Minggu ini adalah minggu ketiga masyarakat di Indonesia melakukan karantina diri atau lockdown. Ini adalah tiga minggu yang sangat berat, menguras energi dan emosi, dan sangat melelahkan bagi kita semua di seluruh penjuru dunia. Di sebagian Negara bahkan sudah lebih dari sebulan melakukan lockdown. Meski sebagian orang harus tetap bekerja seperti biasa.
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah 2:216)
Izinkan saya mengambil hikmah dibalik musibah dan ujian ini. Mari berbaik sangka, mungkin hal yang tidak kita sukai ini adalah hal yang membawa kita pada kebaikan. Melalui ujian ini, kita jadi lebih bersyukur dan menghargai apa yang kita punya.
Kita semua pasti lelah dengan berita-berita yang tersebar, pasti takut akan semua kenyataan yang ada, juga pasti bingung menghadapi ketidakpastian dalam banyak hal. Namun, kita harus tetap sehat badan dan sehat mental.
Berikut adalah himbauan dari HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) dan PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialisasi Kedokteran Jiwa Indonesia) dalam menghadapi situasi yang berpotensi membuat kesehatan mental dan kekebalan tubuh terganggu.
1. Posting hal positif, menyenangkan, dan memberikan harapan
Kita dihimbau untuk mengirimkan dan mencari informasi positif, menyenangkan dan memberikan harapan. Kita boleh mencari sumber inspirasi dari orang lain yang resilien dalam menghadapi ujian. Serta mengurangi membaca informasi yang tidak dibutuhkan. Kita tidak perlu mengetahui semua hal, terutama yang akan membuat kita menyerap energi negatif darinya.
2. Saling memberikan dukungan dan bantuan
Selama masa physical distancing ini, kita harus tetap menjaga hubungan sosial melalui media sosial. Saling memberikan dukungan dan bantuan pada keluarga, teman, komunitas dan masyarakat. Jika memang dibutuhkan, kita bisa mencari dukungan dari tenaga professional (Psikolog, Psikiater atau profesi lainnya) ketika merasa tertekan, cemas dan takut.
Kita bisa mendapatkan bantuan psikologi melalui layanan konsultasi online covid-19 secara gratis. Silakan buka website HIMPSI Pusat himpsi.or.id atau buka melalui instagram himpsipusat untuk mendapatkan informasi daftar psikolog sesuai domisili kita.
3. Impikan bencana akan berakhir
Kita dapat membangun sugesti positif pada diri sendiri dan orang lain serta melatih emosi positif dengan mencari sisi baik dari situasi ini. Kita dapat melakukan relaksasi, meningkatkan religiusitas serta memperkuat harapan dan optimisme.
Meski kita harus bekerja di rumah, karantina diri dan ruang gerak menjadi terbatas, tapi kita masih bisa produktif di rumah. Saya akan membagikan tips untuk tetap beraktivitas di rumah dengan nyaman dan menyenangkan.
Membuat to do list pada malam hari untuk besok
Hal ini yang biasa saya lakukan agar saya tahu apa saja yang akan saya lakukan dan memastikan bahwa tidak ada hal yang saya lewatkan. Poin-poin yang kita tulis bersifat tentative yang dapat disesuaikan menurut kebutuhan. Saya menuliskannya di buku catatan yang ketika selesai melakukan akan saya coret poin-poin tersebut.
Tetap menjalankan aktivitas seperti biasa
Jika kita terbiasa memulai kegiatan pukul 7, kita juga melakukan ini meski berkegiatan di rumah. Jika kita terbiasa bangun saat subuh, kita juga bisa tetap setia pada kebiasaan ini. Juga waktu untuk tidur malam. Hindari begadang dan tidur dengan waktu yang cukup.
Berada di rumah 24 jam selama 3 minggu, bukan berarti itu waktu untuk bermalas-malasan. Kita harus tetap tepat waktu dalam makan, bekerja, ibadah dan istirahat. Kita tetap menghubungi keluarga dan kerabat.
