Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa modernitas dengan segala tantangannya mengharuskan peran suami istri masa kini menjadi manusia dengan tugas yang beragam (multitasking).
Rumah tangga, menurut Nyai Badriyah, tidak lagi menjadi satu-satunya dunia bagi istri. (Baca juga: Pasangan Suami Istri adalah Pakaian untuk Saling Berbuat Keindahan)
Bahkan ketika istri memilih berprofesi sebagai ibu rumah tangga murni pun, ia juga harus mampu beradaptasi dengan dunia suaminya. Setidaknya istri menjadi anggota organisasi atau perkumpulan istri dimana suaminya bekerja.
Ketika istrinya bekerja, tugas domestik pun bisa dikerjakan oleh suami. (Baca juga: Pasangan Suami Istri adalah Pakaian untuk Saling Menjaga Kehormatan)
Peran istri atau suami bekerja masa kini, kata Nyai Badriyah, juga banyak yang menjalani rutinitas sebagai “ibu dan ayah anjas” (antar jemput sekolah).
Sambil bekerja, sang ibu dan ayah terbiasa terburu-buru menjemput anak saat jam pulang tiba. (Baca juga: Sosial Eksperimen Salah Kaprah! Lagi-Lagi Hijab Jadi Standar Kesalihan Perempuan)
Menghadapi tantangan modernitas dengan segala berkah dan limbahnya, keluarga muslim idealnya bersikap bijak pada dasar ajaran agama tanpa kehilangan fleksibilitasnya.
Karena pada dasarnya Islam yang universal adalah solusi yang memberi kemudahan dalam segala keadaan.
Allah berfirman dalam surat al-Hijr ayat 78:
وما جعل عليكم في الدْين من خرج
Artinya : “Dan dia tidak menjadikan atas kamu dalam agama ini sedikit pun kesempitan.” (Rul)