan digital perempuan.
Peserta mendapatkan dua modul pelatihan yang tersampaikan oleh Imanuel Lamoa selaku perwakilan dari META Indonesia. Yaitu Dasar-dasar Keamanan Digital dan Keterlibatan Digital untuk Advokasi.
Dasar-dasar Keamanan Digital
Berdasarkan pemaparan Imanuel, dasar-dasar keamanan digital suatu media sosial, ketika kita mendaftar sebagai user media sosial, ada peraturan-peraturan yang sebelum mendaftar yang harus kita setujui sebagai dasar keamanan dan keselamatan digital yang biasa kita sebut sebagai standar komunitas.
Standar Komunitas di platform META sendiri mengatur apa yang diperbolehkan ataupun yang tidak boleh dalam berinteraksi di platform META. Salah satu hal yang META telah dan terus mereka upayakan untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam berinteraksi di platform META adalah dengan mengeluarkan report standar komunitas di setiap quarternya.
Untuk mengupayakan laporan-laporan tersebut META mempekerjakan lebih dari 40.000 pekerja di bidang safety and security. Selain itu, lebih dari $30B mereka investasikan untuk keamanan dan keselamatan pengguna META dalam satu tahun terakhir. Terakhir selama 24 jam per 7 hari META menugaskan untuk mereview setiap konten yang ada di platform META di seluruh dunia.
Menjaga Keamanan Berinteraksi di Platform META
Imanuel juga mengajarkan kepada para peserta untuk bisa menjaga keamanan dan keselamatan dalam berinteraksi di platform META sebagai user. Pengguna META harus bisa menjaga akunnya agar tetap aman dengan beberapa cara.
Pertama, pengguna platform META harus mengaktifkan two-factor auuthentication. Kedua, melakukan security check up dengan mengunjungi security center akun yang terdaftar. Ketiga, menggunakan password yang kuat.
Imanuel merekomendasikan untuk peserta perwakilan organisasi/lembaga/komunitas untuk tidak menggunakan nama organisasi sebagai password karena hal ini kerap menjadi permasalahan dari segi keamanan dan keselematan digital.
Keempat, pastikan user selalu mengaktifkan fitur login alerts untuk mengetahui jika sewaktu-waktu ada notifikasi login yang mencurigakan dari individu atau device yang tidak dikenali.
Terakhir, jika ada user yang pernah mendapatkan email yang mengatasnamakan META terkait akun pengguna, pengguna dapat mengecek keaslian email tersebut pada fitur setting Instagram maupun Facebook dan cari fitur resend emails yaitu emails resmi yang tercatat pada aplikasi dengan akhiran sebagai berikut:
@fb.com
@facebook.com
@facebookmail.com
@support.facebook.com
@support.instagram.com
@mail.instagram.com
Jangan Gunakan Akun Palsu
Imanuel juga menyampaikan terkait admin akun fanpage untuk tidak menggunakan akun palsu atau akun sharing sebagai admin akun fanpage. Karena ketika ada isu pada akun tersebut, maka akan sulit untuk verifikasi dalam proses penyelesaian masalah.
Selain itu, user harus memiliki akses terhadap email dan nomor handphone yang digunakan saat membuat akun di platform META. Fitur terbaru lainnya yang dapat di akses di platform META untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam berinteraksi di media sosial, pengguna juga dapat membatasi siapa saja yang dapat melihat hingga me-mention akun tersebut.
Di sesi kedua, Imanuel memaparkan terkait Keterlibatan Digital untuk Advokasi yang dapat dilakukan oleh organisasi/lembaga/komunitas adalah dimulai dari konten apa yang akan diproduksi, konten tersebut akan diposting di mana apakah di story atau di reels dan feed, sampai kapan waktu terbaik untuk memposting konten.
Pelatihan ini ditutup dengan sesi tanya jawab, dokumentasi dan ramah tamah. Selengkapnya, untuk dapat melihat materi lengkap pelatihan ini pembaca dapat mengakses link youtube sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=X3MpGrSBAuM. []











































