Mubadalah.id – Makna kemerdekaan bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Dr. Nyai Hj Afwah Mumtazah adalah terbebas dari belenggu jahiliyah bagi para perempuan.
Lebih lanjut, perempuan merdeka itu, kata dia, artinya perempuan yang merdeka dari belenggu kebodohan, merdeka dari terkekangnya ide dan pemikirannya.
Termasuk, merdeka untuk mengemukakan gagasan yang cemerlang tanpa rasa takut. (Baca juga: Nyai Enik Maslahah : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Diskriminasi dan Kekerasan)
“Perempuan merdeka adalah perempuan yang mampu untuk menentukan hidupnya sendiri dan masa depannya tanpa takut dan mawas dari cemooh relasi kuasa,” katanya, saat Mubadalah.id wawancara, belum lama ini.
“Termasuk tanpa mengabaikan sisi kemanusiaan dan kesantunan,” tambahnya. (Baca juga: Nyai Thoah Jafar : Perempuan Merdeka itu Ikut Berperan di Ruang Publik)
Pengasuh Pondok Pesantren Aisyah Kempek, Cirebon itu menegaskan bahwa yang harus KUPI lakukan terkait kemerdekaan adalah memberi pencerahan, dan wawasan keilmuan.
Serta pengetahuan ekonomi yang membuat para perempuan mantap melangkah ke depan dalam memberi solusi persoalan-persoalan perempuan.
“KUPI harus menjadi garda depan dalam meneguhkan kemandirian perempuan,” tegasnya.
KUPI juga, kata dia, harus menjadi garda depan dalam memupuk rasa percaya diri yang tinggi agar para perempuan dapat berkiprah.
Kemudian, menebar manfaat dalam kebaikan, keadilan, kesetaraan hingga mampu berkata tidak untuk segala bentuk diskriminasi dan kedzaliman. (Rul)