Mandi, berdandan dan memakai pakaian yang menyenangkan
Saat mandi di pagi hari seperti biasa, berdandan dan memakai pakaian yang menyenangkan, itu berarti kita siap beraktivitas dan menjadi produktif. Memakai piyama saat bekerja akan menurunkan semangat kita, karena kita sudah terbiasa memakai piyama untuk istirahat. Jadi kita tidak akan mudah merasa ngantuk. Menyemprotkan wewangian, berdandan dan memakai pakaian yang menyenangkan akan membuat kita lebih bersemangat melakukan aktivitas meski hanya di rumah.
4. Hindari kasur dalam bekerja
Mari hindari melakukan pekerjaan di kasur atau kamar karena itu akan membuat kita mager dan gaya gravitasi kasur tentu saja akan semakin susah ditolak. Kita bisa melakukan pekerjaan kita dan duduk di kursi atau lantai dengan laptop dan buku di meja. Kalau capek duduk di lantai saya akan pindah ke kursi, begitu sebaliknya.
5. Lakukan hal-hal yang menyenangkan dan menyehatkan
Karena kita memiliki waktu yang sangat banyak, kita bisa melakukan hal-hal yang selama ini kita jarang lakukan atau bahkan tidak pernah kita lakukan. Kita bisa berjemur pagi sambil melakukan meditasi agar kita mendapatkan vitamin D sekaligus relaksasi dan membangun energi positif sejak pagi. Saya melakukan ini sekitar pukul 8-9 pagi, dengan durasi 30-60 menit.
Kita bisa olahraga di rumah bahkan tanpa alat-alat gym. Kita hanya butuh guidance melalui YouTube atau aplikasi yang bisa didownload secara gratis atau berbayar. Kita bisa memilih olahraga yang kita sukai, mulai dari yoga, workout, zumba, dan lain-lain. Saya melakukan workout hanya dengan yoga mat dan resistance band selama 40-50 menit, 5-6 kali dalam seminggu.
Memasak makanan untuk diri sendiri dan keluarga tentu saja pilihan terbaik saat ini. Kita dapat memastikan bahwa masakan kita sehat, higienis dan enak. Di samping itu, kita dapat menghemat pengeluaran dan mengurangi sampah.
Kita juga punya waktu untuk merawat diri dari rumah dengan merawat rambut dan badan dengan skin care, masker rambut, scrub badan dan wajah, dan memijat bagian-bagian yang butuh relaksasi.
6. Menjadikan ibadah sebagai therapeutic
Kita jadi memiliki banyak waktu untuk melakukan ibadah dengan berjama’ah di rumah, perlahan, berkualitas dan mendalam. Kita jadi memililki waktu untuk bersiap salat sebelum adzan, mengaji al-Qur’an di setiap waktu setelah salat atau di antara 2 waktu salat, dan setelah melakukan salat sunah. Kita jadi bisa salat tahajjud, dhuha dan salat sunah lainnya lebih banyak dan lebih berkualitas.
7. Melakukan art therapy
Beberapa waktu lalu, pelukis favorit saya membagikan coloring pages secara gratis melalui akun Instagramnya yaitu boelterdesignco yang dapat kita cetak dan digunakan untuk art therapy baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Jika memiliki ketertarikan atau hobi dalam melukis, kita bisa kembali melukis dan berekpresi melalui warna-warna.
Kita bisa melakukan karaoke atau duet menyanyi dengan teman jarak jauh atau dengan keluarga atau melalui aplikasi. Kita juga bisa kembali memainkan alat musik kita. Kita dapat kembali ke dapur jika memang hobi memasak. Kita juga bisa membuat kerajinan tangan, menjahit dan menulis.
8. Membaca dan menonton lebih banyak
Inilah saat yang tepat untuk membaca buku-buku yang masuk dalam daftar tunggu. Belajar hal-hal baru secara online dan membaca buku-buku gratis yang diberikan banyak penerbit dan penulis. Juga kita bisa maraton nonton film tanpa merasa bersalah, karena lebih baik di rumah dari pada keluar.
Saling bantu, saling jaga, ya. Kita sama-sama menghadapi ujian ini bersama. Inilah saatnya ketika rebahan jauh lebih baik dari pada melakukan aktivitas komunal di luar rumah. Semoga badai ini segera berlalu dan kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dan bijak dalam hidup. []