Turki adalah rumah bagi lebih dari 82,600 masjid dan semuanya dirancang oleh laki-laki—kecuali satu, masjid Şakirin di Istanbul, yang dirancang bersama dengan seorang desainer interior perempuan Turki berusia 63 tahun Zeynep Fadillioglu. Mungkin dialah perempuan pertama yang pernah mendesain sebuah masjid.
Seperti diulas dalam website Good.is, eksterior masjid itu dirancang oleh arsitek Husrev Tayla, khas dengan kubah berdiameter 130 kaki, dengan kaca dan baja di bagian luarnya. Interior masjid yang didesain oleh Fadillioglu menampakkan kesadaran penting akan ruang bagi perempuan—di masjid Şakirin, ruang bagi perempuan sama ukuran dan ornamennya dengan ruang untuk laki-laki. “Aku memposisikan mereka di balkon atas, karena selama salat perempuan harus berada di belakang laki-laki,” katanya kepada CNN.
“Tapi aku juga memutuskan untuk membuat tingkat balkonnya menjadi salah satu area yang paling indah, dengan titis-titis kristal tempat lilin tepat di depan, dan di mana Anda bisa melihat mihrabnya dari sudut pandang terbaik.” Fadillioglu juga meminta keterampilan seniman perempuan lain, seperti Nahide Buyukkaymakci, yang titisan hujan dari kaca buatannya menggantung dari tempat lilin di masjid Şakirin.
Sejak masjid Şakirin dibuka pada tahun 2009, Zeynep Fadillioglu telah membawa proyek desain untuk dua masjid lain di Qatar, menghasilkan desain untuk bangunan di London dan Newyork, dan merancang merek furniturnya sendiri.
Fadillioglu berbagi soal peninggalan dan filosofi desainnya sebagai perempuan pertama yang mendesain sebuah masjid di Turki:
“Pendekatan utamaku dalam proyek apapun tetap sama: keabadian, keterbukaan pikiran, kecintaan pada warna, tekstur yang berlapis-lapis, dan kekhasan arsitektur. Hasil kerjaku merefleksikan pemahaman modern atas nilai-nilai tradisional. Menggunakan kampung halamanku Istanbul sebagai inspirasiku yang utama, dalam rancanganku aku mencoba menggabungkan estetika Timur dan Barat dan menganut peninggalan orang-orang Utsmani yang kaya untuk menghasilkan pekerjaan yang bernuansa lokal dan berdaya pikat universal.”
Zeynep Fadillioglu juga mengungkapkan bahwa menjadi perempuan pertama yang mendesain masjid telah memunculkan kritikan kasar dan seringkali seksis. “Aku dikritisi oleh beberapa orang Turki yang yakin bahwa mereka bisa menghasilkan pekerjaan yang lebih baik, dan aku percaya mereka hanya iri karena proyek ini tidak dilimpahkan kepada mereka,” katanya. “Pujian datang dari jamaah dalam negeri, pengunjung internasional, dan pers dari mancanegara. Sekarang, ‘masjid Şakirin’ menjadi salah satu situs yang paling layak dikunjungi di Istanbul.”