Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Putri Aisyah Kempek Cirebon, Ny. Hj. Afwah Mumtazah, M. Pd atau Umi Afwah mengingatkan, di bulan suci ramadhan ini relasi dengan al-Quran harus terus diperkuat. Salah satunya dengan cara memperbanyak membaca al-Quran. Sebab di bulan ini juga pertama kali al-Quran turun sebagai rahmat untuk semesta alam.
“Di bulan suci. Mari memperbanyak membaca al-Quan, baik dengan cara membaca melalui hafalan ataupun membaca al-Quran dengan melihat mushafnya,” kata Umi Afwah sapaan akrbanya saat pengajian kitab Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur’an di kawasan Yayasan Fahmina, belum lama ini.
Dalam membaca al-Quran, kata Umi Afwah, di kitab Tibyan ini menjelaskan juga tentang mana yang lebih utama atau mana lebih afdhol. Apakah membaca al-Quran dengan melihat mushaf secara langsung atau membaca dalam bentuk hafalan.
“Jadi dalam kitab Tibyan menjelaskan juga kalau dia membaca lewat hafalan bisa khusu’, bisa tadabbur, dan juga dengan melihat bisa membuat khusu’ dan tadabbur. Maka yang dipilih dengan cara melihat, meskipun dia hafal,” jelasnya.
Seperti dikutip dari kitab al-Ihya, kata dia, banyak sekali sahabat Nabi itu membaca al-Quran dengan melihat mushaf meskipun mereka hafal Quran. Bahkan kebiasan para sahabat tadi mendawamkan al-Qurannya setiap pagi. Mereka akan membenci atau tidak suka ketika melakukan aktivitas keluar rumah belum membaca Quran.
“Mereka membacanya dengan melihat mushaf. Nah ini yang dilakukan oleh para sahabat bukan berarti mereka tidak hafal tapi banyak dari sahabat yang hafal tapi mereka membiasakan membaca,” tuturnya.
Untuk itu, kata Umi Afwah, disini pentingnya relasi dengan al-Quran harus terus diperkuat. Sebab banyak keberkahan ketika membacanya. Dengan membaca al-Quran setiap waktu akan membuat lebih bisa mendekatkan diri dengan Allah SWT.
“Ketika ada timbangan yang sama ketika membaca al-Quran dengan melihat mushaf dengan membaca al-Quran dengan hafalan sama-sama membuat khusu’. Maka dipilih adalah dengan cara membaca dengan melihat mushaf,” tutupnya. (RUL)