• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Rektor Perempuan dari Pesantren

Asih Widiyowati Asih Widiyowati
14/09/2016
in Aktual
0
Rektor Perempuan dari Pesantren

Rektor Perempuan dari Pesantren

86
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – SANGAT jarang kita mendengar ada ulama perempuan yang menjadi pemimpin satu lembaga prestisius dan berpengaruh di tengah masyarakat. Apalagi jika kita persempit kriterianya menjadi ulama perempuan dari pesantren dan memimpin sebuah perguruan tinggi. Apakah ada rektor perempuan dari pesantren?

Barangkali asumsi itu patah setelah Nyai Hj. Afwah Mumtazah, M.Pd.I, seorang nyai pesantren yang dilantik menjadi Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), Minggu 8 Mei 2016 lalu, untuk masa bakti 2016-2020 menggantikan rektor sebelumnya, Prof. Dr. A. Chozin Nasuha, MA.

Nyai Afwah mengatakan, menjadi rektor sebuah perguruan tinggi baginya adalah sebuah tantangan. Meski sudah berpengalaman memimpin Pondok Pesantren Aisyah Kempek Cirebon selama puluhan tahun, menjadi rektor adalah sesuatu yang berbeda. Menjadi Rektor ISIF adalah tugas cukup berat.

“Tugas berat saya adalah bagaimana mewujudkan mahasiswa yang punya kepedulian dan integritas. Mahasiswa yang tidak abai terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat seperti kesenjangan sosial, ketidakadilan dan ketertindasan,” jelasnya.

Sekalipun sibuk memimpin ISIF, Nyai Afwah masih tetap memimpin dan mengasuh pesantren, meladeni dan mendidik santri-santrinya. Setiap hari, ada sekitar 600 santri mengaji kepadanya. Ia juga aktif berorganisasi bersama Komunitas Hafidzoh Kabupaten Cirebon, PC Fatayat kabupaten Cirebon dan organisasi lainnya. Ia juga aktif mengikuti pelatihan dan kegiatan yang diadakan oleh Fahmina Institute, Rahimah, Wahid Institut dan banyak lembaga sosial yang lainnya.

Baca Juga:

Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

Mengebiri Tubuh Perempuan

“Saya ingin agar pengetahuan dan wawasan saya terbuka. Saya tidak ingin menjadi perempuan yang hanya di rumah saja, namun menjadi perempuan yang terus berproses dan terus belajar,” imbuhnya.

Semakin banyaknya pemimpin perempuan di Indonesia harusnya disyukuri. Semakin banyak pemimpin perempuan berarti semakin banyak kesempatan bagi seorang perempuan untuk memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat.

Nyai Afwah mengatakan, kesempatan menjadi pemimpin bagi seorang perempuan kini sudah terbuka lebar. Pada zaman sekarang, perempuan bisa mewujudkan harapan dan cita-cita luhurnya yang dulu hanya impian belaka. Dia pun berharap agar dengan semakin banyaknya pemimpin perempuan, kebijakan yang diambil pun akan semakin melibatkan aspirasi perempuan. Dengan begitu, ke depan, relasi sosial yang terbangun akan lebih setara dan adil.

Sementara itu, Ketua Yayasan Fahmina yang menaungi ISIF mennyatakan bahwa pihaknya sangat berbahagia memiliki rektor seorang perempuan, seorang nyai pesantren. Menurutnya, Nyai Afwah adalah seorang perempuan yang luar biasa.

“Satu kebanggaan bagi ISIF memiliki rektor baru dan beliau adalah seorang nyai dari pesantren. Tidak banyak perempuan yang mau menjadi pemimpin, apalagi dari pesantren. Sangat jarang. Namun Nyai Hj. Afwah Mumtzaha ini sungguh sosok yang yang luar biasa,” kata Ketua Yayasan Fahmina, KH Husein Muhammad, saat melantik Nyai Afwah.[]

Asih Widiyowati

Asih Widiyowati

Turisih Widiyowati, biasa dipanggil Asih. Lahir di Brebes dan sekarang tinggal di Cirebon. Bergelut dalam isu Kesehatan Reproduksi untuk remaja dan santri. Sehari-hari aktif di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon dan komunitas Bayt al-Hikmah.

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pernikahan Tradisional

    Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID