• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Akhlak Mulia Nabi Muhammad Saw saat Bertetangga dengan Non-Muslim

Dalam teladan Nabi Muhammad Saw., sebagaimana Ditegaskan Imam al-Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin, tetangga non-Muslim memiliki hak atas yang Muslim, utamanya terlindungi dari segala sikap dan perilaku buruk. Serta memperoleh segala kebaikan sebagaimana kehidupan bertetangga

Redaksi Redaksi
08/02/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Tetangga Non-Muslim

Tetangga Non-Muslim

862
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam sebuah hadits, ada banyak teladan Nabi Muhammad Saw saat memberikan hak-haknya kepada tetangga non-Muslim.

Teladan ini seperti dipraktikkan oleh Imam al-Ghazali (w. 505 H/1111 M) dalam magnum opusnya, Ihya’ Ulumuddin:

Ketahuilah bahwa tetangga itu memiliki hak lebih dari sekadar hak karena tuntutan persaudaraan Islam. Tetangga yang Muslim, tentu saja, memiliki hak sebagai Muslim dan selebihnya (sebagai tetangga). Sebab, Nabi Muhammad Saw. sudah mengingatkan:

“Tetangga itu ada tiga macam: tetangga yang memiliki satu hak, tetangga yang memiliki dua hak, dan tetangga yang tiga hak. Tetangga yang memiliki tiga hak adalah tetangga Muslim dari kerabat keluarga.”

“Ada hak sebagai tetangga, hak sebagai kerabat, dan hak sebagai Muslim. Tetangga dengan dua hak adalah yang Muslim: hak sebagai tetangga dan hak sebagai Muslim. Yang satu hak adalah tetangga yang musyrik atau non-Muslim.”

Baca Juga:

Menyusui adalah Pekerjaan Mulia

Sunat Perempuan dalam Perspektif Moral Islam

Ragam Bentuk Relasi Nabi Saw bersama Non-Muslim

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

Coba bayangkan, orang non-Muslim itu memiliki hak atas kita, yang Muslim, karena relasi ketetanggaan. Nabi Muhammad Saw. bersabda:

“Berbuat baiklah dengan tetanggamu maka kamu menjadi Muslim (sejati).” (Sunan Ibnu Majah, hadits nomor 4357).

Nabi Muhammad Saw juga bersabda: “Malaikat Jibril As. selalu saja mewasiatkanku (untuk berbuat baik) kepada tetangga sehingga aku menduga ia ingin menjadikan tetangga itu memiliki hak waris (atas tetangganya).” (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 6082).

Nabi Muhammad Saw juga bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka muliakanlah tetangganya.” (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 6088).

Terlindungi

Sabda lain: “Seseorang tidak dianggap beriman sehingga tetangganya bisa merasa aman terlindungi dari tingkah buruknya.” (Shahih alBukhari, hadits nomor 6084).

Sabda lain: “Orang yang pertama kali bertengkar kelak di Hari Kiamat adalah dua orang yang bertetangga.” (Musnad Ahmad, hadits nomor 17646). Nabi Muhammad Saw. juga bersabda: “Apabila kamu melempar anjing tetanggamu maka kamu sesungguhnya telah menyakiti tetanggamu itu.”

Dikisahkan juga bahwa ada seseorang yang datang menemui Ibnu Mas’ud Ra. seraya berkata, “Aku punya tetangga yang menyakiti, berkata buruk, dan membuat kesulitan terhadap diriku.”

(Dikatakan kepadanya), “Pulanglah. Ia telah berdosa kepada Allah dengan tingkahnya yang buruk padamu, tetapi kamu harus tetap taat kepada Allah Swt. mengenai dirinya.”

Dikatakan juga kepada Nabi Muhammad Saw., “Ada seorang perempuan yang selalu puasa di siang hari dan shalat di malam hari, namun sering menyakiti tetangganya.” Lalu, Nabi Muhammad Saw. menjawab: “Ia masuk neraka.” (Musnad Ahmad, hadits nomor 9806).

Ketahuilah bahwa hak bertetangga itu tidak hanya terlindungi dan terjaga dari keburukan yang nyata saja, tetapi juga segala hal yang mungkin mengakibatkan keburukan.

Bahkan, ini juga tidak cukup. Lebih dari itu, penting untuk bersikap baik, lembut, dan memberikan kebaikan serta kemaslahatan yang terbaik kepada tetangga.

Demikianlah, dalam teladan Nabi Muhammad Saw., sebagaimana Imam al-Ghazali tegaskan dalam Ihya’ Ulumuddin, tetangga non-Muslim memiliki hak atas yang Muslim, utamanya terlindungi dari segala sikap dan perilaku buruk. Serta memperoleh segala kebaikan sebagaimana kehidupan bertetangga.

Bahkan, Imam al-Ghazali merinci hak-hak tetangga tersebut, termasuk untuk yang non-Muslim, di antaranya memberi salam, mengunjungi ketika sakit, dan ikut merasa gembira.

Kemudian, ketika ia bahagia, mudah memaafkan, tidak membuat kesulitan, dan tidak mencari-carai kesalahan. Ini semua karena visi Islam adalah rahmatan lil ‘alamin dan misi Nabi Muhammad Saw. adalah berakhlak mulia kepada segenap manusia. []

Tags: akhlakBertetanggamuliaNabi Muhammad SAWnon muslim
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID